Top 3 Dunia: Berlian Rusia akan Dilarang hingga Anak Gembong Narkoba Diekstradisi
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Minggu, 17 September 2023 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia dimulai dari negara-negara G7 akan mengumumkan larangan penjualan berlian Rusia dalam beberapa pekan mendatang. Larangan penjualan berlian Rusia itu untuk memangkas dana perang Rusia di Ukraina.
Berita kedua top 3 dunia adalah anak raja narkoba Meksiko El Chapo, diekstradisi ke AS. Ia disebut menjadi gembong penjualan fentanil yang mematikan. Terakhir yaitu rencana kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke Amerika Serikat. Berikut selengkapnya:
Upaya tersebut adalah untuk mengurangi pendapatan Rusia dari ekspor berlian dan menerapkan sanksi yang sudah ada terhadap Alrosa Rusia, produsen berlian terbesar di dunia. Isu ini telah menjadi bahan diskusi di antara para pemimpin negara-negara G7 sejak tahun lalu.
Larangan ini akan mulai berlaku pada Januari 2024, kata pejabat tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, kepada wartawan di Brussels.
"G7 telah memutuskan prinsip menghubungkan asal dengan kualitas, tetapi masih belum memutuskan bagaimana rinciannya,” kata pejabat itu.
Belgia telah mengusulkan rencana untuk menelusuri berlian kasar dan merujuknya pada permata yang dipoles.
“Beban ketertelusuran ada pada pedagang dan produsen sehingga India sudah melakukan hal tersebut. Mereka harus mampu memberikan verifikasi agar dapat menjual produknya ke G7. Anda memerlukan referensi kasar dan membuktikan kaitan dengan hasil yang telah disempurnakan," ujarnya.
Antwerpen di Belgia adalah pusat perdagangan berlian nomor satu di dunia. Saat ini, setelah berlian Rusia dipotong dan dipoles di luar Rusia, berlian tersebut dianggap berasal dari negara yang berhasil “mengubah” berlian tersebut.
“Kami sedang membicarakan tentang restrukturisasi pasar global,” kata pejabat tersebut, dengan mengakui bahwa hal ini tidak akan dapat segera berjalan dengan sempurna.
“Rusia adalah pemasok terbesar secara global. Dengan sistem ini, kami menghentikan pasokan mereka sehingga membuat mereka berada di pasar yang inferior dengan harga lebih rendah. Kami memangkas aliran keuangan dari sektor ini,” lanjutnya.
Uni Eropa membeli berlian Rusia senilai US$1,5 miliar tahun lalu, menurut Eurostat, karena Uni Eropa tidak melarang impor permata atau memasukkan Alrosa ke dalam daftar hitam.
Uni Eropa sebelumnya juga telah menerapkan larangan tersebut, namun Belgia khawatir hal ini akan mengalihkan perdagangan ke pusat-pusat lain dan jauh dari Antwerp. Selain itu, Uni Eropa sendiri hanya menguasai 15 persen pasar global.
Baca di sini selengkapnya.
<!--more-->
2. Anak Gembong Narkoba Meksiko El Chapo Diekstradisi ke AS
Ovidio Guzman, putra gembong narkoba Meksiko yang dipenjara, Joaquin "El Chapo" Guzman, diekstradisi ke Amerika Serikat pada Jumat, 15 September 2023. Ia akan menghadapi dakwaan penyelundupan fentanil, yang merupakan langkah pemerintah AS memberantas opioid yang mematikan.
Jaksa Agung AS Merrick Garland mengatakan ekstradisi Ovidio Guzman adalah langkah terbaru dalam upaya Amerika untuk menyerang “setiap aspek” operasi penyelundupan narkoba yang dijalankan oleh Kartel Sinaloa. Kartel ini telah lama dikaitkan dengan keluarga Guzman.
“Saya juga berterima kasih kepada pemerintah Meksiko atas ekstradisi ini,” kata Garland dalam sebuah pernyataan.
“Departemen Kehakiman akan terus meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab memicu epidemi opioid yang telah menghancurkan banyak komunitas di seluruh negeri.”
Dua pejabat Meksiko yang mengetahui masalah ini juga mengonfirmasi ekstradisi Guzman yang berusia 33 tahun.
Ovidio Guzman adalah salah satu pewaris kerajaan perdagangan manusia milik ayahnya. Guzman sempat ditangkap di kota utara Culiacan pada tahun 2019 tetapi dibebaskan atas perintah Presiden Andres Manuel Lopez Obrador untuk menghindari pertumpahan darah ketika kartelnya melakukan serangan balik.
Dia ditangkap pada Januari setelah baku tembak sengit di negara bagian Sinaloa, Meksiko utara.
Para pejabat AS menggambarkan Guzman dan sejumlah saudara laki-lakinya sebagai ancaman yang ditimbulkan oleh fentanil. Ini adalah zat yang sangat adiktif yang membunuh hampir 200 orang Amerika setiap hari. Jumlah korban tewas tersebut menambah tekanan pada pemerintahan Joe Biden dan menyebabkan ketegangan diplomatik antara AS dan Meksiko.
Pemerintah AS meminta ekstradisi Guzman pada bulan Februari sehingga ia bisa menghadapi tuduhan narkoba di pengadilan AS.
“Perjuangan melawan kartel melibatkan keberanian luar biasa dari penegak hukum Amerika Serikat dan penegak hukum Meksiko serta anggota dinas militer, yang banyak di antaranya telah mengorbankan nyawa mereka demi menegakkan keadilan,” kata Garland.
Proses ekstradisi terhadap pengedar narkoba terkemuka di Meksiko bisa memakan waktu bertahun-tahun. EkstradisiOvidio Guzman bahkan lebih cepat dibandingkan ayahnya, yang diterbangkan ke AS hanya setahun setelah penangkapan terakhirnya di Sinaloa pada awal tahun 2016.
Beberapa media Meksiko, termasuk jaringan berita Milenio, sebelumnya melaporkan bahwa Guzman telah dibawa keluar dari penjara dengan keamanan maksimum di Meksiko tengah untuk diterbangkan melintasi perbatasan.
Menurut dokumen pengadilan AS, Guzman dan saudara-saudaranya diduga mengendalikan operasi internasional yang luas dalam perdagangan fentanil. Mereka meraup keuntungan ratusan juta dolar dengan "membanjiri" Amerika Serikat dengan obat tersebut.
Taruhan mereka pada opioid sintetik yang 50 kali lebih kuat daripada heroin membantu mengintensifkan epidemi opioid yang membuat mereka menjadi sasaran agen anti-narkotika AS. Departemen Luar Negeri telah menawarkan hadiah senilai jutaan dolar untuk informasi yang mengarah pada penangkapan atau hukuman terhadap Ovidio Guzman dan tiga saudara laki-lakinya.
Ayahnya, "El Chapo" Guzman, terkenal sebagai pemimpin Kartel Sinaloa. Dia diekstradisi ke Amerika Serikat pada 2017 setelah dua kali melarikan diri dari penjara di Meksiko. Guzman senior sekarang berada di penjara "Supermax" dengan keamanan tinggi di Colorado.
<!--more-->
3. Kunjungi Washington DC, Zelensky Akan Bertemu Joe Biden dan Kongres AS Pekan Depan
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan mengunjungi Gedung Putih di Washington untuk bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Kamis pekan depan, kata sejumlah laporan.
Beberapa media Amerika Serikat melaporkan kabar ini pada Jumat, dengan mengutip seorang pejabat AS, tetapi tidak memberikan kepastian waktu atau rinciannya.
Zelensky juga dijadwalkan bertemu anggota Kongres AS seteah bertemu Biden.
Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih belum mengeluarkan tanggapan apa-apa sampai laporan ini disiarkan.
Zelensky akan berada di New York pekan depan untuk menghadiri sidang Majelis Umum PBB.
Di sana dia bakal menggelar beberapa pertemuan bilateral, termasuk dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres guna mendiskusikan upaya menghidupkan kembali kesepakatan pangan Laut Hitam.
Zelensky mengunjungi Washington pada Desember untuk bertemu dengan Biden dan berpidato dalam sidang pleno Kongres yang akan menjadi tempatnya berterima kasih kepada parlemen AS karena telah memberikan bantuan kepada negaranya.
Biden mengumumkan kunjungannya ke Kyiv pada Februari, dan kedua pemimpin terakhir bertemu Juli lalu di sela-sela KTT NATO di Vilnius, Lithuania.
Selama melawat ke Washington DC, Zelensky akan mengunjungi Capitol Hill pada saat Biden meminta Kongres menyetujui bantuan militer dan kemanusiaan senilai lebih dari US$24 miliar atau sekitar Rp368,5 triliun untuk Ukraina.
Zelensky diperkirakan tidak akan menyampaikan pidato publik resmi di depan Kongres kali ini. Namun, The New York Times pada Jumat memperkirakan dia akan mengadakan pertemuan di Capitol, termasuk dengan para pemimpin Kongres, menurut para pembantunya yang mengetahui rencana tersebut.
Meskipun sebagian besar anggota parlemen masih mendukung bantuan untuk Ukraina, semakin banyak anggota Partai Republik sayap kanan, yang sebagian besar duduk di DPR, telah mencoba untuk membatasi bantuan. Mereka bahkan mengancam akan memblokir langkah-langkah untuk mendanai pemerintah federal jika hal tersebut mencakup apa yang mereka sebut sebagai bantuan kemanusiaan. “cek kosong” untuk Ukraina.
Berita selengkapnya klik di sini.
REUTERS | AL JAZEERA