Profil Yitzhak Rabin, Perdana Menteri Israel Peraih Nobel Perdamaian bersama Yasser Arafat

Sabtu, 14 Oktober 2023 20:01 WIB

Pemimpin PLO Yasser Arafat, presiden Mesir Husni Mubarak dan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin, duduk bersama di depan wartawan, sebelum memulai pertemuan bersejarah di Kairo, 6 Oktober 1993. AP/Denis Paquin

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin pernah memenangkan hadiah Nobel Perdamaian bersama Menteri Luar Negeri Israel Shimon Peres, dan pemimpin Palestina Liberation Organization (PLO) Yasser Arafat pada 14 Oktober 1994.

Dilansir dari nobelprize, Yitzhak Rabin dan dua tokoh lainnya mendapatkan Nobel Perdamaian karena telah berupaya untuk menciptakan perdamaian di Timur Tengah, terutama antara konflik Israel dan Palestina. Mereka bertiga dianggap telah menyelesaikan perdamaian antara kedua negara melalui Perjanjian Oslo.

Profil Yitzhak Rabin

Dilansir dari Britannica, Rabin lahir pada 1 Maret 1922. Selama Rabin lulus dari sekolah pertanian dan bergabung dengan unit komando Haganah pada 1941. Saat Perang Dunia II, dia berperang di pihak Inggris untuk mencegah pendudukan Jerman di Timur Tengah.

Rabin kemudian mengikuti perang Arab-Israel yang pertama (1948–1949), ia mengarahkan operasi di dalam dan sekitar Yerusalem dan juga melawan orang Mesir di Negev.

Advertising
Advertising

Setelah pensiun dari militer, pada 1968 dia menjadi duta besar Israel untuk Amerika Serikat. Ia kemudian kembali ke Israel pada 1973 dan aktif dalam politik. Ia terpilih menjadi anggota Knesset atau parlemen sebagai anggota Partai Buruh dan bergabung dengan kabinet Perdana Menteri Golda Meir sebagai menteri tenaga kerja pada 1974.

Namun, Perdana Menteri Golda Meir mengundurkan diri setelah menjabat sebulan yang kemudian posisinya digantikan Rabin, menjadi perdana menteri Israel pada Juni 1974.

Rabin menjadi perdana menteri termuda asli Israel dengan usia 52 tahun. Pada awal kepemimpinannya, Rabin mengalami situasi sulit seperti pembatasan pasokan minyak, insiden pembajakan pesawat oleh kelompok teroris, kesulitan ekonomi setelah perang, dan hubungan diplomatik yang kurang mengenakkan dengan Henry Kissinger.

Pada 1977, Rabin mengundurkan diri karena rekening bank di Amerika Serikat miliknya terekspos publik yang bertentangan dengan hukum Israel. Pada 1980an, Rabin kembali berkecimpung di dunia politik sebagai menteri pertahanan. Setahun berselang, Rabin terlibat perundingan dengan pemimpin PLO, Yasser Arafat untuk berdamai antara Israel dan Palestina.

Dari perdamaian itu, dirinya meraih nobel perdamaian pada 1994. Namun, setahun setelahnya ia ditembak mati oleh mahasiswa hukum Israel bernama Yigal Amir ketika Rabin berbicara di acara damai di Tel Aviv.

Meskipun mendapatkan nobel perdamaian, di masa pemerintahan Yitzhak Rabin pernah ada sejarah kelam yang dikenal sebagai pembantaian massal Hebron pada Februari 1994. Dilansir dari newarab, meskipun Rabin mengecam tindakan “teroris Yahudi” tersebut, ia seolah-olah mengikuti pendahulunya bahwa kekerasan itu terjadi karena pelaku mengalami gangguan kejiwaan dan dianggap bukan bagian dari Israel.

Pilihan Editor: 29 Tahun Lalu: Yasser Arafat, Yotzhak Rabin, Shimon Peres Raih Nobel Perdamaian untuk Kedamaian Palestina Israel

Berita terkait

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

3 jam lalu

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

Amerika Serikat telah menangguhkan pengiriman senjata ke Israel, termasuk bom-bom berat yang digunakan oleh sekutu AS tersebut di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

3 jam lalu

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

Setelah puluhan kampus di Amerika, kini sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) gelar aksi bela Palestina dengan tema Unand Student For Justice.

Baca Selengkapnya

AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

4 jam lalu

AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

AS untuk pertama kalinya secara terbuka berjanji untuk menangguhkan pengiriman JDAM ke Israel sebagai tanggapan invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

18 jam lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

18 jam lalu

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

19 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

21 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

21 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

1 hari lalu

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya