Gencatan Senjata dengan Separatis Armenia, Azerbaijan Hentikan Serangan ke Nagorno-Karabakh

Reporter

Tempo.co

Kamis, 21 September 2023 09:30 WIB

Pasukan penjaga perdamaian Rusia mengevakuasi warga sipil di kota Askeran menyusul peluncuran operasi militer oleh pasukan Azerbaijan di wilayah Nagorno-Karabakh, diambil dari video yang dipublikasikan pada 20 September 2023. Kementerian Pertahanan Rusia/ Selebaran melalui REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Azerbaijan mengatakan pada Rabu bahwa pihaknya telah menghentikan aksi militer di wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri. Langkah ini dilakukan setelah keberhasilannya di medan perang memaksa pasukan separatis Armenia untuk menyetujui gencatan senjata yang akan membuat wilayah tersebut sepenuhnya kembali ke kendali Baku.

Berdasarkan perjanjian tersebut, yang digariskan oleh Azerbaijan dan Kementerian Pertahanan Rusia, yang memiliki pasukan penjaga perdamaian di lapangan, pasukan separatis Armenia akan dibubarkan dan dilucut.

Sementara pembicaraan tentang masa depan etnis Armenia yang tinggal di sana akan dimulai pada Kamis 21 September 2023.

Dalam pidatonya pada Rabu malam, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan Baku telah memulihkan kedaulatannya "dengan tangan besi" dalam serangan 24 jam oleh pasukan yang didukung oleh serangan artileri yang membuat wilayah yang memisahkan diri itu terpuruk.

Dia mengatakan pasukan Armenia sudah mulai menyerahkan senjata mereka dan pergi, dan bahwa 120.000 warga Armenia di Karabakh akan dapat mengambil bagian dalam pemilu Azerbaijan, menerima pendidikan negara, dan secara bebas mempraktikkan agama Kristen di negara mayoritas Muslim tersebut.

Advertising
Advertising

“Kami akan mengubah Karabakh menjadi surga,” kata Aliyev, yang mengatakan bahwa dia adalah orang yang menepati janjinya.

Karabakh, sebuah daerah pegunungan di wilayah Kaukasus Selatan yang lebih luas dan bergejolak, diakui secara internasional sebagai wilayah Azerbaijan. Namun, sebagian wilayahnya dikuasai oleh otoritas separatis Armenia sejak perang yang berakhir pada awal 1990-an.

Orang-orang Armenia mengklaim dominasi sejarah yang panjang di wilayah tersebut, yang mereka sebut Artsakh. Azerbaijan juga menghubungkan identitas historisnya dengan wilayah tersebut.

Takut akan masa depan, ribuan warga Armenia berkumpul di bandara di Stepanakert, ibu kota Karabakh yang dikenal sebagai Khankendi oleh Azeri. Yang lainnya berlindung di pasukan penjaga perdamaian Rusia dengan harapan bisa diterbangkan keluar.

Karena Karabakh telah menjadi fokus dua perang sejak jatuhnya Uni Soviet pada 1991, banyak warga Armenia yang sangat tidak mempercayai Azerbaijan. Negara tetangganya, Armenia, menuduh Baku mencoba membersihkan wilayah tersebut secara etnis, namun Baku membantahnya.

“Mereka pada dasarnya mengatakan kepada kami bahwa kami harus pergi, tidak tinggal di sini, atau menerima bahwa ini adalah bagian dari Azerbaijan – ini pada dasarnya adalah operasi pembersihan etnis,” Ruben Vardanyan, mantan pejabat tinggi di pemerintahan etnis Armenia di Karabakh, mengatakan kepada Reuters.

Pejabat separatis Armenia lainnya mengatakan sedikitnya 200 orang tewas dalam pertempuran itu dan lebih dari 400 orang terluka. Dia mengatakan 10 orang yang tewas adalah warga sipil, lima di antaranya adalah anak-anak. Reuters tidak dapat memverifikasi pernyataannya.

Pilihan Editor: Konflik Berdarah Azerbaijan dan Armenia di Karabakh Berisiko Perang Kaukasus Baru

REUTERS

Berita terkait

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

12 jam lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

15 jam lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Bertahan selama Perang Gaza, Yahya Sinwar Menjadi Simbol Kegagalan Israel

20 jam lalu

Bertahan selama Perang Gaza, Yahya Sinwar Menjadi Simbol Kegagalan Israel

Menurut lawan dan musuhnya, Yahya Sinwar telah muncul tidak hanya sebagai pemimpin yang berkemauan keras, namun juga sebagai negosiator yang cerdik.

Baca Selengkapnya

Recep Tayyip Erdogan Menilai Amerika Serikat dan Eropa Masih Kurang Tegas terhadap Israel

20 jam lalu

Recep Tayyip Erdogan Menilai Amerika Serikat dan Eropa Masih Kurang Tegas terhadap Israel

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengkritik respons Amerika Serikat dan Eropa masih kurang tegas terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

1 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

2 hari lalu

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

Stasiun televisi Belgia VRT menghentikan siaran kontes lagu Eurovision untuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

2 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas Gagal Lagi

3 hari lalu

Top 3 Dunia; Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas Gagal Lagi

Top 3 dunia pada 10 Mei 2024 didominasi berita soal perang Gaza, di mana kesepakatan gencatan senjata lagi-lagi gagal tercapai.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

3 hari lalu

Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

Joe Biden sangat yakin operasi militer di Rafah oleh tentara Israel tidak akan membuat kemajuan apapun dalam memerangi kelompok Hamas

Baca Selengkapnya

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

3 hari lalu

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

Israel menyerang Rafah timur ketika perundingan gencatan senjata dengan Hamas tak kunjung mencapai kesepakatan.

Baca Selengkapnya