AS Batal Shutdown, Biden Gusar Anggaran Sementara untuk Ukraina Tak Ada

Senin, 2 Oktober 2023 12:26 WIB

Presiden AS Joe Biden berbicara tentang rencana pemerintahannya untuk memperkuat manufaktur Amerika selama penampilan singkat di South Court Auditorium di Gedung Putih di Washington, AS, 25 Januari 2021. [REUTERS / Kevin Lamarque]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Ahad mendesak anggota Kongres dari Partai Republik untuk mendukung rancangan undang-undang yang akan memberikan lebih banyak bantuan untuk Ukraina. Ia berbicara setelah Kongres mengesahkan RUU sementara pada hari Sabtu yang memperpanjang pendanaan pemerintah selama lebih dari sebulan dan menghindari shutdown atau penutupan pemerintahan.

Biden mengatakan bahwa ia “muak dan lelah” dengan praktik para politikus yang mendorong situasi genting sampai batas aman untuk memaksakan hasil yang diinginkan. Pasalnya, perseteruan soal RUU pendanaan sementara nyaris membuat pemerintahan tutup, yang dapat menyetop berbagai layanan dan menyebabkan sebagian besar dari 4 juta pegawai pemerintah federal tidak mendapat gaji.

RUU tersebut, yang berlaku hingga 17 November, tidak mencakup bantuan untuk Ukraina. Selama ini, AS telah menjadi pendukung utama Ukraina setelah invasi Rusia tahun lalu. Biden telah berupaya menggalang dukungan dari seluruh dunia, termasuk negaranya sendiri, untuk mempertahankan dukungan tersebut.

Sementara, RUU yang disahkan dengan dukungan luas dari Partai Demokrat dan Republik ini memicu Republikan garis keras Matt Gaetz berjanji untuk menggulingkan ketua Dewan Perwakilan Rakyat, sesama Republikan, Kevin McCarthy. Keduanya berada di dua kubu berlawanan soal RUU ini, meski berasal dari partai yang sama.

UU terpisah untuk Ukraina

Biden mengatakan Partai Republik berjanji memberikan bantuan Ukraina melalui pemungutan suara terpisah.

“Dalam kondisi apa pun, kita tidak bisa membiarkan dukungan Amerika terhadap Ukraina terganggu. Saya sepenuhnya mengharapkan (McCarthy) untuk menjaga komitmennya dalam mengamankan jalur tersebut dan dukungan yang diperlukan untuk membantu Ukraina ketika mereka mempertahankan diri dari agresi dan kebrutalan,” katanya kepada wartawan di Gedung Putih.

Ketika ditanya apakah ia bisa memercayai McCarthy untuk menghormati kesepakatan, Biden mengatakan: “Kami baru saja membuat kesepakatan mengenai Ukraina, jadi kita akan lihat nanti.” Menurut seorang pejabat Gedung Putih, Biden mengacu pada janji Partai Republik untuk meloloskan undang-undang terpisah mengenai masalah ini.

Biden meyakinkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky selama kunjungannya ke Washington bulan lalu bahwa dukungan kuat AS terhadap perangnya untuk mengusir Rusia akan tetap dipertahankan, meskipun ada tentangan dari beberapa anggota parlemen Partai Republik.

Biden pun mendesak Partai Republik untuk bergerak cepat agar menghindari krisis lain di bulan November mendatang. “Praktik jurang politik ini harus diakhiri. Dan tidak boleh ada krisis lagi,” katanya.

“Saya sangat mendesak teman-teman Partai Republik di Kongres untuk jangan menunggu. Jangan buang waktu seperti yang kalian lakukan sepanjang musim panas ini. Sahkan perjanjian anggaran selama setahun. Hormati kesepakatan yang kita buat beberapa bulan lalu,” sambungnya.

Ia menolak untuk memberi pandangan perihal McCarthy dan keharusan Partai Demokrat untuk mendukungnya jika ia membutuhkan suara mereka demi mempertahankan jabatannya sebagai ketua DPR. Keputusan itu akan ia serahkan kepada para pemimpin Demokrat di Kongres, katanya.

REUTERS

Pilihan Editor: Truk Angkut Perempuan Migran di Meksiko Kecelakaan, 10 Orang Tewas

Berita terkait

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

55 menit lalu

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

USAID bekerja sama dengan Kementerian Agama RI mengadakan yang ditujukan memberikan informasi praktis bagi para santri soal beasiswa di Amerika Serika

Baca Selengkapnya

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

2 jam lalu

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

Amerika Serikat telah menangguhkan pengiriman senjata ke Israel, termasuk bom-bom berat yang digunakan oleh sekutu AS tersebut di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

3 jam lalu

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

Setelah puluhan kampus di Amerika, kini sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) gelar aksi bela Palestina dengan tema Unand Student For Justice.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

3 jam lalu

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

Joe Biden untuk pertama kali mengutarakan ke publik akan menahan senjata untuk Tel Aviv jika tentara Israel melakukan invasi ke Rafah

Baca Selengkapnya

AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

4 jam lalu

AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

AS untuk pertama kalinya secara terbuka berjanji untuk menangguhkan pengiriman JDAM ke Israel sebagai tanggapan invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

6 jam lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

19 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

20 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

1 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya