Cina Geram AS Beri Taiwan Skema Pembiayaan Militer Asing

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 31 Agustus 2023 22:43 WIB

Presiden AS Joe Biden berbincang dengan Presiden Cina Xi Jinping di Bali, 14 November 2022. Pertemuan tatap muka pertama Biden dan Xi itu diwarnai nostalgia saat kedua pemimpin itu sama-sama menjabat sebagai wakil presiden di negara masing-masing. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina mengecam keputusan pemerintahan Presiden Amerika Serikat yang menyetujui program Pembiayaan Militer Asing atau FMF kepada Taiwan.

"Keputusan AS dalam menyediakan senjata ke wilayah Taiwan yang masuk wilayah Cina berdasarkan apa yang disebut Pembiayaan Militer Asing padahal biasa digunakan untuk negara-negara berdaulat, sangat melanggar prinsip 'Satu China' dan tiga ketentuan dalam komunike bersama Cina-AS, khususnya Komunike 17 Agustus 1982," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, pada Kamis, 31 Agustus 2023.

FMF merupakan rekening bantuan militer terbesar yang dikelola Departemen Luar Negeri AS untuk bantuan hibah kepada pemerintah asing guna membeli peralatan pertahanan dan pelatihan militer AS di bawah program Penjualan Militer Asing.

Departemen Luar Negeri AS mengalokasikan dana FMF hingga 80 juta dolar AS (Rp 1,2 triliun) untuk mendukung Taiwan.

Wang menyebut tindakan itu sangat melanggar hukum internasional dan norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional, melemahkan kedaulatan dan kepentingan keamanan Cina, merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan mengirimkan sinyal yang sangat salah kepada pihak yang menginginkan “kemerdekaan Taiwan”.

"Cina menyesalkan dan dengan tegas menentangnya," kata Wang.

Menurut Wang, hanya ada satu Cina di dunia dan Taiwan menjadi bagian tak terpisahkan dari Cina. Masalah Taiwan sepenuhnya merupakan urusan dalam negeri Cina sehingga tak boleh diintervensi asing.

"Kami mendesak AS untuk sungguh-sungguh mematuhi prinsip 'Satu Cina' dan ketentuan tiga komunike bersama Cina-AS, berhenti meningkatkan kontak militer dengan wilayah Taiwan atau mempersenjatainya dengan cara apa pun atau dengan dalih apa pun," kata Wang.

Dia meminta AS berhenti menciptakan faktor-faktor yang dapat memperparah ketegangan di Selat Taiwan dan berhenti berkomplot serta mendukung upaya kelompok yang ingin mencapai “kemerdekaan Taiwan” dengan paksa.

"Tidak seorang pun boleh meremehkan tekad dan kemampuan rakyat Cina dalam menjaga kedaulatan dan integritas wilayahnya," kata Wang.

Ketua Komisi Urusan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Republik Michael McCaul mengaku senang pemerintah akhirnya menyediakan FMF untuk Taiwan.

AS masih menjadi pemasok senjata terpenting Taiwan. Bulan lalu, AS mengumumkan paket bantuan senjata Taiwan senilai 345 juta dolar AS. Selanjutnya pekan lalu, Washington juga menyetujui penjualan sistem pencarian dan pelacakan inframerah untuk jet tempur F-16, dan menjual peralatan lainnya senilai 500 juta dolar AS kepada Taiwan.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

10 jam lalu

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

Jaksa ICC sedang meminta surat perintah penangkapan bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan PM Israel Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

11 jam lalu

Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

Spesifikasi Bell 212, helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi saat kecelakaan helikopter hingga tewas pada Minggu 19 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Seri Ponsel Honor 200 akan Rilis pada 27 Mei di Cina, Pemesanan Sudah Mulai Dibuka

12 jam lalu

Seri Ponsel Honor 200 akan Rilis pada 27 Mei di Cina, Pemesanan Sudah Mulai Dibuka

Pre-order via telepon bahkan kini telah dibuka di situs web Honor yang mengungkapkan desain dan pilihan warnanya.

Baca Selengkapnya

Penggunaan TikTok Masih Belum Aman di Amerika Serikat, Sebab...

12 jam lalu

Penggunaan TikTok Masih Belum Aman di Amerika Serikat, Sebab...

Amerika Serikat melarang sementara penggunaan TikTok oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Lai Ching-te Dilantik sebagai Presiden Taiwan

14 jam lalu

Lai Ching-te Dilantik sebagai Presiden Taiwan

Presiden "William" Lai Ching-te dan Wakil Presiden Hsiao Bi-khim dilantik sebagai pasangan pemimpin baru Taiwan.

Baca Selengkapnya

Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

17 jam lalu

Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

Gelar bergengsi Vermont State University tersebut diberikan karena sang kucing sering bermain di sekitar kampus sehingga memberikan dukungan emosional

Baca Selengkapnya

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

19 jam lalu

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

Berikut alasan negara-negara di Pasifik menolak status anggota penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

1 hari lalu

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

Tuan rumah jadi juara umum dengan dua gelar di Thailand Open 2024, tiga gelar lainnya diraih Cina, India, dan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

1 hari lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

1 hari lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya