Jumlah Kunjungan Turis Rusia ke Latvia Anjlok

Reporter

Tempo.co

Minggu, 2 Juli 2023 14:00 WIB

Sejumlah pengunjung menikmati pemandangan bunga lilac di taman Dobele lilac di Latvia, 28 Mei 2017. Taman Dobele lilac merupakan salah satu taman terbesar di daratan Eropa. REUTERS/Ints Kalnins

TEMPO.CO, Jakarta - Andris Kalnins, Presiden Asosiasi Hotel dan Restoran di Latvia, pada Jumat, 1 Juli 2023, mengungkap Latvia kehilangan satu pertiga jumlah kunjungan turis asing sejak menurunkan level hubungan dengan Rusia buntut dari perang Ukraina.

Latvia adalah negara Baltik yang sudah lama populer menjadi negara tujuan wisata dikalangan turis Rusia karena lokasinya yang dekat dengan Negeri Beruang Merah itu. Latvia juga berdasarkan sejarah adalah bekas pecahan Uni Soviet.

Sebelumnya pada September 2022, Latvia memutuskan membatasi kunjungan turis dari Rusia. Ketika itu, Menteri Luar Negeri Latvia Edgar Rinkevics menulis di Twitter ‘Anda tidak diterima di sini – Anda harus menghentikan perang Ukraina dan angkat kaki dari negara yang indah itu’.

Advertising
Advertising

Larangan masuknya turis dari Rusia ke Latvia telah menjadi pukulan telak bagi industri pariwisata Latvia. Pelancong asal Rusia sebelumnya tercatat sebagai turis terbesar ketiga yang suka piknik ke Latvia. Warga Rusia dengan kategori tertentu yang boleh masuk ke Latvia, seperti yang memiliki izin tinggal Uni Eropa.

“Mustahil menutup semua pasar yang hilang itu. Kami dulu kedatangan sekitar 30 persen pelancong dari Rusia,” kata Kalnins.

Sebelumnya pada akhir pekan lalu terjadi pemberontakan oleh Group Wagner di Rusia, di mana kondisi ini membuat Latvia semakin memperketat pengawasan di pintu-pintu perbatasan. Bukan hanya itu, Latvia juga berhenti menerbitkan berbagai tipe visa untuk semua warga negara Rusia.

Para pelaku di industri pariwisata Latvia mengakui kalau Rusia adalah pasar penting bagi mereka. Vladislav Koryagin, CEO Baltic Travel Group, mengakui pihaknya kehilangan turis dari Negeri Beruang Merah, di mana dari sudut pandang ekonomi hal ini sama sekali tidak membantu pengusaha lokal.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor:Donald Trump Yakin Perang Ukraina Tak Mungkin Terjadi Jika Dia Masih Jadi Presiden

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

12 jam lalu

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

Sekitar 30 turis Australia terkatung-katung di Kaledonia Baru menunggu kesempatan untuk bisa keluar dari negara itu dengan aman usai pecah kerusuhan

Baca Selengkapnya

VoA 7 Hari Tak Kunjung Ditetapkan Kemenkeu, Target Kunjungan Wisman ke Kepri akan Diturunkan

1 hari lalu

VoA 7 Hari Tak Kunjung Ditetapkan Kemenkeu, Target Kunjungan Wisman ke Kepri akan Diturunkan

Visa on Arrival 7 hari ini sangat penting untuk mengejar target kunjungan turis ke Kepri

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

1 hari lalu

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

Kim Yo Jong adik Kim Jong Un menyangkal tuduhan Amerika Serikat dan Korea Selatan kalau senjata Korea Utara digunakan dalam perang Ukraina

Baca Selengkapnya

ASITA Gelar Munas di Batam, Diharapkan Berikan Inovasi Baru Pariwisata

1 hari lalu

ASITA Gelar Munas di Batam, Diharapkan Berikan Inovasi Baru Pariwisata

Munas ASITA yang ke-13 ini dapat melahirkan terobosan-terobosan baru dalam memajukan industri pariwisata di Indonesia

Baca Selengkapnya

Riset: Sektor Pariwisata Global Berkembang Pesat Meski Nilai Tukar Uang Fluktuatif

1 hari lalu

Riset: Sektor Pariwisata Global Berkembang Pesat Meski Nilai Tukar Uang Fluktuatif

Mastercard Economics Institute mendalami sejumlah industri pariwisata di 74 negara.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya