Pelaku Penembakan Massal di Walmart El Paso Bayar Ganti Rugi Jutaan Dolar

Reporter

Tempo.co

Selasa, 26 September 2023 17:15 WIB

Patrcik Crusius, pelaku pembantaian massal di Walmart El Paso, Texas, Amerika Serikat. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku penembakan massal Patrick Crusius, yang menewaskan 23 orang pada 2019 di supermarket Walmart El Paso di Negara Bagian Texas, Amerika Serikat (AS), pada Senin setuju untuk membayar ganti rugi sebesar lebih dari US$5,5 juta kepada keluarga korban.

Menurut Kantor Kejaksaan AS di Distrik Barat, Texas, Hakim Federal David Guaderrama menyetujui perjanjian antara jaksa dan Patrick Crusius, seorang penganut keyakinan supremasi kulit putih yang menyasar imigran Amerika Latin.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Crusius akan membayar US$5.557.005,55 kepada para korban dan keluarga korban dalam salah satu serangan paling mematikan yang menyasar warga Amerika Latin dalam sejarah modern AS itu.

Pelaku penembakan massal itu mengaku bersalah atas seluruh 90 dakwaan federal termasuk kejahatan bermotif kebencian pada Februari lalu dan dijatuhi 90 hukuman penjara seumur hidup pada Juli.

Crusius juga menghadapi kemungkinan hukuman mati dalam kasus negara bagian yang terpisah, yang di dalamnya dia mengaku tidak bersalah atas kasus pembunuhan tingkat tinggi. Tanggal persidangan negara bagian belum diputuskan.

Advertising
Advertising

Belum ada indikasi Crusius, 25 tahun, memiliki aset yang signifikan untuk membayar kompensasi tersebut. Dia berusia 21 tahun dan keluar dari community college ketika polisi mengatakan Crusius berkendara lebih dari 700 mil dari rumahnya dekat Dallas untuk menargetkan warga Hispanik dengan senapan jenis AK di dalam dan di luar toko.

Beberapa saat sebelum serangan dimulai, Crusius memposting fitnah rasis secara online yang memperingatkan “invasi” Hispanik ke Texas.

Dia pernah bekerja di bioskop, pekerjaan yang menurut pengacaranya Crusius terpaksa keluar karena dia memiliki pikiran kekerasan.

Serangan pada 2019 ini adalah yang paling mematikan dari selusin penembakan massal di AS terkait dengan kejahatan rasial sejak 2006, menurut data yang dikumpulkan oleh Associated Press, USA Today, dan Northeastern University.

Sebelum penembakan, Crusius tampak asyik dengan perdebatan imigrasi di AS, menulis tweet #BuildtheWall dan postingan media sosial lainnya yang memuji kebijakan garis keras perbatasan Presiden Donald Trump. Crusius melangkah lebih jauh dalam kata-kata kasarnya yang diposting sebelum serangan itu, dengan memberikan peringatan bahwa orang-orang Hispanik akan mengambil alih pemerintahan dan perekonomian.

Pilihan Editor: Pelaku Penembakan Massal Texas yang Tewaskan 23 Orang, Divonis 90 Hukuman Seumur Hidup

NEW YORK POST | XINHUA

Berita terkait

Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

11 menit lalu

Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

Amerika Serikat mengaku tidak bisa memberi bantuan kepada Iran saat helikopter yang membawa Ebrahim Raisi jatuh karena alasan logistik.

Baca Selengkapnya

Mantan Duta Besar Beri Saran Perwakilan Diplomatik yang Cocok Ditugaskan di Amerika Serikat

56 menit lalu

Mantan Duta Besar Beri Saran Perwakilan Diplomatik yang Cocok Ditugaskan di Amerika Serikat

Mantan Duta besar Amerika Serikat berharap Indonesia segera mengirimkan duta besar yang baru dan yang berpengalaman ke Amerika.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

1 jam lalu

Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

Pengadilan Inggris memutuskan bahwa pendiri WikiLeaks Julian Assange dapat mengajukan banding atas perintah ekstradisinya ke AS atas tuduhan spionase

Baca Selengkapnya

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

2 jam lalu

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

Mantan Dubes AS untuk Indonesia menilai ada tiga isu yang menjadi faktor penentu hasil persaingan Biden dan Trump dalam pilpres AS 2024.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

15 jam lalu

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

Jaksa ICC sedang meminta surat perintah penangkapan bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan PM Israel Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

17 jam lalu

Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

Spesifikasi Bell 212, helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi saat kecelakaan helikopter hingga tewas pada Minggu 19 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Penggunaan TikTok Masih Belum Aman di Amerika Serikat, Sebab...

17 jam lalu

Penggunaan TikTok Masih Belum Aman di Amerika Serikat, Sebab...

Amerika Serikat melarang sementara penggunaan TikTok oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

22 jam lalu

Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

Gelar bergengsi Vermont State University tersebut diberikan karena sang kucing sering bermain di sekitar kampus sehingga memberikan dukungan emosional

Baca Selengkapnya

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

1 hari lalu

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

Berikut alasan negara-negara di Pasifik menolak status anggota penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

1 hari lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya