Lika-liku Taipan Srettha Thavisin yang Kini Jadi Perdana Menteri Thailand

Rabu, 23 Agustus 2023 20:50 WIB

Srettha Thavisin. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Srettha Thavisin, pimpinan salah satu pengembang real estate terbesar di Thailand, terpilih sebagai Perdana Menteri Thailand pada Selasa, 22 Agustus 2023. Dia memimpin aliansi partai populis dan pro-militer setelah beberapa pekan pasca kebuntuan hasil pemilu sejak Mei lalu.

Dikutip dari Reuters, Srettha menjadi perdana menteri Thailand pertama yang bukan berlatar belakang militer setelah beberapa dekade. Hari terpilihnya Srettha juga bertepatan dengan hari yang sama ketika mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra kembali ke Thailand setelah 15 tahun di pengasingan.

Profil Srettha Thavisin

Srettha Thavisin lahir di Bangkok pada 15 Februari 1963 dari sebuah keluarga di kalangan elit bisnis. Dia memulai kariernya di Procter & Gamble cabang Thailand setelah belajar untuk gelar ekonomi dan manajemen di Amerika Serikat.

Pada 1990, Srettha bersama keluarganya mendirikan sebuah perusahaan pengembang properti Sansiri. Perusahaan itu kemudian berkembang menjadi salah satu perusahaan properti terbesar di Thailand.

Pada 2022, Sansiri yang terdaftar di Bangkok membukukan pendapatan sebesar 1,01 miliar dolar AS dan laba bersih seitar 120 juta dolar AS. Dari sinilah, Srettha dikenal menjdi taipan perusahaan properti.

Advertising
Advertising

Srettha merupakan penggemar berat dari klub sepak bola Inggris Liverpool. Dia juga memiliki postur badab tinggi dengan ketinggian 1,92 meter.

Terjun ke Panggung Poltik

Pada April 2023, Srettha memutuskan berhenti sebagai presiden dan kepala eksekutif Sansiri. Dia memutuskan berhenti dari jabatannya tersebut karena ingin mencalonkan diri di pemilu.

Adapun motivasinya terjun ke panggung politik adalah rasa keputusasaan yang dirasakan masyarakat Thailand. Dia mengaku turut merasakan kesedihan ketika melihat besarnya kesenjangan sosial di antara masyarakat.

Bagi Srettha, menjadi orang baru dalam dunia politik mempunyai keuntungan dan juga kemungkinan kerugian, kata para analis dan orang-orang yang mengenalnya.

Seorang kolega di pesta dan dua rekan bisnis menggambarkan Srettha sebagai orang yang jujur dan tidak takut mengutarakan pendapatnya.

“Dia belum benar-benar beradaptasi menjadi politisi. Begitu banyak politisi yang merasa tidak nyaman berada di dekatnya, mereka takut tidak dapat mengendalikan atau mempengaruhinya," kata salah seorang rekan bisnis Srettha Thavisin, dikutip dari Channel News Asia.

CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS
Pilihan editor: Pheu Thai Umumkan Aliansi 11 Partai untuk Membentuk Pemerintahan Thailand

Berita terkait

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

17 hari lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

26 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

48 hari lalu

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan jika disahkan oleh parlemen, undang-undang kasino akan menghasilkan lebih banyak lapangan kerja

Baca Selengkapnya

Tuai Kritik, PM Thailand Hentikan Perjalanan ke Luar Negeri Selama Dua Bulan

57 hari lalu

Tuai Kritik, PM Thailand Hentikan Perjalanan ke Luar Negeri Selama Dua Bulan

PM Srettha Thavisin telah menghabiskan sekitar sepertiga dari enam bulan masa jabatannya di luar negeri untuk mempromosikan investasi di Thailand.

Baca Selengkapnya

Banyak Konflik, Warga Thailand Diminta Lebih Ramah kepada Turis Asing

7 Maret 2024

Banyak Konflik, Warga Thailand Diminta Lebih Ramah kepada Turis Asing

Pemerintah Thailand khawatir konflik antara turis dengan warga lokal bisa mempengaruhi kunjungan wisata.

Baca Selengkapnya

Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

5 Maret 2024

Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

Alex Villas Group memprediksi bisnis properti di Bali akan menguat pada 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Thailand Hapuskan Hukuman Yingluck Shinawatra

4 Maret 2024

Mahkamah Agung Thailand Hapuskan Hukuman Yingluck Shinawatra

Yingluck Shinawatra dibebaskan dari dakwaan pada kasus yang terjadi saat dia menjabat sebagai perdana menteri pada 2013.

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif CEO Rumah123 Wasudewan: Rumah Tapak Masih jadi Favorit

2 Maret 2024

Wawancara Eksklusif CEO Rumah123 Wasudewan: Rumah Tapak Masih jadi Favorit

Kepada Tempo, CEO Rumah123, Wasudewan menyebutkan dalam tiga tahun terakhir, tren pencarian properti tak banyak berubah. Simak wawancara lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Hadapi Dakwaan Penghinaan Kerajaan

20 Februari 2024

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Hadapi Dakwaan Penghinaan Kerajaan

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra hadapi kasus lese majeste atau penghinaan terhadap kerajaan terkait dengan komentarnya di Seoul pada Mei 2015.

Baca Selengkapnya

Harga Hunian Naik Tapi Penjualan Tetap Meningkat, Mayoritas Beli dengan KPR

19 Februari 2024

Harga Hunian Naik Tapi Penjualan Tetap Meningkat, Mayoritas Beli dengan KPR

Bank Indonesia mencatat adanya kenaikan harga properti jenis hunian di pasar primer pada kuartal IV 2023. KPR jadi sumber pendanaan pembelian.

Baca Selengkapnya