DPR AS Mulai Sidang Pertama Pemakzulan Presiden Joe Biden

Jumat, 29 September 2023 09:23 WIB

Anggota Pangkat Komite Pengawas DPR Jamie Raskin (D-MD) berbicara ketika para pembantunya memegang kotak berisi ribuan halaman catatan bank keluarga Biden yang dipanggil oleh komite saat Ketua James Comer (R-KY) melihatnya selama pertemuan. Sidang penyelidikan pemakzulan Komite Pengawasan dan Akuntabilitas DPR terhadap Presiden AS Joe Biden, dengan fokus pada urusan bisnis luar negeri putranya Hunter Biden, di Capitol Hill di Washington, AS, 28 September 2023. REUTERS/Jim Bourg

TEMPO.CO, Jakarta -Anggota DPR dari Partai Republik Amerika Serikat telah mengadakan sidang penyelidikan pertama untuk pemakzulan Presiden Joe Biden pada Kamis.

Sidang tetap digelar meskipun tidak menemukan bukti bahwa presiden dari Partai Demokrat itu secara pribadi mendapat untung dari pembayaran luar negeri yang dikirim kepada anggota keluarganya.

Sidang awal pemakzulan yang dilakukan oleh Komite Pengawasan DPR AS merupakan peninjauan kembali bukti-bukti yang dikumpulkan Partai Republik sejauh ini mengenai usaha bisnis asing yang dilakukan putra Biden, Hunter Biden, 53 tahun, yang menurut mereka menunjukkan bahwa anggota keluarga Biden menjual akses terhadap kekuasaan dan koneksi keluarganya.

Hunter Biden sebelumnya dituduh menjual nama keluarga Biden dalam berbisnis. Berdasarkan kesaksian tertutup pada Juli dari mantan mitra bisnisnya, Devon Archer, mengatakan bahwa putra Biden tersebut menjual akses ke “merek” Biden.

Archer juga mengatakan bahwa Joe Biden “memberikan nilai terbesar pada merek tersebut.” Kendati demikian, Archer mengatakan bahwa sang presiden tidak pernah terlibat dalam urusan bisnis Hunter Biden.

“Hunter Biden mendapatkan keuntungan dari mengatur akses ke Joe Biden, merek keluarga,” kata ketua Komite Pengawasan dan Akuntabilitas DPR, James Comer dalam persidangan.

Perwakilan Partai Republik Jason Smith dari Missouri, ketua House Ways and Means Committee, menambahkan bahwa “keluarga Biden menjual akses terhadap kekuasaan Joe Biden dan Departemen Kehakiman Biden melindungi merek Biden.”

Anggota Partai Demokrat dan beberapa saksi independen mengatakan tidak ada bukti bahwa Biden telah menerima pembayaran apa pun, atau terlibat dalam perilaku tidak pantas selama ia menjabat sebagai wakil presiden antara 2009 dan 2017.

Gedung Putih membantah melakukan kesalahan dan menolak penyelidikan tersebut karena dianggap bermotif politik.

Biden, 80 tahun, sedang berkampanye untuk kemungkinan pertandingan ulangnya dalam pemilihan presiden 2024 dengan Donald Trump dari Partai Republik, yang sedang menghadapi empat dakwaan pidana atas berbagai tuduhan.

Trump, yang dimakzulkan dua kali selama empat tahun masa jabatannya, dan beberapa sekutu garis kerasnya di Partai Republik selama berbulan-bulan telah menyerukan pemakzulan Biden.

<!--more-->

Kesaksian

Selain menunjukkan bukti-bukti yang dihimpun Partai Republik, sidang ini tidak menghadirkan saksi yang memiliki pengetahuan langsung perihal urusan bisnis luar negeri Hunter Biden. Keempat saksi yang hadir adalah seorang akuntan forensik, mantan pejabat Departemen Kehakiman AS, dan dua profesor hukum.

Profesor Universitas George Washington Jonathan Turley dan akuntan forensik Bruce Dubinsky mengatakan panel tersebut memiliki cukup bukti untuk membuka penyelidikan pemakzulan, tetapi tidak memiliki cukup bukti untuk membenarkan tuduhan pemakzulan.

Profesor hukum lainnya, Michael Gerhardt dari Universitas North Carolina, mengatakan ia belum mendengar bukti yang dapat dipercaya untuk membenarkan penyelidikan tersebut dan memperingatkan panel bahwa penyelidikan tersebut didorong oleh kekhawatiran partisan.

Saksi keempat, mantan pejabat Departemen Kehakiman AS Eileen O'Connor, menyampaikan pandangannya bahwa departemen tersebut telah menganggap ringan penyelidikan kriminal terhadap Hunter Biden, yang kini menghadapi dakwaan kepemilikan senjata setelah bertahun-tahun berjuang melawan kecanduan narkoba dan alkohol. O’Connor jauh lebih blak-blakan mengkritik putra Biden tersebut.

<!--more-->

Duduk Perkara

Advertising
Advertising

Inti dari penyelidikan ini adalah tuduhan bahwa Biden, sebagai wakil presiden saat itu, menekan Ukraina untuk memecat seorang jaksa penuntut utama karena jaksa tersebut sedang menyelidiki Burisma, sebuah perusahaan di mana Hunter Biden menjadi anggota dewan direksinya.

Presiden Ukraina saat itu, Petro Poroshenko, mengatakan kepada Fox News Channel pada hari Sabtu bahwa hal tersebut tidak benar adanya. Sejumlah pejabat AS dan asing mengatakan Biden menjalankan kebijakan resmi untuk memerangi korupsi di Ukraina.

Tidak jelas apakah anggota DPR dari Partai Republik akan memenangkan suara di akhir penyelidikan untuk mendukung pemakzulan. Namun, bahkan jika pemungutan suara tersebut berhasil, kecil kemungkinannya Senat yang dikuasai Partai Demokrat akan memilih untuk mencopot Biden dari jabatannya.

Anggota DPR dari Partai Republik mengatakan mereka berencana mencari catatan bank pribadi dan bisnis Hunter Biden dan James Biden, adik sang presiden. Comer mengutip catatan pembayaran dari warga negara Cina kepada Hunter pada 2019, yang mencantumkan alamat rumah Joe Biden di Delaware sebagai alamat penerima. Namun, Partai Republik belum memberikan bukti bahwa Joe Biden menerima uang tersebut.

<!--more-->

Ancaman Shutdown Semakin Dekat

Sementara, Gedung Putih mengatakan Partai Republik harus fokus mencapai kesepakatan soal pendanaan untuk menjaga pemerintahan tetap buka pada awal tahun fiskal baru, 1 Oktober. Sebagian besar pemerintahan akan ditutup jika mereka tidak mencapai kesepakatan soal ini.

“Konsekuensinya bagi rakyat Amerika akan sangat merugikan,” kata Gedung Putih pada awal sidang. “Tidak ada yang bisa mengalihkan perhatian dari hal itu.”

Saat persidangan, Partai Demokrat dengan jelas menunjukkan jam yang menghitung mundur menit hingga Sabtu tengah malam, ketika pemerintah AS akan memasuki masa penutupan sebagian (partial shutdown) yang keempat dalam satu dekade jika Kongres gagal meloloskan undang-undang untuk mendanai lembaga-lembaga federal.

Pilihan Editor: Pemakzulan Biden: DPR AS Bakal Adakan Sidang Penyelidikan Pertama

REUTERS | CNN

Berita terkait

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

1 jam lalu

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico alami percobaan pembunuhan. Begini respons pimpinan dunia seperti Putin, Zelensky, Joe Biden hingga Rishi Sunak.

Baca Selengkapnya

Apa itu Skandal Watergate yang Menyeret Presiden AS Richard Nixon Berujung Mundur?

6 jam lalu

Apa itu Skandal Watergate yang Menyeret Presiden AS Richard Nixon Berujung Mundur?

Skandal Watergate adalah salah satu peristiwa kelam dalam politik tingkat tinggi di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

7 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

11 jam lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

DPR AS meloloskan RUU yang akan mendesak Joe Biden untuk memulai lagi pengiriman senjata ke Isreal.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

1 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya