Perahu Tenggelam di Canary, Spanyol, Lebih dari 30 Orang Dikhawatirkan Tewas

Kamis, 22 Juni 2023 11:31 WIB

Puluhan perahu kayu yang digunakan para migran untuk mencapai Kepulauan Canary terlihat di Pelabuhan Arinaga, di pulau Gran Canaria, Spanyol, 7 Juni 2022. REUTERS/Borja Suarez/File Foto

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 30 migran dikhawatirkan tewas setelah perahu menuju Kepulauan Canary Spanyol tenggelam pada Rabu, 21 Juni 2023, kata dua organisasi yang berfokus pada migrasi. Kedua organisasi ini mengkritik Spanyol dan Maroko karena tidak melakukan intervensi lebih awal untuk menyelamatkan penumpang perahu.

Kelompok Walking Borders dan Alarm Phone mengatakan perahu kecil itu awalnya membawa sekitar 60 orang. Dinas penyelamatan maritim Spanyol mengkonfirmasi kematian dua penumpang perahu, seorang anak dan seorang pria dewasa, dan mengatakan sebuah kapal patroli Maroko sebelumnya telah menyelamatkan 24 orang.

Baik otoritas Spanyol maupun Maroko tidak mengkonfirmasi berapa banyak orang yang berada di perahu itu atau berapa banyak yang mungkin hilang.

Juru bicara Walking Borders Helena Maleno mengatakan dalam sebuah tweet bahwa 39 orang tenggelam, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Sementara itu, Alarm Phone, yang mengoperasikan jaringan trans-Eropa yang mendukung operasi penyelamatan, mengatakan 35 orang hilang.

Tragedi itu memicu kecaman dari aktivis hak-hak migran yang menuduh Spanyol mengabaikan tugas perlindungannya, karena perahu itu berada dalam wilayah pencarian dan penyelamatan negara berdasarkan hukum internasional, yang berarti Madrid seharusnya memimpin operasi alih-alih Rabat.

Advertising
Advertising

Pada saat tenggelam, perahu tersebut berada di perairan lepas pantai Sahara Barat. Meskipun Maroko mengelola sebagian besar bekas jajahan Spanyol itu, kedaulatannya masih dipersengketakan dan Perserikatan Bangsa-Bangsa mencantumkannya sebagai wilayah yang tidak memiliki pemerintahan sendiri.

Kantor berita negara Spanyol EFE melaporkan bahwa kapal penyelamat Spanyol, Guardamar Caliope, hanya berjarak 46 km sekitar satu jam pelayaran pada Selasa malam.

Guardamar Caliope tidak membantu perahu tersebut karena operasi telah diambil alih oleh Pusat Koordinasi Penyelamatan Maroko di Rabat, yang mengirim kapal patroli yang baru tiba pada Rabu pagi, sekitar 10 jam setelah terlihat oleh pesawat penyelamat Spanyol, demikian diungkapkan EFE.

"Sungguh menyiksa, ada 60 orang, termasuk enam wanita dan seorang bayi, menunggu lebih dari 12 jam untuk diselamatkan di perahu karet tipis yang bisa tenggelam," kata Maleno dari Walking Borders.

<!--more-->

Seperti Yunani

"Spanyol telah meniru Yunani," tulisnya di tweet lain, mengacu pada kapal karam baru-baru ini di lepas pantai Mediterania Yunani di mana setidaknya 82 orang tenggelam, sambil menggambarkan kebijakan perbatasan Eropa sebagai "penyiksaan dan kematian".

UE mengatakan pihaknya dan negara-negara anggotanya telah mengintensifkan upaya untuk menetapkan kebijakan migrasi Eropa yang "efektif, manusiawi, dan aman".

Kementerian Dalam Negeri Maroko belum menanggapi permintaan komentar Reuters dan Maroko belum membuat komunikasi resmi tentang apa yang terjadi.

Pemimpin wilayah Kepulauan Canary, Angel Victor Torres, menyesalkan kematian tersebut di Twitter dan mengatakan "perlu dan mendesak bagi UE untuk memiliki Pakta Migrasi dan Suaka yang menawarkan tanggapan yang terkoordinasi dan bersatu terhadap fenomena migrasi".

Kepulauan Canary di lepas pantai Afrika Barat telah menjadi tujuan utama para migran yang mencoba mencapai Spanyol, dengan bagian yang jauh lebih kecil mencoba menyeberangi Laut Mediterania ke daratan Spanyol.

Rute migrasi Atlantik adalah salah satu yang paling mematikan di dunia. Upaya untuk mencapai pantai Kepulauan Canary menyebabkan setidaknya 559 orang - termasuk 22 anak - meninggal pada 2022, menurut data dari Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB.

Para migran yang menggunakan rute tersebut biasanya berasal dari beberapa negara di Afrika Sub-Sahara.

REUTERS

Pilihan Editor: Australia: Twitter adalah Platform Media Sosial Paling Banyak Ujaran Kebencian

Berita terkait

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

4 hari lalu

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

Waktu terbaik untuk menjelajahi Malaga adalah musim semi dan musim gugur, untuk hindari kerumunan musim panas.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Menarik Malaga Kota Tercerah di Spanyol

4 hari lalu

5 Destinasi Menarik Malaga Kota Tercerah di Spanyol

Malaga, pesisir Costa del Sol, memikat dengan matahari, seni, sejarah, dan kemewahan modern yang memikat.

Baca Selengkapnya

Kota di Spanyol Ini Terapkan Jam Berkunjung Wisatawan untuk Atasi Overtourism

4 hari lalu

Kota di Spanyol Ini Terapkan Jam Berkunjung Wisatawan untuk Atasi Overtourism

Penduduk pulau kecil di Spanyol itu mengatakan bahwa wisatawan berani masuk rumah dan naik ke balkon, bahkan mencuri barang.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Seleksi Penerimaan Beasiswa Pemerintah Maroko 2024

5 hari lalu

Kemenag Buka Seleksi Penerimaan Beasiswa Pemerintah Maroko 2024

Tahun ini, jumlah kuota beasiswa yang diberikan sebanyak 50 orang melalui Kemenag.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Spanyol Minta Israel Jangan Serang Rafah

7 hari lalu

Menteri Luar Negeri Spanyol Minta Israel Jangan Serang Rafah

Menteri Luar Negeri Spanyol mendesak Israel agar menghentikan operasi militernya di Rafah karena di sana ada ribuan warga sipil

Baca Selengkapnya

Andres Iniesta, Genap Berumur 40 Tahun dan Belum Pensiun

9 hari lalu

Andres Iniesta, Genap Berumur 40 Tahun dan Belum Pensiun

Andres Iniesta genap berusia 40 tahun pada 11 Mei 2024. Kini bermain untuk klub Uni Emirate Arab.

Baca Selengkapnya

Belgia, Denmark, dan Spanyol Sambut Resolusi Keanggotaan Palestina di PBB

9 hari lalu

Belgia, Denmark, dan Spanyol Sambut Resolusi Keanggotaan Palestina di PBB

Belgia, Denmark, dan Spanyol menyambut pengesahan resolusi PBB soal penilaian kembali upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Spanyol dan Maroko Berencana Bangun Jalur Kereta Api Bawah Selat Gibraltar

10 hari lalu

Spanyol dan Maroko Berencana Bangun Jalur Kereta Api Bawah Selat Gibraltar

Proyek pembangunan jalur kereta api dimulai dengan menghidupkan kembali rencana terowongan bawah laut antara Spanyol dan Maroko

Baca Selengkapnya

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

21 hari lalu

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan akan mundur setelah pengadilan meluncurkan penyelidikan korupsi terhadap istrinya.

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

22 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya