Inggris akan Singkirkan CCTV Buatan China dari Gedung Pemerintah

Reporter

Tempo.co

Rabu, 7 Juni 2023 18:30 WIB

Ilustrasi kamera pengintai terlihat di area Kings Cross di London, Inggris, 14 Agustus 2019. REUTERS/Hannah McKay

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris akan menyingkirkan kamera pengawas atau CCTV buatan China dari gedung-gedung pemerintah yang dianggap sensitif.

Seperti dilansir Reuters, Rabu 7 Juni 2023, langkah ini sebagai bagian dari rencana terbaru London dalam mengatasi masalah keamanan nasional yang berkaitan dengan Beijing.

Pemerintah tahun lalu meminta semua departemen untuk tidak lagi memasang CCTV yang memiliki keterkaitan dengan China di gedung-gedung sensitif.

"Kami juga berkomitmen untuk merilis jadwal penghapusan CCTV, yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan di bawah Undang-Undang Intelijen Nasional China, dari tempat-tempat sensitif pemerintah pusat," demikian pengumuman pemerintah Inggris.

"Dengan adanya komitmen terhadap jadwal ini, kami memberikan jaminan dan urgensi rencana penghapusan (peralatan pengawasan buatan China).”

Advertising
Advertising

Pernyataan tersebut tidak secara spesifik menyebutkan nama-nama perusahaan yang dimaksud.

Namun, sejumlah anggota parlemen Inggris sebelumnya menyerukan larangan atas penjualan dan penggunaan CCTV yang dibuat oleh Hikvision dan Dahua, dua perusahaan China yang sebagian dimiliki oleh negara dan pembuat peralatan video pengawasan terbesar di dunia.

Setidaknya sepertiga kantor polisi di Inggris dan Wales menggunakan CCTV yang dibuat oleh Hikvision, menurut penelitian Fraser Sampson, komisaris kamera pengawas independen pemerintah.

Sementara umur rata-rata CCTV adalah tujuh tahun, garis waktu pemerintah untuk melepas peralatan kemungkinan akan jauh lebih cepat, kata kedua orang tersebut.

Asosiasi Industri Keamanan Inggris memperkirakan bahwa ada sekitar 21 juta kamera pengawas video profesional yang digunakan di Inggris Raya, dengan sekitar 1 persennya, atau 210.000 unit, digunakan di sektor publik.

Seruan tersebut disampaikan karena adanya ketakutan akan keamanan privasi, serta kekhawatiran bahwa produk-produk dari dua perusahaan tersebut ada kaitannya dengan berbagai pelanggaran hak-hak asasi manusia di China.

"Kami meyakini bahwa tindakan yang dilakukan Pemerintah Inggris adalah langkah lebih lanjut dari peningkatan ketegangan geopolitik yang disampaikan melalui larangan teknologi, yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan keamanan produk Hikvision," kata Hikvision melalui pernyataan.

Sementara itu, Beijing mengatakan "dengan tegas menentang" konsep keamanan nasional yang berlebihan, yang digunakan untuk menekan perusahaan-perusahaan China.

Perdana Menteri Rishi Sunak telah memandang China sebagai tantangan terbesar dunia untuk mencapai keamanan dan kemakmuran.

Inggris pada Maret lalu juga melarang TikTok digunakan di telepon seluler pemerintah. Sementara pada 2020, Inggris mengatakan akan melarang Huawei dari jaringan 5G-nya.

Pada 2019, AS melarang Hikvision dan Dahua, bersama dengan perusahaan pengawasan kecerdasan buatan China lainnya, untuk membeli produk-produk Amerika. AS menuduh perusahaan-perusahaan tersebut membantu pengawasan dan penindasan terhadap Uyghur dan minoritas Muslim lainnya di Xinjiang, China.

Pilihan Editor: Takut Dimata-matai, Australia Copot CCTV Buatan China

REUTERS

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

6 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

9 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

10 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

11 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

20 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

1 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

1 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya