Profil Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki yang Berkuasa Lebih dari 20 Tahun

Reporter

Tempo.co

Senin, 29 Mei 2023 19:09 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali memperpanjang kekuasaanya yang telah berlangsung lebih dari 20 tahun. Erdogan menang Pemilu Turki pada putaran kedua yang digelar Minggu, 28 Mei 2023.

Hasil resmi menunjukkan Erdogan meraih 52,1 persen suara. Sedangkan penantangnya Kemal Kilicdaroglu memenangkan 47,9 persen suara.

Dengan kemenangannya itu Erdogan berkuasa lebih dari 20 tahun. Meski demikian, perjalanan karir politik Erdogan juga tidak dapat dikatakan mudah, ia bahkan pernah dipenjara akibat membacakan puisi. Berikut profil Recep Tayyip Erdogan dirangkum Tempo.

Profil Recep Tayyip Erdogan

Recep Tayyip Erdogan lahir di Istanbul pada 26 Februari 1954 dan lulus dari jurusan Administrasi Bisnis di Aksaray School of Economics and Commercial Sciences (sekarang Fakultas Ekonomi dan Ilmu Administrasi Universitas Marmara) pada 1981.

Pada pemilu Turki 2014, Erdogan sempat dikritik karena latar belakang pendidikannya yang dipertanyakan. Namun, setelah melalui proses hukum, Erdogan terpilih menjadi presiden Turki ke-12 pada 28 Agustus 2014, meneruskan posisi sebelumnya selaku perdana menteri.

Advertising
Advertising

Sebagai perdana menteri, Erdogan memimpin Turki pada periode 14 Maret 2003 sampai 28 Agustus 2014 di mana sistem pemerintahan kala itu adalah parlementer. Ia sebelumnya mendirikan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), menjadi ketua umum periode 2001–2014, dan masih menjadi salah satu tokoh terkuat partai tersebut hingga kini.

Erdogan juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Turki 2021–2022 dan Wali Kota Istanbul 1994–1998.

Masa Muda Erdogan

Recep Tayyip Erdoan lahir di Istanbul pada 26 Februari 1954 dan menyelesaikan pendidikan SMA-nya di Sekolah Menengah Imam Hatip Istanbul pada 1973. Ia lalu menerima gelar kelulusan dari Fakultas Ekonomi dan Ilmu Administrasi Universitas Marmara pada 1981.

Sejak masa mudanya, Erdogan telah memilih untuk menjalani kehidupan sosial yang terkait dengan politik. Ia aktif terlibat dalam Asosiasi Pelajar Nasional Turki selama masa sekolah menengah dan universitasnya, dan terpilih sebagai Kepala Pemuda MSP Istanbul Cabang pada 1976.<!--more-->

Awal Memasuki Politik

Erdogan kembali ke kegiatan politik dengan Partai Kesejahteraan yang didirikan pada 1983, dan dia terpilih sebagai Kepala Distrik Beyolu dari Partai itu pada 1984. kemudian pada 1985, dia terpilih sebagai Kepala Partai Kesejahteraan Provinsi Istanbul dan pada tahun yang sama ia menjadi anggota Dewan Pimpinan Pusat Partai Kesejahteraan.

Adapun pemilihan lokal diadakan pada 27 Maret 1994, Erdogan terpilih sebagai Walikota Istanbul dan memiliki segudang prestasi di masa jabatannya.

Pernah Dipenjara

Saat menjabat sebagai Wali Kota Istanbul pada Desember 1997, Erdogan membacakan sebuah puisi yang kemudian dituduh telah menghasut masyarakat Turki. Berdasarkan KUHP Turki, Erdogan didakwa 10 bulan penjara oleh hakim beserta sederet larangan politik. Namun dalam pembelaannya, Erdogan mengatakan bahwa puisi itu diterbitkan dalam buku-buku resmi yang disetujui oleh negara. Hasil banding kemudian mengurangi masa hukuman menjadi 4 bulan (Maret—Juli 1999) dengan sejumlah denda.

Pimpin Turki Sejak 2003

Erdogan mendirikan Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) pada 14 Agustus 2001 dan terpilih sebagai Ketua Partai AK oleh Dewan Pendiri. Sejak saat itu, ia terus menunjukkan kemampuan kepemimpinannya dan memenangkan berbagai pemilu.

Recep Tayyip Erdogan terpilih sebagai presiden pertama Republik Türkiye yang dipilih melalui pemilihan umum pada 10 Agustus 2014. Setelah disetujuinya amandemen konstitusi dalam referendum pada 16 April, Erdogan terpilih kembali sebagai presiden dalam pemilihan presiden yang diadakan pada 24 Juni 2018.

SYAHDI MUHARRAM | DANAR TRIVASYA FIKRI

Pilihan Editor: Erdogan Menang Pemilu Turki: Putin hingga Jokowi Beri Selamat, Warga Palestina Ikut Merayakan

Berita terkait

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

10 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

13 hari lalu

Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

Recep Tayyip Erdogan dalam rapat dengan Hamas, berjanji memberikan dukungan pada warga Gaza yang saat ini menderita akibat perang Gaza

Baca Selengkapnya

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

13 hari lalu

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

16 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

25 hari lalu

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.

Baca Selengkapnya

Kenapa Erdogan Kalah Telak Di Pemilu Turki?

31 hari lalu

Kenapa Erdogan Kalah Telak Di Pemilu Turki?

Para analis menilai penyebab Erdogan dan partainya bisa kalah karena faktor tekanan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Kalahkan Erdogan, Ini Profil Walikota Istanbul Ekrem Imamoglu yang Bekas Pedagang Bakso

31 hari lalu

Kalahkan Erdogan, Ini Profil Walikota Istanbul Ekrem Imamoglu yang Bekas Pedagang Bakso

Walikota Istanbul Ekrem Imamoglu disebut sebagai pesaing kuat Erdogan di masa depan. Siapa dia?

Baca Selengkapnya

Erdogan Kalah, 5 Hal tentang Pemilu Turki

32 hari lalu

Erdogan Kalah, 5 Hal tentang Pemilu Turki

Recep Tayyip Erdogan dan partainya pada Ahad, 31 Maret 2024, ketar-ketir dalam pemilu yang menegaskan kembali oposisi sebagai kekuatan politik

Baca Selengkapnya

Kelompok Pemantau Eopa: Pemilu Turki Belum Sepenuhnya Kondusif bagi Demokrasi

32 hari lalu

Kelompok Pemantau Eopa: Pemilu Turki Belum Sepenuhnya Kondusif bagi Demokrasi

Kelompok pemantau pemilu dari Dewan Eropa mengatakan lingkungan pemilu Turki masih terpolarisasi dan belum sepenuhnya kondusif bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Keluarga Sandera Israel hingga Pertemuan Prabowo-Xi Jinping Tak Lazim

32 hari lalu

Top 3 Dunia: Keluarga Sandera Israel hingga Pertemuan Prabowo-Xi Jinping Tak Lazim

Berita Top 3 Dunia pada Senin 1 April 2024 diawali demo puluhan ribu warga Israel, termasuk keluarga sandera Israel di Gaza

Baca Selengkapnya