Wagner Bangun Markas di Belarus, Polandia Makin Ketar-ketir

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 30 Juni 2023 09:30 WIB

Gambar satelit menunjukkan fasilitas baru yang didirikan baru-baru ini, di pangkalan militer di tenggara Minsk, Belarus 27 Juni 2023 dalam gambar selebaran yang diperoleh Reuters pada 29 Juni 2023. Uni Eropa/Copernicus Sentinel-2/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner, tampaknya sedang dibangunkan markas baru di wilayah pangkalan militer Belarus di dekat ibu kota Minsk. Menurut Reuters, berdasarkan citra satelit, terlihat pendisiran fasilitas baru di lokasi tersebut.

Media Rusia sebelumnya melaporkan bahwa Wagner, yang pemimpinnya Yevgeny Prigozhin tiba di Belarus pada Selasa setelah menghentikan pemberontakan di tengah jalan menuju Moskow, dapat mendirikan pangkalan baru di fasilitas militer kosong di dekat kota Asipovichi, sekitar 90 km dari Minsk.

Gambar yang diambil oleh satelit Sentinel 2 Badan Antariksa Eropa pada 27 Juni 2023, menunjukkan deretan struktur panjang di desa terdekat Tsel, di sebuah lapangan yang tampak kosong pada 14 Juni.

Belum ada pernyataan dari Belarus tentang kabar ini, namun gambar tersedia untuk umum melalui pencarian di situs web ESA.

Presiden Belarus Alexander Lukashenko mengundang Wagner untuk mengatur operasi di negaranya sebagai bagian dari kesepakatan yang mengakhiri pemberontakan pada hari Sabtu, 24 Juni 2023.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan para anggota Wagner bebas untuk pindah ke Belarus, bergabung dengan militer Rusia atau pulang, setelah pemberontakan, yang katanya mengancam akan membawa perang saudara ke Rusia.

Advertising
Advertising

Prigozhin mengatakan dia meluncurkan pemberontakan untuk menuntut perubahan dalam kepemimpinan militer yang dia tuduh sebagai penyebab kegagalan dalam perang di Ukraina, dan untuk mencegah penghancuran pasukannya setelah diperintahkan untuk tunduk pada kendali kementerian pertahanan.

Lokasi konstruksi penghalang di perbatasan antara Polandia dan Belarus terlihat di Tolcze dekat Kuznica, Polandia, 16 Februari 2022. Grzegorz DabrowskiAgencja Wyborcza.pl via REUTERS/File Foto

Hijrahnya pasukan Wagner ke Belarus membuat anggoita NATO di Eropa timur khawatir. Polandia mengharapkan Uni Eropa membantu mereka mendanai langkah-langkah untuk memperkuat perbatasan timurnya, kata seorang wakil menteri pada hari Kamis, setelah Warsawa mengumumkan pengetatan keamanan karena kekhawatiran atas kehadiran kelompok Wagner di Belarusia.

Pada hari Rabu, pemimpin Hukum dan Keadilan (PiS) nasionalis yang berkuasa di Polandia, Wakil Perdana Menteri Jaroslaw Kaczynski, mengatakan Polandia percaya bahwa mungkin ada sekitar 8.000 pasukan Wagner yang sudah berada di Belarusia.

Dia mengatakan Polandia akan mengambil langkah sementara dan permanen untuk memperkuat perbatasan, termasuk meningkatkan kehadiran pasukan keamanan dan meningkatkan benteng.

Ditanya pada hari Kamis apakah Brussels harus membantu Warsawa membayar tindakan tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri Pawel Jablonski mengatakan "Polandia mengharapkannya".

"Solidaritas Eropa berarti mendukung negara-negara yang terancam destabilisasi," katanya kepada radio publik. "Pengamanan ini perlu ditingkatkan."

REUTERS

Pilihan Editor AS Kutuk Pembakaran Al-Quran di Swedia, Izin Demo Bukan untuk Itu

Berita terkait

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

3 jam lalu

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

Sepanjang tahun 2024, peluang melihat aurora borealis akan semakin meningkat di beberapa destinasi tertentu

Baca Selengkapnya

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

16 jam lalu

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

Waktu terbaik untuk menjelajahi Malaga adalah musim semi dan musim gugur, untuk hindari kerumunan musim panas.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

19 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

1 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

1 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

2 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

3 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya