Jerman Kehabisan Stok Peluru Artileri Berat, Banyak Dikirim ke Ukraina

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 20 Juni 2023 08:45 WIB

Howitzer angkatan bersenjata Jerman Bundeswehr diangkut menggunakan truk saat akan diberangkatan ke Lituania di pangkalan militer Bundeswehr di Munster, Jerman, 14 Februari 2022. REUTERS/Fabian Bimmer

TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan bersenjata Jerman hanya memiliki sekitar 20.000 peluru artileri berat yang tersisa, karena sebagian besar cadangan mereka dikirimkan ke Ukraina, demikian dilaporkan majalah Der Spiegel mengutip makalah rahasia kementerian pertahanan yang disiapkan untuk meyakinkan komite anggaran tentang perlunya pembelian mendesak.

Negara-negara seperti Jerman bergegas mengirim pasokan peluru artileri 155m yang digunakan oleh howitzer ke Ukraina setelah invasi Rusia pada Februari 2022. Mereka kehabisan stok untuk pertahanan sendiri.

Militer Jerman perlu membangun inventaris sekitar 230.000 peluru pada tahun 2031 memenuhi tujuan NATO agar memiliki cukup artileri untuk menahan pertempuran intensif selama 30 hari, tulis Der Spiegel, Senin, 19 Juni 2023.

Kementerian Pertahanan Jerman belum mengeluarkan tanggapan atas kabar itu.

Kementerian dikabarkan minta persetujuan komite anggaran atas sembilan kontrak untuk percepatan pembelian artileri dan amunisi tank dalam beberapa bulan mendatang, tulis Der Spiegel.

Menurut Kantor Informasi dan Pers Pemerintah Jerman, bantuan ke Ukraina untuk peningkatan kapasitas keamanan berjumlah 5,4 miliar Euro atau Rp88,4 triliun untuk tahun 2023, setelah pada 2022 mengirimkan bantuan senilai 2 miliar Euro.

Advertising
Advertising

Pada tahun-tahun mendatang, Jerman sudah menganggarkan bantuan senilai 10,5 miliar Euro. Dana ini akan digunakan terutama untuk bantuan militer ke Ukraina dan mengisi kembali stok Angkatan Bersenjata Federal menggantikan barang-barang yang dikirim ke Ukraina serta untuk kontribusi Jerman ke Fasilitas Perdamaian Eropa (EPF).

REUTERS | BUNDESREGIERUNG

Pilihan Editor Rusia Tuduh AS Targetkan Pasukannya dengan Drone Pembawa Nyamuk Malaria

Berita terkait

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

1 hari lalu

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Tidak hanya di Jerman, Munich juga kota yang paling nyaman berjalan kaki di Eropa

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

3 hari lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

3 hari lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

4 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

4 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

4 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

6 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

7 hari lalu

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

Pemerintah Jerman masih menginginkan produk nikel mentah Indonesia. Namun pemerintah Indonesia tetap akan jalankan penghiliran industri nikel.

Baca Selengkapnya