Evakuasi WNI di Gaza Masih Sulit karena Kondisi Belum Kondusif

Rabu, 11 Oktober 2023 19:30 WIB

Pemandangan menunjukkan rumah dan bangunan hancur akibat serangan Israel di Kota Gaza, 10 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Proses evakuasi WNI sebanyak 10 orang dari Jalur Gaza seperti yang telah direncanakan pemerintah Indonesia menghadapi kendala karena kondisi saat ini belum kondusif. Hal itu diungkap Fikri Rafi’ul Haq, mahasiswa asal Indonesia yang menjadi relawan di Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C).

WNI yang ada di Jalur Gaza telah mendapat kabar dari KBRI Amman, KBRI Kairo, dan Kementerian Luar Negeri yang menyarankan untuk evakuasi. Hanya saja, situasi ini dipersulit dengan ditutupnya Rafah, yakni perbatasan Gaza dan Mesir yang juga menjadi satu-satunya pintu masuk yang tidak dikendalikan oleh Israel, setelah hantaman serangan udara Israel.


“Kami kemarin sudah mengikuti (rapat) Zoom, dan ada banyak kendala yang membuat tidak mudah untuk evakuasi karena kondisi saat ini belum kondusif,” ujar Fikri kepada Tempo lewat telepon pada Rabu, 11 Oktober 2023.

Advertising
Advertising


Fikri dan dua relawan MER-C lainnya, Reza Aldilla Kurniawan dan Farid Zanzabil Al-Ayubi yang juga sesama WNI, sudah menerima kabar dari MER-C pusat untuk tetap tinggal di Jalur Gaza. Namun ada relawan-relawan lainnya yang pulang karena mengutamakan keselamatan.

“Kalau memang terlalu parah (situasinya), kita Insyaallah dievakuasi,” ujarnya.


Ketiga WNI yang menjadi relawan MER-C kini bertugas di Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Bayt Lahiya, Gaza utara selama perang yang kembali pecah antara Israel dan Palestina pada 7 Oktober 2023. Fikri menerangkan banyak warga yang sekarang mengungsi di RSI. Saking banyaknya, para pengungsi itu tidur di lantai di luar ruangan RSI yang menjelang musim dingin.


“Mereka mencari tempat aman. Karena sekolah yang dikelola PBB, yang juga menjadi salah satu tempat mengungsi sudah penuh, mungkin,” sambungnya.


United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) mengumumkan pada Selasa, 10 Oktober 2023, ada lebih dari 187 ribu orang di Jalur Gaza mengungsi dari rumah mereka akibat perang yang telah berlangsung selama lima hari ini (sampai 11 Oktober 2023).



Pilihan Editor: Kesaksian WNI di Jalur Gaza: Bom Tak Henti-henti, Rumah Sakit Indonesia Rusak Parah

Berita terkait

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

19 jam lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

22 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

1 hari lalu

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Pembangunan RS Muara Badak Siap Rampung Akhir Tahun

1 hari lalu

Pembangunan RS Muara Badak Siap Rampung Akhir Tahun

Progres pembangunan RS Muara Badak berjalan positif tanpa ada hambatan yang berarti.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

1 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

1 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

1 hari lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

1 hari lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

1 hari lalu

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Gustavo Petro, Presiden Kolombia ini menyatakan sikap negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

1 hari lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya