Banjir Libya: Korban Tewas Tembus 5.000 Orang, Mayat Tergeletak di Mana-mana

Reporter

Tempo.co

Rabu, 13 September 2023 18:15 WIB

Kondisi Kota Derna usai banjir besar melanda Libya, 12 September 2023. Sekitar seperempat Kota Derna di Libya hancur setelah disapu banjir besar akibat badai. REUTERS/Esam Omran Al-Fetori

TEMPO.CO, Jakarta - Banjir bandang yang terjadi di Libya menyebabkan ribuan orang tewas. Pemerintah berlomba menguburkan jenazah yang menumpuk di jalan-jalan Kota Derna, di pesisir utara yang hancur akibat banjir. Hujan lebat menghancurkan dua bendungan sehingga menghanyutkan rumah-rumah ke laut.

Kamar mayat di rumah sakit-rumah sakit masih penuh akibat banjir Libya dan tidak dapat digunakan. Sementara itu korban selamat juga harus ditangani.

Sekitar 5.000 orang tewas dan 10.000 lainnya hilang. Kemungkinan para korban tersapu ke laut atau terkubur di bawah puing-puing yang berserakan di seluruh kota yang pernah menjadi rumah bagi lebih dari 100.000 orang, kata pihak berwenang.

Di Derna, sebuah kota berpenduduk sekitar 125.000 jiwa, lingkungan sekitar hancur. Gedung-gedung tersapu air, dan atap mobil-mobil terbalik di jalan-jalan yang tertutup lumpur dan puing-puing akibat aliran deras setelah bendungan jebol.

Mohamad al-Qabisi, direktur Rumah Sakit Wahda, mengatakan 1.700 orang meninggal di salah satu dari dua distrik di kota tersebut. Sebanyak 500 orang meninggal di distrik lainnya.

Advertising
Advertising

Banyak mayat tergeletak di koridor rumah sakit. Semakin banyak jenazah yang dibawa ke rumah sakit, orang-orang melihat mereka, mencoba mengidentifikasi anggota keluarga yang hilang.

“Mayat-mayat tergeletak di mana-mana, di laut, di lembah, di bawah bangunan,” ujar Hichem Abu Chkiouat, menteri penerbangan sipil di pemerintahan yang menguasai wilayah timur. “Saya tidak melebih-lebihkan ketika saya mengatakan bahwa 25 persen kota telah hilang. Banyak sekali bangunan yang runtuh.”

Televisi lokal al-Masar mengatakan menteri dalam negeri pemerintahan timur mengatakan lebih dari 5.000 orang tewas akibat banjir Libya. Tim darurat sedang mencari di tumpukan puing untuk mencari korban selamat dan korban tewas akibat banjir Libya. Sesuai keyakinan agam Islam, bahwa orang yang sudah mati harus segera dikuburkan.

“Komite Martir (telah dibentuk untuk) mengidentifikasi orang-orang yang hilang dan menerapkan prosedur untuk mengidentifikasi dan menguburkan mereka sesuai dengan hukum dan standar syariah dan hukum,” kata Menteri Negara Urusan Kabinet Libya, Adel Juma.

Badai Daniel mengganggu komunikasi, menggagalkan upaya penyelamatan dan menyebabkan kecemasan di antara anggota keluarga di luar Libya yang sedang menunggu kabar tentang orang-orang tercinta yang hilang.

Libya diguncang oleh pemberontakan tahun 2011 melawan pemerintahan Muammar Gaddafi dan terkoyak oleh perang saudara. Pemerintah Persatuan Nasional (GNU) yang didukung PBB, dipimpin oleh Abdulhamid Dbeibeh, berkedudukan di Tripoli di barat laut Libya. Sementara saingannya di timur dikendalikan oleh komandan Khalifa Haftar dan Tentara Nasional Libya (LNA) yang dipimpinnya, yang mendukung parlemen yang berbasis di timur, dipimpin oleh Osama Hamad.

CNN | REUTERS

Pilihan Editor: Profil Giorgia Meloni, Perdana Menteri Italia Wanita Pertama dalam Sejarah Italia

Berita terkait

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

1 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Pangkalan Militer Irak Diguncang Ledakan, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

26 hari lalu

Pangkalan Militer Irak Diguncang Ledakan, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

Ledakan mengguncang pangkalan militer Irak, sehari setelah klaim bahwa Iran diserang Israel.

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

39 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

AS Konfirmasi Klaim ISIS atas Penembakan di Gedung Konser Moskow

54 hari lalu

AS Konfirmasi Klaim ISIS atas Penembakan di Gedung Konser Moskow

AS memiliki informasi intelijen yang mengonfirmasi klaim ISIS yang bertanggung jawab atas penembakan di gedung konser Moskow, Rusia

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Penembakan di Gedung Konser Moskow Bertambah Jadi 60 Orang

54 hari lalu

Korban Tewas Penembakan di Gedung Konser Moskow Bertambah Jadi 60 Orang

Korban tewas akibat penembakan di gedung konser Moskow bertambah menjadi 60 orang sementara korban luka mencapai 145 orang.

Baca Selengkapnya

Jumlah Korban Tewas Konflik Israel-Palestina per 4 Maret 2024 Mencapai 31 Ribu Jiwa,

5 Maret 2024

Jumlah Korban Tewas Konflik Israel-Palestina per 4 Maret 2024 Mencapai 31 Ribu Jiwa,

Jumlah korban tewas akibat konflik Israel-Palestina melonjak tajam dalam kurun tiga bulan terakhir.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International, Korea Utara Nomor Berapa?

1 Februari 2024

10 Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International, Korea Utara Nomor Berapa?

Transparency International merilis hasil Indeks Persepsi Korupsi. Berikut 10 negara paling korup di dunia.

Baca Selengkapnya

Lansia Tewas Berdarah Dalam Rumahnya di Bekasi Diduga Korban Perampokan

21 Januari 2024

Lansia Tewas Berdarah Dalam Rumahnya di Bekasi Diduga Korban Perampokan

Lansia bernama Any, 75 tahun, ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya, Gang Nangka, Margajaya, Kota Bekasi, Sabtu malam, 21 Januari 2024

Baca Selengkapnya

RS Polri Melakukan Proses Identifikasi Jasad dalam Peti Kemas di Tanjung Priok

21 Januari 2024

RS Polri Melakukan Proses Identifikasi Jasad dalam Peti Kemas di Tanjung Priok

Kepala RS Polri mengatakan korban tewas tanpa identitas diperkirakan mati sekitar 2 sampai 10 minggu lalu.

Baca Selengkapnya

Perempuan Lansia Tewas Berdarah Dalam Rumahnya di Bekasi, Diduga Dibunuh

21 Januari 2024

Perempuan Lansia Tewas Berdarah Dalam Rumahnya di Bekasi, Diduga Dibunuh

Perempuan lanjut usia atau lansia bernama Any, 75 tahun, ditemukan tewas di rumahnya, Gang Nangka, Margajaya, Kota Bekasi, Sabtu malam, 21 Januari 2024.

Baca Selengkapnya