Donald Trump Menolak Tawaran Volodymyr Zelensky untuk Datang ke Ukraina

Reporter

Tempo.co

Selasa, 7 November 2023 14:30 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menolak tantangan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang menantangnya untuk datang ke Ukraina. Trump beralasan tidak pantas untuk melakukan kunjungan semacam itu saat ini atau ketika penerusnya Presiden Amerika Serikat Joe Biden sedang mengawasi hubungan Washington dengan Kyev.

“Saya sangat menghormati Presiden Zelensky, namun saya rasa itu tidak sopan untuk bertolak ke Ukraina saat ini. Pemerintahan Biden sedang berurusan dengan Zelensky saat ini dan saya tidak mau memancing konflik kepentingan,” kata Trump.

Sebelumnya pada Minggu, 5 November 2023, Zelensky mengundang pada Trump yang sesumbar bisa menyelesaikan perang Ukraina dalam tempo 24 jam. Tantangan untuk datang ke Ukraina itu disampaikan Zelensky dalam sebuah wawancara pada Minggu pagi, 5 November 2023 dengan NBC News. Jika Trump ke Ukraina nanti, Zelensky ingin memperlihatkan kalau pandangan Trump itu keliru. Trump pada Juli 2023 dalam wawancara dengan Fox News menyatakan kalau dia memenangkan pemilu presiden 2024, dia akan dengan cepat menyelesaikan perang Ukraina dengan cara memaksa Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk melakukan negosiasi damai.

Advertising
Advertising

“Presiden Biden sudah pernah ke sini dan saya rasa dia faham dengan sejumlah detail, yang hanya bisa Anda fahami kalau Anda datang langsung ke sini. Jadi, saya mengundang Presiden Trump. Jika Anda ke sini, saya hanya membutuhkan waktu Anda 24 menit saja – tidak lebih, untuk menjelaskan pada Presiden Trump kalau dia tidak bisa mengatur peperangan ini, dia tidak bisa menciptakan perdamaian karena Putin,” ujar Zelensky.

Presiden Biden telah meminta anggota parlemen Amerika Serikat agar menyetujui USD61.4 miliar (Rp 958 triliun) untuk mendanai Ukraina sebagai bagian dari RUU darurat keamanan total USD106 miliar (Rp1.645 triliun). Kongres Amerika Serikat sebelumnya sudah menyetujui USD 113 miliar (Rp1.764 triliun) sebagai uang bantuan Ukraina yang dikucurkan empat tahap.

Sumber: RT.com

Piilihan Editor: Donald Trump Bertele-tele di Pengadilan, Hakim Ancam Persingkat Kesaksiannya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

38 detik lalu

Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

Pengadilan Inggris memutuskan bahwa pendiri WikiLeaks Julian Assange dapat mengajukan banding atas perintah ekstradisinya ke AS atas tuduhan spionase

Baca Selengkapnya

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

1 jam lalu

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

Mantan Dubes AS untuk Indonesia menilai ada tiga isu yang menjadi faktor penentu hasil persaingan Biden dan Trump dalam pilpres AS 2024.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

13 jam lalu

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

Jaksa ICC sedang meminta surat perintah penangkapan bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan PM Israel Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

15 jam lalu

Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

Spesifikasi Bell 212, helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi saat kecelakaan helikopter hingga tewas pada Minggu 19 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Penggunaan TikTok Masih Belum Aman di Amerika Serikat, Sebab...

16 jam lalu

Penggunaan TikTok Masih Belum Aman di Amerika Serikat, Sebab...

Amerika Serikat melarang sementara penggunaan TikTok oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

21 jam lalu

Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

Gelar bergengsi Vermont State University tersebut diberikan karena sang kucing sering bermain di sekitar kampus sehingga memberikan dukungan emosional

Baca Selengkapnya

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

22 jam lalu

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

Berikut alasan negara-negara di Pasifik menolak status anggota penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

1 hari lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

1 hari lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

1 hari lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya