Benarkah Intelijen Israel Kecolongan?

Rabu, 11 Oktober 2023 14:59 WIB

Pemandangan menunjukkan rumah dan bangunan hancur akibat serangan Israel di Kota Gaza, 10 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok Hamas Palestina tanpa diprediksi menyerang Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023. Serangan itu mengejutkan Israel karena Palestina dianggap sedang fokus menyelesaikan masalah ekonomi negaranya dibandingkan melakukan penyerangan.

Atas dasar itulah Israel terkejut. Hal itu juga diungkakan oleh juru bicara Angkatan Pertahanan Israel, Mayor Nir Dinar. “Mereka mengejutkan kami, datang dengan cepat dari berbagai tempat, dari udara, darat, sampai laut,” kata dia seperti dilansir dari Koran Tempo edisi 10 Oktober 2023.

Sumber keamanan Israel mengakui bahwa mereka kecolongan. Pasalnya, dalam dua tahun terakhir Hamas tidak memperlihatkan tanda-tanda sedang membangun kekuatan militer. Bahkan ketika kelompok lain melancarkan serangan, Hamas terkesan tidak peduli.

Hamas memang melakukan taktik intelijen untuk menyesatkan Israel. Mereka memberikan kesan bahwa tidak bersedia untuk melancarkan perlawanan atau konfrontasi kepada Israel sambil menyiapkan operasi besar-besaran.

Salah satu strateginya adalah membangun pemukiman tiruan Israel di Gaza. Itu bertujuan untuk melakukan pendaratan militer dan berlatih untuk menyerbu Israel.

Advertising
Advertising

Hamas mencoba untuk meyakinkan Israel bahwa mereka lebih peduli terhadap nasib pekerja di Gaza dan penduduk Palestina memiliki akses untuk bekerja di seberang perbatasan. Cara itu tidak dilihat oleh Israel sebagai taktik penyamaran sehingga intelijen Israel terkejut.

Pewakilan Hamas di Libanon, Osama Hamda, mengatakan bahwa serangan itu ditunjukkan bahwa warga Palestina masih ingin lepas dari Israel.

Tentang Hamas

Hamas merupakan gerakan nasionalis dan militan Islam untuk memerdekakan Palestina dari penjajahan Israel. Hamas adalah singkatan dari Harakat Al-Muqawamah Al-Islamiyyah yang berarti “Gerakan Perlawanan Islam”.

Dilansir dari Britannica, Hamas didirikan pada 1987 sebagai upaya untuk menentang Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dalam konteks konflik Israel-Palestina dan menentang usaha untuk menyerahkan sebagian wilayah Palestina kepada Israel.

Hamas berasal dari aktivis Ikhwanul Muslimin yang ingin melakukan jihad melawan Israel. Puncaknya terjadi pada Desember 1987, saat terjadi pemberontakan melawan pendudukan Israel, yang menjadi awal berdirinya Hamas.

Salah satu pendir Hamas, Sheikh Ahmed Yassin, dalam Piagam Hamas 1988 menyatakan bahwa tujuan Hamas adalah untuk membebaskan Palestina dari pendudukan Israel dan mendeklarasikan bahwa Palestina adalah tanah Islam yang tidak boleh diserahkan kepada non-Muslim.

ANDIKA DWI l HENDRIK YAPUTRA

Pilihan Editor: Konflik Palestina vs Israel: Status Kenegaraan, Tanah, Yerusalem, Pengungsi

Berita terkait

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

22 menit lalu

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

Austria mengumumkan akan melanjutkan pendanaan bagi badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.

Baca Selengkapnya

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

2 jam lalu

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

Tentara Israel baku tembak dengan anggota Hamas di gang-gang sempit di Jabalia pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

5 jam lalu

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

6 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

9 jam lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

10 jam lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

12 jam lalu

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

Sebanyak 13 negara melayangkan surat pernyataan bersama untuk Israel yang berisi peringatan jika nekat menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

13 jam lalu

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab memperingatkan adanya peningkatan ketegangan di Timur Tengah menyusul meluasnya invasi tentara Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Kaledonia Baru Rusuh dan Kisah Laki-laki Aljazair yang Ditemukan setelah Diculik 20 Tahun

14 jam lalu

Top 3 Dunia; Kaledonia Baru Rusuh dan Kisah Laki-laki Aljazair yang Ditemukan setelah Diculik 20 Tahun

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Kaledonia Baru yang berstatus darurat nasional setelah reformasi pemilu diprotes dan berujung ricuh.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

Kementerian Luar Negeri melakukan kontak setiap hari dengan para relawan Mer-C untuk memonitor kondisi mereka

Baca Selengkapnya