Perdana Menteri Jamin Papua Nugini Tak akan jadi Pangkalan Perang

Selasa, 23 Mei 2023 17:00 WIB

James Marape, Perdana Menteri Papua Nugini. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta -Perdana Menteri Papua Nugini James Marape menegaskan negaranya tidak akan digunakan sebagai pangkalan perang. Dia menjamin perjanjian pertahanan dengan Amerika Serikat melarang "operasi militer ofensif”

James mengatakan perjanjian itu bukan merupakan pakta tidak perlu diratifikasi oleh parlemen. Dia menambahkan pemerintah akan merilisnya secara penuh untuk pengawasan publik pada Kamis, 25 Mei 2023.

"Ini bukan pangkalan militer yang didirikan di sini untuk melancarkan perang," katanya kepada stasiun radio 100FM, Selasa, 22 Mei 2023, seperti dilansir Reuters.

"Ada klausul khusus yang mengatakan bahwa kemitraan ini bukan kemitraan Papua Nugini untuk digunakan sebagai tempat melancarkan operasi militer ofensif dari Papua Nugini," katanya.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken saat melawat ke Papua Nugini pada Senin, 21 Mei 2023, mengatakan kesepakatan kerja sama pertahanan yang ditandatangani dengan itu akan memperluas kemampuan negara kepulauan Pasifik tersebut. Di samping itu, akan mempermudah militer AS untuk berlatih dengan pasukannya.

Advertising
Advertising

Kesepakatan itu memicu protes mahasiswa di tengah kekhawatiran hal itu dapat melibatkan Papua Nugini dalam persaingan strategis antara AS dan Cina.

Amerika Serikat dan sekutunya berusaha menghalangi negara-negara kepulauan Pasifik untuk membangun hubungan keamanan dengan Cina. Kekhawatiran ini meningkat di tengah ketegangan terkait Taiwan, dan setelah Beijing menandatangani pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon tahun lalu.

Cina telah menjadi investor infrastruktur utama di Papua Nugini, yang berada di dekat jalur laut penting dan kabel bawah laut internasional. Jalur itu menghubungkan Amerika Serikat dan sekutu Australia, mita penting Washington dalam Perang Dunia Kedua.

Marape mengatakan militer Papua Nugini adalah yang terlemah di kawasan itu pada saat ketegangan tinggi. Dorongan yang diberikan oleh Amerika Serikat juga akan meningkatkan keamanan dalam negeri dan mendorong lebih banyak investor asing untuk pembangunan negara.

Papua Nugini berpenduduk 9 juta jiwa. Negara itu kaya akan sumber daya alam tetapi sebagian besar belum berkembang.

"Akan ada investasi infrastruktur besar" yang mengalir dari kesepakatan itu, di bandara, pelabuhan, jalan, komunikasi, dan listrik untuk memberi manfaat kepada publik, katanya, tanpa memberikan perincian.

Perjanjian tambahan yang akan menentukan bagaimana kontraktor militer dan sipil AS masuk ke PNG sedang dikerjakan, katanya. Australia menyambut baik perjanjian kerja sama pertahanan antara tetangga terdekatnya dan Amerika Serikat.

Pilihan Editor: Bendung Pengaruh Cina, AS - Papua Nugini Teken Kerja Sama Rp 670 T

REUTERS

Berita terkait

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

1 jam lalu

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 jam lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

5 jam lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

7 jam lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

8 jam lalu

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

Deplu Amerika Serikat telah menetapkan 5 unit keamanan Israel melakukan pelanggaran berat HAM sebelum pecah perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

9 jam lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

9 jam lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

23 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

1 hari lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

1 hari lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya