Amukan Badai Daniel Tewaskan Setidaknya 150 Orang di Libya

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 11 September 2023 21:28 WIB

Bendera Libya. Pixabay

TEMPO.CO, Jakarta - Badai Daniel yang dahsyat dan banjir di Libya timur telah menyebabkan sedikitnya 150 orang tewas di kota Derna dan jumlah korban jiwa bisa bertambah menjadi 250 orang, kata kepala Bulan Sabit Merah di Benghazi Kais Fhakeri kepada Reuters, Senin, 11 September 2023.

“Kami mencatat setidaknya 150 kematian pasca runtuhnya bangunan. Kami memperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat menjadi 250. Situasi ini sangat berbahaya,” kata Fhakeri.

Rekaman di media sosial menunjukkan orang-orang terdampar di atap kendaraan mereka ketika Badai Daniel menghantam kota Benghazi, Sousse, Al Bayda, Al-Marj dan Derna.

“Kami tertidur, dan ketika kami bangun, kami menemukan air mengepung rumah. Kami berada di dalam dan mencoba keluar,” kata warga Derna, Ahmed Mohamed, kepada Reuters melalui telepon, Senin.

Mereka yang hilang termasuk tujuh anggota Tentara Nasional Libya (LNA), sebuah pasukan yang dipimpin oleh Khalifa Haftar yang menguasai bagian timur negara yang terpecah itu, kata juru bicara LNA Ahmad Mismari.

Advertising
Advertising

Banjir besar menghanyutkan kendaraan, demikian tayangan yang disiarkan oleh TV Almostkbal di Libya timur. Saluran tersebut juga mengunggah gambar jalan yang runtuh antara Sousse dan Shahat, rumah bagi situs arkeologi Cyrene yang didirikan di Yunani dan terdaftar di UNESCO.

Saksi mata mengatakan ketinggian air telah mencapai tiga meter di kota pesisir Derna.

Parlemen Libya yang berbasis di wilayah timur mengumumkan tiga hari berkabung. Abdulhamid al-Dbeibah, perdana menteri pemerintahan sementara di Tripoli, juga mengumumkan tiga hari berkabung di semua kota yang terkena dampak, dan menyebut kota-kota tersebut sebagai “daerah bencana”.

Empat pelabuhan minyak utama di Libya, Ras Lanuf, Zueitina, Brega dan Es Sidra, ditutup mulai Sabtu malam selama tiga hari, kata dua insinyur perminyakan kepada Reuters.

Operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung, kata para saksi mata. Pihak berwenang mengumumkan keadaan darurat ekstrem, menutup sekolah dan toko serta memberlakukan jam malam.

Meskipun pemerintahannya tidak mempunyai banyak pengaruh di Libya timur, Dbeibah mengatakan pada Minggu bahwa ia telah mengarahkan semua lembaga negara untuk “segera menangani” kerusakan dan banjir di kota-kota timur.

Pemerintahan Dbeibah diakui oleh Bank Sentral Libya, yang menyalurkan dana ke departemen pemerintah di seluruh negeri.

Perserikatan Bangsa-Bangsa di Libya mengatakan pihaknya terus memantau badai tersebut dan akan "memberikan bantuan darurat untuk mendukung upaya respons di tingkat lokal dan nasional".

Para ahli menggambarkan badai Daniel – yang juga melanda sebagian Yunani, Turki dan Bulgaria dalam beberapa hari terakhir, menewaskan sedikitnya 27 orang – sebagai “ekstrem dalam hal jumlah air yang jatuh dalam waktu 24 jam.”

REUTERS

Pilihan Editor: Agenda Ekonomi PM Baru Thailand, Srettha Thavisin, Dikecam Parlemen

Berita terkait

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

1 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

39 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

Rusia Kirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

49 hari lalu

Rusia Kirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Penerbangan khusus Rusia mengirimkan bantuan kemanusiaan gelombang ke-20 ke Gaza melalui Bulan Sabit Merah Mesir

Baca Selengkapnya

Baznas Jalin Aliansi Lintas Negara, Berharap Bantuan untuk Palestina Cepat Sampai

29 Februari 2024

Baznas Jalin Aliansi Lintas Negara, Berharap Bantuan untuk Palestina Cepat Sampai

Baznas bekerja sama dengan empat mitra sekaligus dari Mesir

Baca Selengkapnya

Sekjen Palang Merah: Risiko Kelaparan Meningkat Setiap Hari di Gaza

28 Februari 2024

Sekjen Palang Merah: Risiko Kelaparan Meningkat Setiap Hari di Gaza

Sekretaris Jenderal Palang Merah mengatakan sekitar 80 persen penduduk Gaza mengalami kondisi kerawanan pangan akut.

Baca Selengkapnya

Turki akan Kirim 2 Kapal Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Menjelang Bulan Ramadan

16 Februari 2024

Turki akan Kirim 2 Kapal Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Menjelang Bulan Ramadan

Dua kapal yang mengangkut bantuan kemanusiaan akan berangkat dari Turki dan diperkirakan mencapai Gaza paling lambat pada bulan suci Ramadan, Maret 2024.

Baca Selengkapnya

AS Serukan Penyelidikan Pembunuhan Bocah Palestina Hind Rajab oleh Israel

13 Februari 2024

AS Serukan Penyelidikan Pembunuhan Bocah Palestina Hind Rajab oleh Israel

Pemerintah Amerika Serikat menyerukan penyelidikan atas kematian Hind Rajab, bocah Palestina berusia 6 tahun yang sengaja ditembak oleh Israel

Baca Selengkapnya

Jenazah Hind Rajab Bocah Palestina Ditemukan 12 Hari setelah Hilang

11 Februari 2024

Jenazah Hind Rajab Bocah Palestina Ditemukan 12 Hari setelah Hilang

Jasad bocah Palestina berusia enam tahun ditemukan bersama kru ambulans Bulan Sabit Merah setelah 12 hari terjebak dalam tembakan militer Israel.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International, Korea Utara Nomor Berapa?

1 Februari 2024

10 Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International, Korea Utara Nomor Berapa?

Transparency International merilis hasil Indeks Persepsi Korupsi. Berikut 10 negara paling korup di dunia.

Baca Selengkapnya

Israel Mengepung Rumah Sakit Al Amal dan Markas Bulan Sabit Merah di Khan Younis

25 Januari 2024

Israel Mengepung Rumah Sakit Al Amal dan Markas Bulan Sabit Merah di Khan Younis

Israel mengepung Rumah Sakit Al Amal beserta markas Bulan Sabit Merah Palestina di Khan Younis, Gaza selatan.

Baca Selengkapnya