Pertemuan Kim Jong Un-Putin Diwarnai Uji Rudal Balistik oleh Korea Utara

Reporter

Tempo.co

Rabu, 13 September 2023 12:35 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un selama pertemuan di Kosmodrom Vostochny di wilayah Amur timur jauh, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/Vladimir Smirnov/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memulai pertemuan puncaknya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kosmodrom Vostochny pada Rabu 13 September 2023, beberapa jam setelah Pyongyang menembakkan dua rudal balistik jarak pendek di lepas pantai timurnya.

Kantor berita Rusia RIA Novosti mengatakan Kim tiba di kosmodrom di wilayah Amur timur Rusia pada Rabu pagi, beberapa menit setelah kantor berita tersebut melaporkan kedatangan Putin.

Kedua pria itu berjabat tangan saat mereka bertemu, menurut video dari Kremlin.

Putin mengatakan kepada Kim bahwa dia “sangat senang bertemu” dengannya. Sementara Kim berterima kasih kepada Putin atas undangan mengunjungi Rusia, “meskipun sibuk”, kata media pemerintah Rusia.

Pembicaraan Kim-Putin diperkirakan akan membahas potensi penjualan senjata, dengan pemimpin Korea Utara didampingi oleh pejabat tinggi dari militer dan industri senjata.

Advertising
Advertising

Saat Putin mengajak Kim berkeliling kosmodrom, dia mengatakan kepada wartawan dari media pemerintah bahwa “semua masalah” dapat didiskusikan. Namun, Putin menegaskan bahwa Rusia akan membantu Korea Utara membangun satelit.

KTT ini menawarkan kesempatan bagi Putin untuk mendapatkan senjata yang sangat dibutuhkan untuk perang Rusia di Ukraina, dan Kim diperkirakan akan meminta bantuan ekonomi dan teknologi militer sebagai imbalannya.

Sesaat sebelum pertemuan dimulai, Korea Selatan dan Jepang menyatakan mendeteksi peluncuran dua rudal balistik jarak pendek dari pantai timur Korea Utara.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan pihaknya mendeteksi peluncuran dari suatu daerah di atau sekitar Sunan, tepat di utara Pyongyang antara pukul 11.43 dan 11.53 dan pihaknya sedang menganalisis datanya.

“Militer kami telah memperkuat pengawasan dan kewaspadaan dalam persiapan peluncuran lebih lanjut, sambil mempertahankan kesiapan penuh melalui kerja sama erat dengan AS,” kata JCS dalam sebuah pernyataan.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan kepada wartawan bahwa Jepang telah mengajukan protes terhadap Korea Utara melalui saluran diplomatik di Beijing. Kedua rudal tersebut jatuh di laut di luar zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang, tambahnya.

“Menarik: peluncuran tanpa Kim Jong (Un) di negara ini. Yang pertama,” tulis analis keamanan yang berbasis di Amerika Serikat, Ankit Panda, di X, platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Tidak ada perincian mengenai ukuran atau jangkauan rudal yang segera dirilis. Namun sekitar lima menit setelah peringatan peluncuran, Bakamla Jepang melaporkan bahwa rudal tersebut telah jatuh.

Korea Utara, negara yang mempunyai senjata nuklir, telah melakukan peluncuran rutin mulai dari rudal jarak pendek dan jelajah hingga rudal balistik antarbenua (ICBM) yang sangat besar dengan jangkauan serangan bisa hingga ke Amerika Serikat.

Semua aktivitas rudal balistik dan senjata nuklir Korea Utara dilarang oleh resolusi Dewan Keamanan PBB yang terakhir kali disahkan dengan dukungan dari negara mitra Korut, Cina dan Rusia, pada 2017.

Sejak itu, Beijing dan Moskow telah menyerukan pelonggaran sanksi terhadap Korea Utara agar perundingan diplomatik bisa dimulai dan situasi kemanusiaan di Korea Utara bisa diperbaiki.

Pilihan Editor: Apa Jadinya Jika Kim Jong Un dan Vladimir Putin Bertemu? Begini Profil Pemimpin Korea Utara dan Rusia

REUTERS | AL JAZEERA

Berita terkait

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

8 menit lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

4 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

10 jam lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

10 jam lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

14 jam lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

1 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Andrei Belousov: Rusia Harus Menang di Ukraina dengan Korban Minimal

1 hari lalu

Andrei Belousov: Rusia Harus Menang di Ukraina dengan Korban Minimal

Menhan Rusia yang baru, Andrei Belousov mengatakan tugas utama Rusia adalah menang di Ukraina dengan jumlah pasukan yang minimal.

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

2 hari lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya