Donald Trump Dijerat Tuduhan Baru, Didakwa Ingin Batalkan Hasil Pilpres 2020

Reporter

Tempo.co

Rabu, 2 Agustus 2023 09:35 WIB

Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berbicara di konvensi Partai Republik Carolina Utara di Greensboro, Carolina Utara, AS 10 Juni 2023. REUTERS/Jonathan Drake

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali dijerat dengan tuduhan baru. Pada Selasa, 1 Agustus 2023, ia didakwa untuk membatalkan pemilu 2020.

Ini adalah dakwaan ketiga selama empat bulan terakhir. Donald Trump didakwa secara pidana ketika dia sedang berkampanye untuk pemilihan presiden 2024.

Surat dakwaan setebal 45 halaman itu menuduh Donald Trump dari Partai Republik berkonspirasi untuk menipu Amerika Serikat dengan mencegah Kongres mengesahkan kemenangan Partai Demokrat dan mencabut hak pemilih untuk pemilihan yang adil.

Jaksa mendakwa Trump dengan mendorong klaim penipuan yang dia tahu bahwa itu tidak benar, menekan pejabat negara bagian dan federal termasuk Wakil Presiden Mike Pence, untuk mengubah hasil pemilu. Terakhir, Donald Trump menghasut serangan yang berujung pada kekerasan di Gedung Capitol untuk merusak demokrasi Amerika dan nafsu berkuasa.

Trump diperintahkan untuk tampil pertama kali di pengadilan federal di Washington pada hari Kamis. Kasus tersebut telah diserahkan kepada Hakim Distrik AS Tanya Chutkan, yang ditunjuk oleh Presiden AS sebelumnya, Barack Obama.

Advertising
Advertising

Terlepas dari serangkaian kasus hukum yang menjeratnya, Trump telah memperkuat statusnya sebagai kandidat terdepan untuk nominasi presiden dari Partai Republik, menurut jajak pendapat publik.

"Serangan terhadap Capitol negara kita pada 6 Januari 2021, merupakan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di kursi demokrasi Amerika. Seperti yang dijelaskan dalam dakwaan, itu dipicu oleh kebohongan," kata Jaksa Penuntut Jack Smith. "Kebohongan oleh terdakwa, yang ditujukan untuk menghalangi fungsi dasar pemerintah AS."

Di depan ruang kamera dan reporter, Jack Smith menyampaikan pernyataan selama dua menit, lalu pergi tanpa menjawab pertanyaan.

Dalam dakwaan jaksa, Trump mengorganisir daftar pemilih curang di tujuh negara bagian. Ia menang di tujuh negara bagian tersebut.

Surat dakwaan itu menjabarkan banyak contoh kebohongan pemilihan Trump dan mencatat bahwa penasihat dekat termasuk pejabat intelijen senior, mengatakan kepadanya berulang kali bahwa hasil pemilihan itu sah. "Klaim ini salah, dan terdakwa tahu bahwa itu salah," tulis jaksa.

Ketika dorongan untuk mengesahkan pemilih palsu gagal, Trump berusaha menekan Wakil Presiden Mike Pence untuk tidak mengizinkan sertifikasi pemilihan dilanjutkan. Dia memanfaatkan kekacauan di luar Capitol untuk melakukannya, menurut jaksa. Selama kekerasan, Trump menolak panggilan dari penasihatnya.

"Terdakwa berusaha menggunakan kerumunan pendukung di Washington DC untuk menekan Wakil Presiden agar secara curang mengubah hasil pemilu," bunyi dakwaan tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, tim kampanye Trump mengatakan selalu mengikuti hukum. Tim kampanye juga menyebut bahwa dakwaan itu sebagai penganiayaan dan menyamakannya dengan Nazi Jerman.

Donald Trump telah menjadi mantan presiden AS pertama yang menghadapi tuntutan pidana. Dia berusaha menggambarkan semua penuntutan sebagai bagian dari perburuan penyihir bermotivasi politik yang bertujuan mencegahnya kembali berkuasa.

REUTERS

Pilihan Editor: Tiga Kantor Kementeriannya Dihantam Drone, Rusia Sebut Ukraina Teroris

Berita terkait

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

4 jam lalu

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

Israel menyerang Rafah timur ketika perundingan gencatan senjata dengan Hamas tak kunjung mencapai kesepakatan.

Baca Selengkapnya

Merunut Lini Masa Hubungan Amerika Serikat - Israel

6 jam lalu

Merunut Lini Masa Hubungan Amerika Serikat - Israel

Hubungan AS dan Israel tidak selamanya harmonis, beberapa momen mencerminkan Amerika Serikat kecewa dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Gagal, Hamas: Kendali Kini di Tangan Israel

7 jam lalu

Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Gagal, Hamas: Kendali Kini di Tangan Israel

Delegasi Hamas telah meninggalkan Kairo setelah perundingan gencatan senjata dengan Israel gagal

Baca Selengkapnya

Israel Tetap Terima Senjata AS Senilai Miliaran Dolar, Meski Ada Penundaan oleh Biden

8 jam lalu

Israel Tetap Terima Senjata AS Senilai Miliaran Dolar, Meski Ada Penundaan oleh Biden

Persenjataan Amerika Serikat senilai miliaran dolar masih tersedia untuk Israel, meskipun ada penundaan pengiriman oleh Presiden Joe Biden

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kapal Perang AS di Selat Taiwan, Alasan Amerika Hentikan Pengiriman Senjata ke Israel

11 jam lalu

Top 3 Dunia: Kapal Perang AS di Selat Taiwan, Alasan Amerika Hentikan Pengiriman Senjata ke Israel

Top 3 dunia adalah kapal perang AS melintasi Selat Taiwan, pengiriman bom JDAM ditangguhkan hingga rumah kosong di Jepang menjamur.

Baca Selengkapnya

Ini 6 Negara Pemasok Senjata Utama Israel, Ada yang Sudah Menghentikan Ekspornya

18 jam lalu

Ini 6 Negara Pemasok Senjata Utama Israel, Ada yang Sudah Menghentikan Ekspornya

Sekutu paling kuat Israel, Amerika Serikat telah menghentikan pengiriman senjata ke negara Zionis, termasuk bom-bom berat penghancur bunker.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertahanan Lloyd Austin Benarkan Amerika Serikat Hentikan Sementara Pengiriman Senjata ke Israel

21 jam lalu

Menteri Pertahanan Lloyd Austin Benarkan Amerika Serikat Hentikan Sementara Pengiriman Senjata ke Israel

Lloyd Austin mengkonfirmasi dalam sidang Kongres kalau Amerika Serikat untuk pertama kalinya menangguhkan sementara pengiriman senjata ke Israel

Baca Selengkapnya

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

1 hari lalu

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

Kapal perang Amerika Serikat berlayar melintasi Selat Taiwan pada Rabu, 8 Mei 2024, atau kurang dari dua pekan sebelum presiden Taiwan yang baru

Baca Selengkapnya

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

1 hari lalu

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

USAID bekerja sama dengan Kementerian Agama RI mengadakan yang ditujukan memberikan informasi praktis bagi para santri soal beasiswa di Amerika Serika

Baca Selengkapnya

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

1 hari lalu

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

Setelah puluhan kampus di Amerika, kini sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) gelar aksi bela Palestina dengan tema Unand Student For Justice.

Baca Selengkapnya