TEMPO.CO, Jakarta - Israel mengepung Rumah Sakit Al Amal dan markas Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) di tengah serangan besar-besaran di Kota Khan Younis, Gaza selatan. Bulan Sabit Merah Palestina pada Rabu, 24 Januari 2024, melaporkan Israel juga memberlakukan jam malam total di Kota Khan Younis sejak Rabu siang.
PRCS lewat kicauannya di media sosial X mengatakan pembombardiran, tembakan, dan kendaraan militer yang mendekat dari segala arah merupakan pelanggaran berkelanjutan terhadap hukum internasional dan Konvensi Jenewa. Menurut organisasi kemanusiaan tersebut, Israel melarang pergerakan tim kemanusiaan termasuk ambulans. Hal itu disebut Bulan Sabit Merah Palestina sebagai tindakan yang secara terang-terangan mengabaikan norma-norma yang telah ditetapkan.
“Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap keselamatan staf, pasien, dan ribuan pengungsi yang mencari perlindungan di rumah sakit dan markas #PRCS,” demikian pernyataan Bulan Sabit Merah Palestina.
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB atau UN OCHA menerangkan Rumah Sakit Al Amal dan Al Nasser merupakan dua dari segelintir rumah sakit yang masih beroperasi di Khan Younis. Sementara Rumah Sakit Al Khair telah ditutup setelah pasien – termasuk wanita yang baru menjalani operasi Caesar – dievakuasi pada tengah malam.
“Pertempuran sengit di dekat rumah sakit yang tersisa di Khan Younis, termasuk Nasser dan Al Amal telah secara efektif mengepung fasilitas-fasilitas tersebut, menyebabkan staf, pasien, dan pengungsi yang ketakutan terjebak di dalamnya,” kata Thomas White, Wakil Koordinator Kemanusiaan UN OCHA untuk Wilayah Pendudukan Palestina pada Kamis.
Di tengah situasi pengepungan, Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan para pengungsi di Rumah Sakit Al Amal mendonorkan darahnya karena tim medis tidak mampu mendapatkan darah dari bank darah, mengingat adanya blokade yang Israel terapkan di fasilitas kesehatan. Operasi bedah juga masih berlangsung di rumah sakit yang dikelola Bulan Sabit Merah Palestina tersebut setelah masuknya para pasien korban luka kritis akibat bombardir di sekitar rumah sakit pada Rabu, 24 Januari 2024.
WAFA
Pilihan editor: Moskow Lepas Tangan Hubungan Rusia dan Amerika Serikat di Titik Terendah
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini