Ragam Pernyataan Jokowi di KTT G20 India, Solidaritas Harus Jadi Ruh Kerja Sama

Reporter

Tempo.co

Senin, 11 September 2023 11:53 WIB

Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan mendampingi Presiden RI, Joko Widodo dalam Pertemuan Pertama MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, Australia) Leaders' Gathering yang merupakan bagian dari rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-18 G20 di New Delhi, India.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di New Delhi, India. Presiden Joko Widodo langsung bertolak ke New Delhi pascasuksesnya pelaksanaan KTT ke-43 ASEAN yang diselenggarakan di Jakarta, 5-7 September 2023.

Dalam forum KTT G20 India tersebut, Jokowi menyampaikan beberapa pernyataan mulai dari komitmen pendanaan transisi ekonomi negara maju hanya retorika hingga sindir negara maju soal kesetaraan. Berikut beritanya dihimpun Tempo.

Komitmen pendanaan transisi ekonomi negara maju hanya retorika

Jokowi menyatakan bahwa komitmen negara maju untuk menyediakan dana untuk percepatan transisi ekonomi menuju energi rendah karbon hanyalah retorika. Pernyataan ini disampaikan melalui keterangan yang dikeluarkan oleh Biro Pers Sekretariat Presiden di Jakarta.

“Komitmen pendanaan negara maju masih sebatas retorika dan di atas kertas, baik itu pendanaan climate (iklim) 100 miliar dolar AS per tahun maupun fasilitas pendanaan loss dan damage,” kata Jokowi dalam pertemuan sesi pertama KTT G20 India di Bharat Mandapam, IECC, Pragati Maidan, New Delhi, India, Sabtu 9 September 2023.

Di hadapan para pemimpin G20, Jokowi menekankan bahwa salah satu cara untuk mengatasi peningkatan suhu bumi adalah dengan mempercepat transisi ekonomi yang rendah karbon. Jokowi mengatakan bahwa Bumi saat ini sedang sakit. Ia mengatakan pada bulan Juli lalu, suhu dunia mencapai titik tertinggi dan diprediksi akan terus naik dalam lima tahun ke depan.

Advertising
Advertising

"ini akan sulit ditahan, kecuali dunia menghadangnya secara masif dan radikal," kata Jokowi

Jokowi menyatakan bahwa pelaksanaan penurunan emisi masih sangat terbatas hingga saat ini. Jokowi menyatakan bahwa negara-negara berkembang membutuhkan dukungan dalam bidang teknologi dan investasi hijau untuk mempercepat penurunan emisi global.

“Kami negara berkembang, sangat ingin mempercepat penurunan emisi, tapi kami butuh dukungan untuk alih teknologi dan untuk investasi hijau,” kata Presiden.<!--more-->

Jokowi juga menyatakan bahwa pendanaan untuk percepatan penurunan emisi sangat penting. Dia mengatakan bahwa kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta harus dilanjutkan karena dianggap dapat membawa perubahan signifikan dalam penurunan emisi.

Jokowi menyatakan bahwa Indonesia harus memperluas dan memperluas inisiatif 'Just Energy Transition Partnership' (JETP), yang diinisiasi tahun lalu di Bali.

“Dibutuhkan standar global, seperti taksonomi untuk mencegah praktik 'greenwashing' dan reformasi Bank Pembangunan Multilateral (MDB) harus merefleksikan representasi negara-negara anggotanya,” kata Presiden.

Sindir negara maju soal kesetaraan

Selama pertemuan Komite Tingkat Tinggi G20 di India, Jokowi juga membahas kesetaraan. Dia menyampaikan kepada seluruh anggota G20 bahwa stabilitas, solidaritas, dan kesetaraan adalah tiga pilar penting untuk kemajuan global.

"Falsafah ‘Satu Keluarga’ ini semestinya bukan semata jargon. Melainkan sebuah pola pikir untuk menentukan arah pembangunan dunia. Kita semua harus bertanggung jawab dan pastikan seluruh masyarakat dunia tanpa terkecuali hidup dalam damai, stabil dan sejahtera," kata Presiden Jokowi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, 10 September 2023.

Jokowi menyatakan bahwa Indonesia akan terus mendukung ASEAN sebagai jangkar stabilitas regional selama masa jabatannya sebagai ketua ASEAN pada tahun 2023. Budaya dialog dan kerja sama di kawasan Indo-Pasifik akan dihargai Indonesia.

Ia meminta perang dan permusuhan berakhir dengan berpegang teguh pada hukum internasional, kerja sama, dan multilateralisme yang inklusif. G20, yang merupakan forum utama untuk kerja sama ekonomi, diminta untuk menanamkan solidaritas sebagai dasar kerja sama antara anggota.

“Dengan kondisi global yang semakin terpolarisasi, G20 harus bergerak untuk mengakhiri dikotomi utara-selatan, maju-berkembang, maupun timur-barat. Pintu dialog dan kerja sama harus terbuka bagi seluruh negara,” katanya.

Jokowi dan ibu negara Iriana telah kembali ke Indonesia pada Minggu malam. Dalam acara KTT G20 itu, ia didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto beserta sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju lainnya.

DEWI RINA CAHYANI | ALI AKHMAD NOOR HIDAYAT

Pilihan Editor: Respons Dunia Internasional soal Gempa Maroko, PBB hingga Turki Siap Beri Bantuan

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

49 menit lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

1 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

2 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

3 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

4 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Traveling ke India Coba Aktivitas Seru Mengamati Bintang

7 jam lalu

Traveling ke India Coba Aktivitas Seru Mengamati Bintang

Aktivitas seru yang dikenal dengan istilah stargazing juga bisa didapatkan di India

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

8 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

8 Destinasi Slow Travel di Asia Termasuk di Indonesia

8 jam lalu

8 Destinasi Slow Travel di Asia Termasuk di Indonesia

Slow travel memungkinkan wisatawan merasakan budaya lokal dan menjauh dari keramaian

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

9 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

10 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya