Komandan Kapal Selam Rusia Ditembak Mati Saat Sedang Lari Pagi

Reporter

Selasa, 11 Juli 2023 16:56 WIB

Setelah empat puluh tiga tahun setelah ditugaskan, kapal selam strategis bertenaga nuklir Project 941 kelas Akula Angkatan Laut Rusia Dmitry Donskoy akhirnya dipensiunkan. Melansir Eurasiantimes, "Kapal selam Dmitry Donskoy telah dikeluarkan dari armada dan akan dimusnahkan." Foto : Navyrecognition

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang komandan kapal selam Rusia dan wakil kepala yang bertanggung jawab terhadap mobilisasi militer di kota selatan Rusia Krasnodar telah ditembak mati. Kantor berita TASS Rusia yang mengutip badan penegak hukum menyatakan pejabat tersebut adalah Stanislav Rzhitsky. Ia dibunuh oleh seorang pria bersenjata pada Senin pagi. Kasus pidana atas pembunuhan tersebut kini telah dibuka.

Pejabat yang terbunuh itu adalah komandan kapal selam Armada Laut Hitam Rusia. Menurut kantor berita online lokal di Ukraina, ia bertanggung jawab atas peluncuran rudal jelajah Kalibr ke Ukraina.

Rzhitsky telah memerintahkan kapal selam Krasnodar, yang dinamai sesuai kota itu, di Angkatan Laut Rusia. Tidak jelas apakah dia masih menjabat sebagai kapten kapal selam pada saat dibunuh.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, Krasnodar adalah kapal selam diesel listrik yang dibangun untuk Armada Laut Hitam. Kapal ini dirancang untuk melawan kapal permukaan dan kapal selam, menaruh ranjau dan melakukan pengintaian.

Menurut laporan media online setempat, Rzhitsky ditembak empat kali saat sedang lari pagi di dekat kompleks olahraga. Pada Juli 2022, dia terlibat dalam serangan rudal yang diluncurkan kapal selam di kota Vinnytsia, Ukraina. Insiden itu menewaskan 23 warga sipil, termasuk tiga orang anak.

Advertising
Advertising

Rusia berusaha untuk memberi pembelaan atas serangan rudal tahun lalu. Rusia mengklaim rudal yang diluncurkan kapal selamnya telah menargetkan pertemuan komandan angkatan udara Ukraina dan perwakilan pemasok senjata Barat.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut serangan rudal di kota itu sebagai "tindakan terorisme terbuka" yang telah membunuh warga sipil yang sedang menjalankan bisnis sehari-hari.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa dia terkejut dengan serangan mematikan di Vinnytsia. Sementara Uni Eropa mengatakan bahwa serangan itu adalah kekejaman. Baik PBB dan Uni Eropa meminta pihak yang terlibat agar bertanggung jawab.

Di antara tiga anak yang tewas adalah seorang gadis berusia empat tahun dengan down syndrome Liza Dmitrieva. Ia sedang dalam perjalanan menemui terapis wicara bersama ibunya ketika diserang rudal. Ibu Liza, Iryna Dmitrieva, terluka parah.

AL JAZEERA

Pilihan Editor: Belanda Kembalikan Perhiasan hingga Ukiran Candi Milik Indonesia

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

12 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

18 jam lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

18 jam lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

23 jam lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

1 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

3 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

3 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

4 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

5 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya