Latvia Berencana Mengusir 6 Ribu Warga Rusia

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 5 Agustus 2023 19:30 WIB

Warga Latvia antri untuk suntik vaksin virus corona di Ibu Kota Riga, 16 April 2021. Sumber; Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Latvia mengutarakan rencana pada bulan depan untuk mengirimkan peringatakan pada hampir 6 ribu warga negara Rusia, yang berisi permintaan agar angkat kaki dari negara itu dalam tempo 90 hari ke depan. Hal ini diungkap oleh parlemen Latvia pada Jumat, 4 Agustus 2023.

“Ada 5 ribu sampai 6 ribu (warga negara Rusia) di sini. Mereka adalah orang-orang yang belum menunjukkan keinginan untuk mengikuti ujian atau berusaha mendapatkan izin tinggal. Mereka diam,” kata Ingmars Lidaka, Kepala Komite Parlemen Latvia seperti disiarkan LRT.

Kantor berita Elta mewartakan Kementerian Dalam Negeri Latvia telah mengkonfirmasi akan ada sejumlah peringatan atau pengumuman yang saat ini sedang dipersiapkan. Pengumuman itu akan disebar pada September 2023 pada sekitar 6 ribu orang.

Advertising
Advertising

Sebelumnya pada tahun lalu setelah permusuhan di Ukraina meningkat, Pemerintah Latvia memberlakukan sebuah permintaan kepada warga negara Rusia yang tinggal di negara itu agar mengambil kursus dan ujian bahasa Latvia. Sekitar satu perempat dari 1.8 juta jiwa orang yang tinggal di Latvia adalah warga negara Rusia. Latvia adalah sebuah negara di kawasan Baltik yang melepaskan diri dari Uni Soviet pada 1991.

Pada Agustus 2022, Presiden Latvia Egils Levits berpandangan kalau etnis Rusia di Latvia yang diduga tidak setia pada Latvia, harus dikucilkan dari masyarakat. Alasannya, karena konflik Ukraina. Akan tetapi sebelumnya pada 2021, Latvia pernah membuka sebuah rencana untuk mempromosikan bahasa dan budaya ‘Latvianism’ agar lebih dominan pada 2030.

Pada September 2022, sekitar 100 ribu aktivis melakukan unjuk rasa di Ibu Kota Riga untuk memprotes undang-undang pendidikan yang sedang digodok. Undang-undang itu nantinya akan menghapus pendidikan bahasa Rusia dari sekolah-sekolah karena dianggap sebagai bahasa pembantaian.

Sedangkan pada Januari 2023, otoritas Latvia menahan Marat Kasem, Pemimpin Redaksi Sputnik Lithuania, yang baru saja pulang membesuk neneknya yang sedang sekarat. Kasem berkewarga-negaraan Latvia, namun dia dideportasi ke Rusia pada 2019 karena sangkut-pautnya dengan Sputnik

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Tiga Orang Tewas, Rumah Dibakar dalam Kekerasan Terbaru di Manipur

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Mahasiswi Palestina di Indonesia Memaknai Hari Nakba

2 hari lalu

Mahasiswi Palestina di Indonesia Memaknai Hari Nakba

Hari Nakba merupakan peristiwa pengusiran dan pembersihan etnis massal terhadap sebagian besar rakyat Palestina yang berlangsung pada 1947 - 1948.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

3 hari lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

4 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

4 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya