Filipina Sebut Cina Berimajinasi soal Pindahkan Kapal Perang dari Laut Cina Selatan

Rabu, 9 Agustus 2023 19:41 WIB

Kapal perang Cina berpartisipasi dalam latihan militer angkatan laut bersama antara Iran, Rusia, dan Cina di Teluk Oman, Iran, 15 Maret 2023. Iranian Army/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Filipina menegaskan pihaknya tidak pernah menjanjikan Cina untuk memindahkan kapal perang yang dikandangkan. Kapal itu erfungsi sebagai pos militer di Laut China Selatan. Manila mencemooh klaim Beijing sebagai "salah satu bagian dari imajinasi".

Filipina mempertahankan beberapa pasukan era Perang Dunia Kedua Sierra Madre di Second Thomas Shoal. Ini dikenal oleh Manila sebagai beting Ayungin, yang terletak di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) sepanjang 200 mil.

Cina pada Senin menuduh Filipina mengingkari janji yang dibuat "secara eksplisit" untuk memindahkan kapal tersebut. Kapal tersebut dikandangkan Manila pada 1999 untuk meningkatkan klaim teritorialnya di salah satu wilayah yang paling diperebutkan di dunia.

"Pemerintah Filipina tidak akan pernah membuat kesepakatan di mana kami akan mengabaikan hak kedaulatan dan yurisdiksi kami atas beting Ayungin," kata Jonathan Malaya, asisten direktur jenderal Dewan Keamanan Nasional, dalam konferensi pers pada Rabu, 9 Agustus 2023.

"Untuk semua maksud dan tujuan, itu adalah isapan jempol dari imajinasi mereka," kata Malaya, menantang China untuk menunjukkan bukti dari janji tersebut.

Advertising
Advertising

Kedutaan Besar Cina di Manila mengatakan tidak ada komentar.

Cina dan Filipina telah terlibat selama bertahun-tahun dalam konfrontasi on-off di beting. Ketegangan terbaru di antara keduanya terjadi pada Sabtu. Filipina menuduh penjaga pantai Cina menggunakan meriam air untuk menghalangi misi pasokan ke Sierra Madre.

Filipina "berkomitmen untuk memelihara" kapal berkarat di beting itu, kata Malaya, menambahkan itu adalah "simbol kedaulatan kami di beting yang terletak di ZEE kami".

ZEE memberi negara hak berdaulat atas perikanan dan sumber daya alam dalam jarak 200 mil dari pantainya, tetapi tidak menunjukkan kedaulatan atas wilayah tersebut.

Filipina memenangkan putusan arbitrase internasional terhadap Cina pada 2016. Pengadilan mengatakan klaim kedaulatan Beijing atas sebagian besar Laut Cina Selatan tidak memiliki dasar hukum, termasuk di Second Thomas Shoal.

Cina telah membangun pulau-pulau reklamasi yang dimiliterisasi di Laut Cina Selatan. Klaim kedaulatan bersejarahnya tumpang tindih dengan ZEE Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Indonesia.

Jay Batongbacal, pakar maritim di Universitas Filipina, mengatakan penguasaan Second Thomas Shoal tidak hanya strategis bagi Cina tetapi juga bisa menjadi "tempat lain yang ideal untuk membangun pangkalan militer."

REUTERS

Pilihan Editor: Gedung Putih Segera Merinci Rencana Batasi Investasi Amerika Serikat di Cina

Berita terkait

Seri Ponsel Honor 200 akan Rilis pada 27 Mei di Cina, Pemesanan Sudah Mulai Dibuka

9 jam lalu

Seri Ponsel Honor 200 akan Rilis pada 27 Mei di Cina, Pemesanan Sudah Mulai Dibuka

Pre-order via telepon bahkan kini telah dibuka di situs web Honor yang mengungkapkan desain dan pilihan warnanya.

Baca Selengkapnya

Lai Ching-te Dilantik sebagai Presiden Taiwan

11 jam lalu

Lai Ching-te Dilantik sebagai Presiden Taiwan

Presiden "William" Lai Ching-te dan Wakil Presiden Hsiao Bi-khim dilantik sebagai pasangan pemimpin baru Taiwan.

Baca Selengkapnya

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

1 hari lalu

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

Tuan rumah jadi juara umum dengan dua gelar di Thailand Open 2024, tiga gelar lainnya diraih Cina, India, dan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Legenda di Balik Nama Pulau Senoa di Natuna

1 hari lalu

Legenda di Balik Nama Pulau Senoa di Natuna

Nama Pulau Senoa ini diambil dari kata "senua" yang dalam bahasa lokal berarti berbadan dua.

Baca Selengkapnya

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

1 hari lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi Warganet soal Kenaikan Harga Tiket Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina

3 hari lalu

Ragam Reaksi Warganet soal Kenaikan Harga Tiket Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina

Kenaikkan harga tiket Timnas Indonesia memicu amarah netizen yang melontarkan berbagai komentar unik di akun Instagram resmi @timnas.Indonesia.

Baca Selengkapnya

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

4 hari lalu

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

Buron kartel narkoba Meksiko itu akan dibawa untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan mengungkap jaringannya di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

4 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

2 Laga Terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Ingin Dimenangi Anak Asuh Shin Tae-yong

4 hari lalu

2 Laga Terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Ingin Dimenangi Anak Asuh Shin Tae-yong

Shin Tae-yong targetkan dua kemenangan dalam dua laga penutup Kualifikasi Piala Dunia 2026. Lawan mana saja?

Baca Selengkapnya

Target Shin Tae-yong Sapu Bersih Sisa Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ini 5 Fakta World Cup 2026

4 hari lalu

Target Shin Tae-yong Sapu Bersih Sisa Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ini 5 Fakta World Cup 2026

Shin Tae-yong targetkan dua kemenangan dalam dua laga penutup Kualifikasi Piala Dunia 2026. Berikut fakta-fakta World Cup 2026.

Baca Selengkapnya