Terima Senjata Nuklir Rusia, Belarusia dapat Ikut Gunakan jika Merasa Terancam Barat?

Reporter

Tempo.co

Kamis, 15 Juni 2023 14:42 WIB

Rudal balistik antarbenua Sarmat diluncurkan selama uji coba di kosmodrom Plesetsk di wilayah Arkhangelsk, Rusia, Rabu, 20 April 2022. Rusia mengatakan telah melakukan uji peluncuran pertama rudal balistik antarbenua Sarmat, persenjataan nuklir yang menurut Presiden Vladimir Putin akan membuat musuh mereka ciut. Kementerian Pertahanan Rusia/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menyatakan negaranya telah mulai menerima pengiriman senjata nuklir taktis Rusia. Senjata itu beberapa di antaranya lebih kuat daripada bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat di Hiroshima dan Nagasaki pada 1945.

"Bom itu tiga kali lebih kuat daripada yang (dijatuhkan) di Hiroshima dan Nagasaki," kata Lukashenko dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Rusia Rossiya-1 yang diposting di saluran Telegram kantor berita Belarusia Belta, Rabu, 14 Juni 2023.

Langkah awal Rusia tempatkan nuklir di luar wilayahnya

Penempatan senjata nuklir taktis Rusia di Belarusia adalah langkah awal Moskow dalam memposisikan hulu ledak semacam itu di luar wilayah Rusia sejak runtuhnya Uni Soviet. Senjata nuklir jarak pendek ini memiliki kekuatan yang lebih rendah dan berpotensi digunakan di medan perang.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan pada Jumat bahwa Rusia, yang akan mempertahankan kendali atas senjata nuklir taktis, akan mulai menempatkannya di Belarusia setelah fasilitas penyimpanan khusus untuk tujuan tersebut telah disiapkan.

Putin, mengumumkan pada bulan Maret bahwa dia telah setuju untuk menyebarluaskan senjata nuklir taktis di Belarusia. Dia merujuk pada penyebaran senjata semacam itu oleh Amerika Serikat di beberapa negara Eropa selama beberapa dekade.<!--more-->

Kritik dari Amerika Serikat

Advertising
Advertising

Amerika Serikat telah mengkritik keputusan Putin, tetapi menyatakan tidak berencana untuk mengubah pendiriannya mengenai senjata nuklir strategis dan belum melihat indikasi bahwa Rusia berencana menggunakan senjata nuklir.

Langkah Rusia tetap diawasi dengan ketat oleh Amerika Serikat, sekutu-sekutunya, dan juga oleh China, yang telah beberapa kali memperingatkan tentang penggunaan senjata nuklir dalam perang di Ukraina.

Lukashenko, sekutu dekat Putin, menyampaikan kepada stasiun televisi pemerintah Rusia dalam wawancara yang dirilis pada Selasa malam bahwa negaranya masih memiliki sejumlah fasilitas penyimpanan nuklir yang tersisa dari masa Uni Soviet. Negara tersebut telah mengembalikan fungsi lima atau enam di antaranya.

Dia mengabaikan gagasan bahwa kontrol Rusia terhadap senjata tersebut akan menghambat penggunaannya dengan cepat jika dia merasa langkah semacam itu diperlukan, dengan mengatakan dia dan Putin dapat berkomunikasi melalui telepon "kapan saja".

Belarusia merasa terancam oleh Barat

Belarusia berbatasan dengan tiga negara anggota NATO, yaitu Lituania, Latvia, dan Polandia. Lukashenko telah berulang kali menuduh Barat berupaya menggulingkannya setelah terjadi protes massal terhadap pemerintahannya pada tahun 2020, tepat setelah pemilihan presiden yang menurut pihak oposisi disengketakan sebagai kecurangan.

Lukashenko menyatakan bahwa dia memenangkan pemilihan secara adil, sambil mengambil tindakan keras terhadap para lawan politiknya.

Sebelumnya, dalam pidato tahunan kepada anggota parlemen dan pejabat pemerintah pada Jumat, 31 Maret 2023, Lukashenko mengatakan rencana Moskow untuk menempatkan senjata nuklir di wilayah sekutu dekatnya akan membantu melindungi Belarusia, yang menurutnya berada di bawah ancaman dari Barat.

"Saya tidak berusaha mengintimidasi atau memeras siapa pun. Saya ingin melindungi negara Belarusia dan memastikan perdamaian bagi rakyat Belarusia," kata Lukashenko.<!--more-->

Belarusia dapat gunakan senjata nuklir Rusia jika terancam

Meskipun Presiden Rusia Vladimir Putin pada akhir pekan lalu mengatakan bahwa rudal taktis akan tetap berada di bawah kendali Moskow, Lukashenko menyarankan dia dapat menggunakannya dengan persetujuan Rusia jika Belarus terancam kehancuran.

Lukashenko juga mengangkat prospek penggelaran senjata nuklir strategis - rudal balistik antarbenua yang dapat menghancurkan seluruh kota dari jarak ribuan mil - di tanah Belarusia.

Menurut dia, Belarusia memiliki cukup senjata konvensional untuk melawan ancaman. Tetapi, pihaknya akan mengerahkan seluruh kekuatan yang dimiliki jika negara terancam kehancuran.

"Jika perlu, Putin dan saya akan memutuskan dan membawa senjata strategis - jika diperlukan," katanya.

Belarusia tak berikan bukti ancaman dari Barat

Dia tidak memberikan bukti ancaman semacam itu dari Barat, atau tuduhan lebih lanjut bahwa ada rencana untuk menyerang Belarusia dari negara tetangga Polandia, anggota aliansi Barat NATO, yang dipimpin Amerika Serikat.

"Percayalah, saya tidak pernah menipu Anda. Mereka bersiap untuk menyerang Belarusia, untuk menghancurkan negara kita," katanya kepada hadirin.<!--more-->

Ketegangan di tengah invasi ke Ukraina

Keputusan Rusia untuk menempatkan rudal nuklir taktis di Belarus terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dengan Barat atas invasinya ke Ukraina. Ini merupakan penyebaran senjata nuklir pertama di luar perbatasannya sejak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.

Atas permintaan Amerika Serikat dan Albania, Dewan Keamanan PBB bertemu pada Jumat untuk membahas rencana Putin. Wakil duta besar AS untuk PBB, Robert Wood, menuduh Putin meningkatkan perilaku yang berbahaya dan membuat ketidakstabilan dengan ancamannya untuk menyebarkan senjata nuklir di Belarusia.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan kepada dewan bahwa Putin sangat terang ihwal fakta tidak mentransfer senjata nuklir. “Kami berbicara tentang transfer kompleks rudal taktis operasional ke Belarus,” katanya.

China, mitra strategis Moskow, tidak secara khusus membahas rencana Putin. Wakil Duta Besar Cina untuk PBB Geng Shuang mengatakan kepada dewan bahwa Beijing menganjurkan "tidak ada penyebaran senjata nuklir di luar negeri oleh semua negara pemilik senjata nuklir dan penarikan senjata nuklir yang ditempatkan di atas kapal."

DANIEL A. FAJRI

Pilihan Editor: Profil Ted Kaczynski, Teroris Jenius Amerika yang Antiteknologi

Berita terkait

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

4 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

11 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Perang dengan Rusia, Pendapatan Zelensky Naik Empat Kali Lipat

47 hari lalu

Perang dengan Rusia, Pendapatan Zelensky Naik Empat Kali Lipat

Zelensky membukukan kenaikan pendapatan di tengah perang dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

49 hari lalu

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Akibat Serangan di Gedung Konser Moskow Jadi 133 Orang

54 hari lalu

Korban Tewas Akibat Serangan di Gedung Konser Moskow Jadi 133 Orang

Gedung konser Moskow diserang gerombolan bersenjata hingga menyebabkan kebakaran hebat. Korban tewas jadi 133 orang.

Baca Selengkapnya

Zelensky Undang Prabowo ke KTT Formula Perdamaian, Ini Alasannya

55 hari lalu

Zelensky Undang Prabowo ke KTT Formula Perdamaian, Ini Alasannya

Prabowo sebagai menteri pertahanan Indonesia pernah mengajukan usulan damai untuk Rusia Ukraina, tetapi pihak Ukraina menolaknya.

Baca Selengkapnya

Putin Ancam Barat: Rusia Siap Perang Nuklir

13 Maret 2024

Putin Ancam Barat: Rusia Siap Perang Nuklir

Rusia siap perang nuklir dengan Barat jika Amerika Serikat nekat mengirim pasukan ke Ukraina.

Baca Selengkapnya

Lituania Prediksi Rusia akan Berperang di Ukraina Setidaknya Dua Tahun Lagi

7 Maret 2024

Lituania Prediksi Rusia akan Berperang di Ukraina Setidaknya Dua Tahun Lagi

Badan-badan intelijen Lituania memprediksi Rusia mampu berperang di Ukraina setidaknya dua tahun lagi karena masih memiliki sumber daya yang cukup.

Baca Selengkapnya

Macron Desak Sekutunya Tak Pengecut dalam Perang Lawan Rusia

6 Maret 2024

Macron Desak Sekutunya Tak Pengecut dalam Perang Lawan Rusia

Macron mengatakan sekutu Prancis semestinya ikut mengambil bagian penting membela Ukraina dalam perang melawan Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Ancam Perang Nuklir Jika Barat Nekat Kirim Pasukan ke Ukraina

1 Maret 2024

Putin Ancam Perang Nuklir Jika Barat Nekat Kirim Pasukan ke Ukraina

Putin menyatakan perang nuklir dengan negara Barat bisa terjadi jika mereka ngotot mengirim pasukan ke Ukraina.

Baca Selengkapnya