Zoom Dikenai Hukuman Denda oleh Pengadilan Rusia

Reporter

Tempo.co

Jumat, 13 Oktober 2023 09:15 WIB

Ilustrasi aplikasi Zoom. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Tagansky Magistrate di Ibu Kota Moskow menjatuhkan hukuman denda pada Zoom Video Communications setelah sejumlah pemilik Zoom dianggap gagal melokalisasi data pribadi konsumennya yang ada di Rusia. Zoom adalah platform yang sangat populer untuk melakukan rapat atau konferensi.

“Kami menjatuhkan hukuman pada Zoom Video Communications Inc. dalam bentuk hukuman administratif, yakni hukuman denda sebesar 15 juta rubel (Rp 2,4 miliar),” demikian bunyi putusan hakim pengadilan Tagansky Magistrate, Timur Vakhrameev pada Kamis, 12 Oktober 2023.

Menurut pengadilan, Zoom yang bermarkas di California, Amerika Serikat, ditemukan bersalah karena berulangkali gagal memenuhi kewajiban untuk memulihkan data pribadi pengguna Zoom warga negara Rusia yang berada di Rusia ke database Zoom yang ada di Negeri Beruang Merah tersebut. Interfax mewartakan pengacara atau pun perwakilan Zoom tidak ada yang hadir saat pembacaan putusan tersebut.

Advertising
Advertising

Zoom sebelumnya pada Juni 2022 juga dikenai hukuman denda sebesar 1 juta rubel (Rp 157 juta). Ketika itu, selain Zoom hukuman denda juga dikenakan pada Tinder, Sportify, Snapchat dan WhatsApp. Hukuman denda dijatuhkan karena perusahaan-perusahaan itu menolak mematuhi undang-undang lokalisasi data di Rusia.

Dalam Administrative Code di Rusia, setiap bisnis yang beroperasi di Negeri Beruang Merah tersebut, diminta untuk memastikan kalau perekaman, sistematisasi, akumulasi, penyimpanan, klarifikasi atau ekstraksi data pribadi pengguna warga negara Rusia dilakukan dengan menggunakan database yang berlokasi di Rusia. Mereka yang melanggar aturan ini, akan dikenai hukuman denda mulai dari 1-6 juta rubel (Rp 157 juta – Rp 959 juta). Sedangkan bagi mereka yang berulang kali melakukan pelanggaran bisa dikenai hukuman denda hingga 18 juta rubel (Rp 2.8 miliar).

Sebelumnya pada Rabu, 11 Oktober 2023, pengadilan Tagansky Magistrate mengumumkan total ada 12 perusahaan asing, di antaranya Sportify, Airbnb, Ookla, Google dan UPS, dituduh melanggar aturan Administrative Code. Dalam sejumlah kasus ada yang berulang kali melakukan pelanggaran hukum data lokalisasi Rusia. Sebuah sumber mengatakan pada Interfax sidang pada 12 perusahaan asing itu dijadwalkan dilaksanakan pada 16 Oktober dan 9 November 2023.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Zoom Punya 2 Pembaruan Penting, Kian Memudahkan Peserta yang Bermobilitas Tinggi

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

1 hari lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

4 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

4 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

4 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

4 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

5 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

5 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

7 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

7 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

8 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya