Surat Menunjukkan Paus Pius XII Mungkin Tahu Soal Holocaust Sejak Awal

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 18 September 2023 08:00 WIB

Dokumen dari arsip Paus Pius XII, yang memerintah dari tahun 1939-1958, berisi nama-nama orang yang telah dieksekusi selama pembantaian Ardeatine dipajang menjelang pembukaan penuh arsip rahasia untuk para sarjana pada tanggal 2 Maret, di Vatikan, 27 Februari 2020. REUTERS/Guglielmo Mangiapane

TEMPO.CO, Jakarta - Paus Pius XII pada masa perang mengetahui rincian tentang upaya Nazi untuk memusnahkan orang-orang Yahudi dalam Holocaust sejak tahun 1942, menurut sebuah surat yang ditemukan di arsip Vatikan yang bertentangan dengan posisi resmi Takhta Suci pada saat itu bahwa informasi yang mereka terima tidak jelas dan tidak terverifikasi.

Surat yang diketik dan telah menguning itu, direproduksi di Corriere della Sera Italia pada Minggu, 17 September 2023, sangat penting karena ditemukan oleh arsiparis internal Vatikan dan dipublikasikan atas dorongan para pejabat Takhta Suci.

Surat tersebut, bertanggal 14 Desember 1942, ditulis oleh Pastor Lother Koenig, seorang Jesuit yang tergabung dalam perlawanan anti-Nazi di Jerman, dan ditujukan kepada sekretaris pribadi Paus di Vatikan, Pastor Robert Leiber, yang juga seorang Jerman.

Pengarsip Vatikan, Giovanni Coco, mengatakan kepada Corriere bahwa pentingnya surat itu adalah "kasus yang sangat besar dan unik" karena menunjukkan bahwa Vatikan mempunyai informasi bahwa kamp kerja paksa sebenarnya adalah pabrik kematian.

Dalam surat tersebut, Koenig mengatakan kepada Leiber bahwa sumber-sumber telah mengkonfirmasi bahwa sekitar 6.000 orang Polandia dan Yahudi setiap hari dibunuh di "tungku SS" di kamp Belzec dekat Rava-Ruska, yang saat itu merupakan bagian dari Polandia yang diduduki Jerman dan sekarang berada di wilayah Ukraina bagian barat.

Advertising
Advertising

“Kebaruan dan pentingnya dokumen ini berasal dari sebuah fakta: sekarang kami memiliki kepastian bahwa Gereja Katolik di Jerman mengirimkan berita yang tepat dan rinci kepada Pius XII tentang kejahatan yang dilakukan terhadap orang-orang Yahudi,” kata Coco kepada surat kabar tersebut, yang artikelnya diberi judul: "Pius XII Tahu".

Ketika ditanya oleh pewawancara Corriere apakah surat itu menunjukkan bahwa Pius mengetahuinya, Coco berkata: "Ya, dan tidak hanya sejak saat itu."

<!--more-->

Disimpan Serampangan

Surat tersebut merujuk pada dua kamp Nazi lainnya – Auschwitz dan Dachau – dan menyatakan bahwa ada pesan lain antara Koenig dan Leiber yang hilang atau belum ditemukan.

Para pendukung Pius mengatakan dia bekerja di belakang layar untuk membantu orang-orang Yahudi dan tidak bersuara untuk mencegah memburuknya situasi umat Katolik di Eropa yang diduduki Nazi. Para pengkritiknya mengatakan dia tidak punya keberanian untuk mengungkapkan informasi yang dia peroleh meskipun ada permintaan dari kekuatan Sekutu yang memerangi Jerman.

Surat itu merupakan salah satu dokumen yang menurut Coco disimpan sembarangan di Sekretariat Negara Vatikan dan baru-baru ini diserahkan ke arsip pusat tempat dia bekerja.

Suzanne Brown-Fleming, direktur Program Akademik Internasional di Museum Peringatan Holocaust AS di Washington DC, mengatakan kepada Reuters melalui email bahwa rilis tersebut menunjukkan bahwa Vatikan menanggapi dengan serius pernyataan Paus Fransiskus bahwa “Gereja tidak takut pada sejarah” ketika dia memerintahkan arsip masa perang dibuka pada 2019. “Ada keinginan dan dukungan untuk penilaian yang cermat terhadap dokumen-dokumen tersebut dari sudut pandang ilmiah – apakah hal-hal yang diungkapkan dalam dokumen menguntungkan atau tidak,” katanya.

Dalam emailnya kepada Reuters, David Kertzer, penulis buku "The Pope at War" pemenang Hadiah Pulitzer, sebuah buku tahun 2022 tentang masa Pius, mengatakan Coco adalah "seorang sarjana terkemuka dan serius", yang ditempatkan di Vatikan untuk menggali kebenaran.

Brown-Fleming, Coco dan Kertzer akan menjadi bagian dari konferensi besar tentang Pius dan Holocaust bulan depan di Kepausan Gregorian yang disponsori oleh organisasi Katolik dan Yahudi, Departemen Luar Negeri AS dan kelompok penelitian Holocaust Israel dan Amerika.

REUTERS

Pilihan Editor: Penasihat Keamanan Nasional AS Bertemu Menlu Cina, Wang Yi

Berita terkait

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

3 hari lalu

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

Pada 13 Mei 1981, Mehmet Ali Agca menembak Paus Yohanes Paulus II di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Kilas balik peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

10 hari lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

25 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

29 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Polisi Bubarkan Pertemuan Pro-Palestina di Jerman, Khawatirkan Ujaran Kebencian

34 hari lalu

Polisi Bubarkan Pertemuan Pro-Palestina di Jerman, Khawatirkan Ujaran Kebencian

Kongres pro-Palestina tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan apa yang mereka sebut sebagai "genosida" oleh Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sambut Kunjungan Paus Fransiskus pada September 2024

34 hari lalu

Indonesia Sambut Kunjungan Paus Fransiskus pada September 2024

Kemlu menyatakan bahwa Indonesia siap menyambut kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-5 September 2024

Baca Selengkapnya

Jerman Berikan Rp 433 M ke Korban Holocaust, Trauma Serangan Hamas

34 hari lalu

Jerman Berikan Rp 433 M ke Korban Holocaust, Trauma Serangan Hamas

Korban Holocaust mengaku trauma atas serangan Hamas ke Israel pada Oktober lalu, Jerman memberikan kompensasi ke mereka.

Baca Selengkapnya

KWI Pastikan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024

38 hari lalu

KWI Pastikan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024

Walaupun rencana kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia terus memancarkan sinyal positif, Antonius mengatakan hal itu masih tentatif.

Baca Selengkapnya

ICJ Sidangkan Laporan Nikaragua Soal Dukungan Jerman atas Genosida Israel di Gaza

39 hari lalu

ICJ Sidangkan Laporan Nikaragua Soal Dukungan Jerman atas Genosida Israel di Gaza

ICJ akan memulai sidang publik mulai Senin 8 April 2024 dalam kasus yang diajukan oleh Nikaragua mengenai dukungan Jerman atas genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Setelah 2 Tahun Jokowi Mengundang, Paus Fransiskus Akan ke Indonesia 3 September 2024, Berikut Sosoknya

45 hari lalu

Setelah 2 Tahun Jokowi Mengundang, Paus Fransiskus Akan ke Indonesia 3 September 2024, Berikut Sosoknya

Paus Fransiskus rencana datang ke Indonesia September 2024 setelah diundang Jokowi dua tahun lalu. Ini profil perjalanannya menjadi Paus.

Baca Selengkapnya