Mengenal Penjara dan Benteng Bastille, Monumental Revolusi Prancis

Sabtu, 15 Juli 2023 16:21 WIB

French Republican Guards mengendarai kudanya di jalan Champs-Elysee di dekat monumen Arc de Triomphe saat berlangsungnya parade militer dalam Hari Bastille di Paris, Prancis, 14 Juli 2017. AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Penjara benteng Bastille merupakan monumental rekonsiliasi seluruh rakyat Prancis di dalam kekuasaan monarki Raja Louis XVI. Pada 14 Juli 1789 rakyat Perancis menyerbu Bastille sebagai simbol tirani kerajaan sekaligus menandai Revolusi Prancis.

Sejak saat itu, setiap 14 Juli diperingati sebagai Hari Nasional Prancis atau dikenal sebagai Hari Bastille. Peringatan ini dirayakan setiap tahun untuk merayakan penyerbuan Bastille sebagai simbol pemberontakan yang mengantarkan Revolusi Prancis. Lantas apa itu penjara benteng Bastille?

Bastille adalah benteng yang dikenal sebagai "bastide", yang kemudian diubah menjadi kastil oleh Raja Charles V. Mengutip dari britannica.com, benteng Bastille dibangun masa kekuasaan Charles V pada 22 April 1370. Bastille dibangun dengan delapan menara setinggi 100 kaki atau 30 meter. Lalu dihubungkan oleh tembok dan dikelilingi parit selebar 80 kaki atau 24 meter.

Pada awalnya, Bastille dibuat sebagai benteng pertahanan yang melindungi Paris dari serangan Inggris. Namun, Charles VI mengubahnya menjadi benteng independen dengan menutup bukaan pada 1557.

Terletak di Gerbang Saint-Antoine, Bastille kemudian digunakan sebagai perlindungan raja jika terjadi pemberontakan oleh rakyat Paris. Lalu menjadi pusat administrasi kerajaan di era Raja Charles V dan menyimpan perbendaharaan kerajaan pada masa Raja Henry IV.

Advertising
Advertising

Terlepas dari itu, Bastille pernah dijadikan sebagai penjara pada abad ke-17 dan ke-18. Mengutip dari frenchmoments.eu, Bastille sempat dijadikan tempat penahanan bagi orang-orang penting pada masa pemerintahan Louis XI. Seperti tokoh paling berpengaruh di kerajaan, françois de Montmorency, Charles d'Angoulême, Pangeran de Condé dan Inspektur Jenderal Keuangan Nicolas Fouquet.

Bastille juga mengurung beberapa orang lainnya. Mulai tahanan bertopeng besi, Voltaire yang dituduh melawan bupati, dan tujuh tahanan orang pada 1789.

Bangunan yang dialiri oleh air Sungai Seine ini juga ikut menguras keuangan absolut Prancis. Dilansir dari elysee.fr, hal ini lantaran Bastille dijadikan sebagai simbol absolutisme kerajaan dan melambangkan tirani monarki Prancis sehingga membutuhkan biaya pemeliharaan. Oleh sebab itu, Necker yang menjabat sebagai menteri kala itu, ingin menghancurkannya pada 1784.

Namun demikian, bangun yang memegang tempat penting dalam Revolusi Prancis ini dihancurkan atas perintah pemerintah Revolusioner. Peristiwa ini dilakukan usai penyerbuan Bastille dan benteng penjara secara sistematis dibongkar sampai tidak tersisa.

Pilihan Editor: 234 Tahun Revolusi Prancis, Apa Peran Napoleon Bonaparte?

Berita terkait

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

15 jam lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

18 jam lalu

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

Formula 1 pertama di Sirkuit Silverstone, Inggris dimenangkan oleh Guiseppe Farina, berikut profilnya

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

2 hari lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

3 hari lalu

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

Rishi Sunak menyerukan pada universitas di Inggris agar melindungi mahasiswa pemeluk yahudi dari pelecehan menyusul unjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

5 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

5 hari lalu

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

TikToker asal Depok diancam dipenjarakan akibat video memberi makan bocah yang kelaparan di Desa Rawa Panjang, Kabupaten Bogor viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

6 hari lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

6 hari lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

6 hari lalu

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq khan terpilih untuk ketiga kalinya sebagai wali kota London.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

7 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya