Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiga Kantor Kementeriannya Dihantam Drone, Rusia Sebut Ukraina Teroris

Reporter

image-gnews
Tim penyelamat bekerja di lokasi bangunan yang rusak akibat serangan pesawat tak berawak Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di Kharkiv, Ukraina, dalam gambar ini diperoleh dari media sosial, dirilis pada 1 Agustus 2023. State Emergency Service of Ukraine via Facebook/via REUTERS
Tim penyelamat bekerja di lokasi bangunan yang rusak akibat serangan pesawat tak berawak Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di Kharkiv, Ukraina, dalam gambar ini diperoleh dari media sosial, dirilis pada 1 Agustus 2023. State Emergency Service of Ukraine via Facebook/via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah gedung bertingkat tinggi di distrik bisnis Moskow yang menampung tiga kementerian pemerintah Rusia dihantam oleh pesawat tak berawak atau drone, untuk kedua kalinya dalam tiga hari terakhir. Serangan yang terjadi pada Selasa, 1 Agustus 2023 itu disebut Rusia sebagai upaya "serangan teroris" Ukraina.

Bangunan yang terkena dampak drone Ukraina itu dikenal sebagai "kuartal IQ." Gedung itu menampung kementerian pembangunan ekonomi, kementerian digital, dan kementerian industri dan perdagangan. Video menunjukkan bagian fasad kacanya, jauh di atas tanah, telah hancur akibat serangan drone. 

"Saat ini, para ahli sedang menilai kerusakan dan keadaan infrastruktur untuk keselamatan orang-orang di dalam gedung. Ini akan memakan waktu," kata Darya Levchenko, penasihat menteri ekonomi, di Telegram. Dia mengatakan staf bekerja melalui konferensi video.

Sejak awal Mei, serangan drone berkali-kali mengguncang Moskow. Dua drone ditembakkan ke atap sebuah gedung di kompleks Kremlin.

Insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan besar. Kremlin mengatakan telah mengambil langkah untuk menyikapi ancaman tersebut. "Memang, ada ancaman, itu jelas, tetapi langkah-langkah sedang diambil," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan. Ia menolak berkomentar lebih lanjut.

Sebaliknya Ukraina menyatakan puas atas serangan tersebut, meskipun tanpa secara langsung mengklaim bertanggung jawab. "Moskow dengan cepat terbiasa dengan perang penuh," ujar penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak di X, platform media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Dia mengatakan Rusia harus memperkirakan akan banyak serangan drone tak dikenal dan lebih banyak keruntuhan, lebih banyak konflik sipil, lebih banyak perang. 

Penduduk Moskow di dekat lokasi serangan memberikan pandangan berbeda. “Dalam situasi ini, setiap tempat bisa dihantam, jadi cukup sulit untuk merasa 100 persen aman,” kata Alexander Gusev, 67 tahun. “Tidak ada yang aman dalam situasi ini karena kita tidak tahu apa yang akan menimpa kita dan di mana. "

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penduduk lain, Kirill, 32, merasa tetap aman. "Saya merasa aman. Saya berasal dari Donetsk (di Ukraina timur), jadi saya menganggap ini insiden kecil. Anda harus menyesuaikan sikap Anda dan semuanya akan baik-baik saja."

Dalam sebuah pernyataan, kementerian pertahanan Rusia mengatakan telah menggagalkan percobaan serangan teroris dan menjatuhkan dua drone di barat pusat kota Moskow. Kementerian mengatakan telah menggagalkan satu lagi serangan ke gedung-gedung di kawasan bisnis Moskva-Citi.

Walikota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan itu drone menghantam menara yang sama pada Minggu. "Fasad lantai 21 rusak. Kaca hancur lebih dari 150 meter persegi," katanya.

Insiden itu menimbulkan kekhawatiran di kalangan pebisnis Rusia. Setelah drone pertama menghantam Moskva-Citi pada hari Minggu, perusahaan teknologi Yandex (YNDX.O) mengirimkan memo kepada staf. Yandex menginstruksikan pegawainya untuk tidak berada di kantor pada malam hari dan meminta mereka berhati-hati.

REUTERS 

Pilihan Editor: Akhiri Pemogokan, Wartawan Le Journal du Dimanche Memilih Pergi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Protes Perang Ukraina di Televisi, Jurnalis Rusia Marina Ovsyannikova Dihukum 8,5 Tahun

1 jam lalu

Mantan pegawai TV pemerintah Rusia, Marina Ovsyannikova. REUTERS/Evgenia Novozhenina
Protes Perang Ukraina di Televisi, Jurnalis Rusia Marina Ovsyannikova Dihukum 8,5 Tahun

Pengadilan Rusia menghukum mantan jurnalis televisi pemerintah Marina Ovsyannikova, yang memprotes perang Ukraina


Rusia Mau Naikkan Harga Visa untuk Pemohon dari Negara Tertentu

4 jam lalu

Sejumlah warga kota Moskow bermain skating di tengah lapangan Merah, depan menara Spasskaya, Kremlin (27/12). Foto: AFP/Alexander Nemenov
Rusia Mau Naikkan Harga Visa untuk Pemohon dari Negara Tertentu

Rusia akan menaikkan harga visa kepada pemohon dari negara-negara anggota Uni Eropa dan sejumlah negara di Eropa lainnya


Media Rusia Sebut Putin Akan Maju Lagi dalam Pemilihan Presiden

5 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Kosmodrom Vostochny di Rusia, 13 September 2023. Kim Jong Un mengatakan bahwa kunjungannya ke Rusia merupakan bukti jelas akan
Media Rusia Sebut Putin Akan Maju Lagi dalam Pemilihan Presiden

Presiden Rusia Vladimir Putin disebut akan kembali maju dalam pemilu mendatang.


Rusia Rekrut 335 Ribu Tentara Baru, Tak Perlu Mobilisasi untuk Perang di Ukraina

23 jam lalu

Pasukan cadangan Rusia yang direkrut selama mobilisasi sebagian pasukan menghadiri upacara sebelum berangkat ke zona konflik Rusia-Ukraina, di wilayah Rostov, Rusia 31 Oktober 2022. REUTERS/Sergey Pivovarov/File Foto
Rusia Rekrut 335 Ribu Tentara Baru, Tak Perlu Mobilisasi untuk Perang di Ukraina

Rusia sepanjang tahun ini telah merekrut lebih dari 335.000 orang anggota angkatan bersenjata atau unit sukarela untuk hadapi perang di Ukraina


Masih dalam Bayangan Shutdown, Tensi Politik AS Makin Meningkat

1 hari lalu

Ketua DPR AS Kevin McCarthy (R-CA) berbicara kepada wartawan di Capitol AS setelah Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan rancangan undang-undang pendanaan pemerintah sementara untuk mencegah Shutdown pemerintah segera, di Capitol Hill di Washington, AS 30 September 2023. REUTERS/ Ken  Cedeno
Masih dalam Bayangan Shutdown, Tensi Politik AS Makin Meningkat

Ancaman shutdown masih membayangi Amerika Serikat setelah satu bulan ke depan.


Pilot Rusia Membelot ke AS Usai Liburan di Abu Dhabi

1 hari lalu

Pesawat pembom pembawa rudal strategis Tupolev Tu-160M yang dijuluki 'White Swan' oleh pilot militer Rusia telah melakukan penerbangan debutnya. Tupolev Tu-160M dibangun melakukan penerbangan debutnya dari aerodrome Kazan Aviation Enterprise. Foto : Autoevolution
Pilot Rusia Membelot ke AS Usai Liburan di Abu Dhabi

Seorang pilot Rusia membelot ke Kedutaan AS setelah berlibur ke Abu Dhabi. Ia tak mau kembali ke Moskow.


Slovakia Memilih Kandidat Pro-Rusia, Ukraina Tetap Yakin Dukungan Uni Eropa Masih Kuat

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell berjabat tangan sebelum pertemuan para menteri luar negeri UE-Ukraina, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina 2 Oktober 2023. Layanan pers Kementerian Luar Negeri Ukraina/Handout melalui REUTERS
Slovakia Memilih Kandidat Pro-Rusia, Ukraina Tetap Yakin Dukungan Uni Eropa Masih Kuat

Kongres AS baru-baru ini juga mengeluarkan dana bantuan perang untuk Ukraina dari RUU Belanja.


Hindari Serangan Rusia, Ukraina Bangun Sekolah Bawah Tanah Pertama di Kharkiv

1 hari lalu

Alisa Ustinova dari Kharkiv, berjalan selama pengenalan sekolah oleh seorang guru selama pertemuan sekolah di Sekolah Tadeusz Gajcy No. 58 di Warsawa, Polandia, 1 September 2022. REUTERS/Kacper Pempel
Hindari Serangan Rusia, Ukraina Bangun Sekolah Bawah Tanah Pertama di Kharkiv

Wali Kota Kharkiv Ihor Terekhov mengumumkan akan mendirikan sekolah bawah tanah pertama di Ukraina


Elon Musk Buat Meme Ejek Zelensky, Langsung Dibalas Parlemen Ukraina

1 hari lalu

Elon Musk berencana menghapus judul dari artikel berita yang dibagikan di X (X/Kylie Robison)
Elon Musk Buat Meme Ejek Zelensky, Langsung Dibalas Parlemen Ukraina

Elon Musk membuat meme yang mengejek Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.


Presiden Meksiko Kecam Bantuan AS untuk Ukraina: Tak Rasional!

1 hari lalu

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador. Sumber: Reuters
Presiden Meksiko Kecam Bantuan AS untuk Ukraina: Tak Rasional!

Presiden Meksiko mengecam bantuan Amerika Serikat untuk perang Rusia Ukraina. Ia meminta dana itu untuk mendanai negara-negara Amerika Latin.