Sedikitnya 37 Siswa Tewas, Pasukan Uganda Memburu Para Penyerang Terkait ISIS

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 19 Juni 2023 08:26 WIB

Pasukan keamanan Uganda berjaga-jaga ketika penduduk setempat berkumpul di luar Sekolah Menengah Mpondwe Lhubirira, setelah militan yang terkait dengan kelompok pemberontak Pasukan Demokratik Sekutu (ADF) membunuh dan menculik banyak orang, di Mpondwe, Uganda barat, 17 Juni 2023. REUTERS/ Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Uganda Yoweri Museveni, Minggu, 18 Juni 2023, memerintahkan lebih banyak pasukan ke Uganda barat di mana penyerang dari kelompok yang memiliki hubungan dengan ISIS menewaskan sedikitnya 37 siswa sekolah menengah.

Anggota Pasukan Demokrasi Sekutu (ADF) yang memberontak membunuh para siswa pada Jumat malam di Sekolah Menengah Lhubirira di Mpondwe, dekat perbatasan dengan Republik Demokratik Kongo.

Militer dan polisi mengatakan para penyerang juga menculik enam siswa dan melarikan diri menuju Taman Nasional Virunga di seberang perbatasan. Nasib mereka tidak diketahui.

Museveni mengatakan lebih banyak tentara telah bergabung dalam pengejaran di daerah itu, termasuk Gunung Rwenzori, tempat ADF melancarkan pemberontakan mereka melawan Museveni pada 1990-an.

“Kami kini mengirim lebih banyak pasukan ke wilayah selatan Gunung Rwenzori,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Advertising
Advertising

"Oleh karena itu, tindakan mereka, tindakan teroris yang pengecut dan putus asa, tidak akan menyelamatkan mereka. Kami membawa pasukan baru ke sisi Uganda saat kami melanjutkan perburuan di sisi Kongo."

Pada Sabtu, televisi swasta NTV Uganda mengatakan jumlah korban tewas mencapai 41 orang, sementara surat kabar New Vision yang dikelola pemerintah mengatakan 42 orang. New Vision mengatakan 39 dari yang tewas adalah pelajar, dan beberapa tewas ketika penyerang meledakkan bom saat mereka melarikan diri.

Serangan itu mengundang kecaman internasional yang meluas termasuk dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, Uni Afrika dan Otoritas Pembangunan Antar Pemerintah Afrika Timur. Warga Uganda dikejutkan oleh serangan itu.

"Para orang tua di seluruh negeri, tolong jangan panik, anak-anak kami aman, dan mereka akan tetap aman. Mereka adalah orang jahat dan mereka berusaha menyakiti anak-anak kami, tetapi mereka tidak akan berhasil," kata Janet Museveni, Ibu Negara yang juga Menteri Pendidikan, Sabtu malam.

Museveni mengatakan pemerintah juga akan menyelidiki jika ada penyimpangan yang memungkinkan serangan itu terjadi.

"Apakah alarm dibunyikan dan oleh siapa? Bagaimana tanggapan orang-orang keamanan terdekat? Mengapa orang-orang kita di pihak Kongo tidak memiliki intelijen tentang kelompok sempalan ini, dll?" kata Museveni.

ADF sebagian besar dikalahkan oleh militer Uganda tetapi sisa-sisa melarikan diri ke hutan luas Kongo timur dari mana mereka mempertahankan pemberontakan mereka - menyerang sasaran sipil dan militer di Kongo dan Uganda.

Pada April, ADF menyerang sebuah desa di bagian timur Republik Demokratik Kongo, menewaskan sedikitnya 20 orang.

REUTERS

Pilihan Editor: PBB: Rusia Tidak Izinkan Bantuan ke Wilayah Terdampak Runtuhnya Bendungan Kakhovka

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

20 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Resmikan Masjidnya di Uganda dan Bikin Sumur Air untuk Warga

22 hari lalu

Ivan Gunawan Resmikan Masjidnya di Uganda dan Bikin Sumur Air untuk Warga

Ivan Gunawan akhirnya datang meresmikan Masjid Indonesia di Uganda yang sudah dibangunnya sekitar 2 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

27 hari lalu

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Bersiap Ke Uganda Resmikan Masjidnya, Begini Rute Perjalanan dari Indonesia

30 hari lalu

Ivan Gunawan Bersiap Ke Uganda Resmikan Masjidnya, Begini Rute Perjalanan dari Indonesia

Ivan Gunawan akan ke Uganda untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Bagaimana rute dari Indonesia ke Uganda?

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

40 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

41 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Konstitusi Uganda Pertahankan Undang-Undang Anti-LGBTQ

42 hari lalu

Mahkamah Konstitusi Uganda Pertahankan Undang-Undang Anti-LGBTQ

Mahkamah Konstitusi Uganda hanya merubah beberapa bagian dalam undang-undang anti-LGBTQ.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

49 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

50 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

52 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya