Warga Palestina dan Israel Kembali Hidup Normal setelah Gencatan Senjata

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 15 Mei 2023 08:22 WIB

Warga Palestina berdiri di atas sisa-sisa rumah mereka yang hancur, yang rusak akibat serangan Israel selama pertempuran Israel-Gaza, setelah gencatan senjata disepakati antara faksi Palestina dan Israel, di Deir Al-Balah, Jalur Gaza tengah, 14 Mei 2023. REUTERS/ Ibrahim Abu Mustafa

TEMPO.CO, Jakarta - Kehidupan di kedua sisi perbatasan Jalur Gaza mulai kembali normal, Minggu, 14 Mei 2023, setelah gencatan senjata yang dimediasi Mesir menghentikan lima hari pertempuran antara Israel dan Jihad Islam Palestina, yang menewaskan 34 warga Palestina dan seorang warga Israel.

Israel membuka kembali perlintasan perbatasan untuk barang dan perdagangan, memungkinkan pengiriman bahan bakar ke satu-satunya pembangkit listrik di daerah kantong pantai yang diblokade. Toko-toko dan kantor-kantor publik dibuka kembali dan massa kembali ke jalan-jalan yang sepi selama berhari-hari.

Kedua belah pihak mengonfirmasi penghentian pertempuran, tetapi memberikan interpretasi yang berbeda atas syarat-syaratnya – seperti apakah Israel akan mengakhiri pembunuhan para pemimpin militan Palestina.

Namun, gencatan senjata itu sempat diuji ketika sirene berbunyi di Israel selatan kurang dari 24 jam setelah diberlakukan. Militan Gaza menembakkan sebuah roket ke Israel yang menghantam tempat terbuka. Mereka menyebut peluncuran itu sebuah “kesalahan teknis”.

Militer Israel membalasnya dengan tank-tank yang menghancurkan dua pos milik kelompok Hamas. Tidak ada yang terluka di kedua belah pihak.

Advertising
Advertising

Pertempuran pekan lalu, yang terpanjang sejak perang 10 hari pada 2021, dimulai ketika Israel meluncurkan serangkaian serangan udara Selasa dini hari, mengumumkan bahwa mereka menargetkan para komandan Jihad Islam yang telah merancang serangan-serangan melawannya.

Sebagai balasan, kelompok yang didukung Iran menembakkan lebih dari seribu roket, mengirim warga Israel lari ke tempat-tempat perlindungan bom. Di wilayah Israel selatan sekitar Gaza, sekolah-sekolah masih tutup hingga Minggu dan banyak dari ribuan warga yang dievakuasi belum pulang ke rumah.

“Bukan hal sederhana kembali dari situasi seperti ini, “ kata Gadi Yarkoni, walikota untuk beberapa kota kecil Israel di perbatasan Gaza, kepada stasiun radio 103 FM.

Pejabat Palestina mengatakan 33 orang, termasuk 18 militan juga perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza. Di Israel seorang perempuan dan seorang pekerja Palestina tewas akibat serangan-serangan Gaza.

Mengulangi keprihatinan global atas kekerasan Gaza, Paus Fransiskus menyuarakan harapan pada misa Minggu “bahwa senjata-senjata harus diam karena dengan senjata, keamanan dan kestabilan tidak akan pernah dicapai. Sebaliknya, bahkan dengan setiap harapan perdamaian akan terus dihancurkan.”

Berita terkait

Antony Blinken kepada Hamas: Terima Saja Proposal Israel yang 'Luar Biasa Murah Hati'

14 jam lalu

Antony Blinken kepada Hamas: Terima Saja Proposal Israel yang 'Luar Biasa Murah Hati'

Menlu AS Antony Blinken mendesak Hamas untuk segera menerima proposal Israel yang terbaru dan "sangat murah hati" untuk melakukan gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

20 jam lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

22 jam lalu

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

Sumber di Hamas mengatakan tak ada masalah dalam proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

22 jam lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

2 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

2 hari lalu

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

Hamas pada Sabtu, 27 April 2024, mengkonfirmasi telah menerima proposal dari Israel untuk gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

3 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

'Serius' Bebaskan Sandera Israel, Hamas: Bebaskan Juga Tahanan Palestina

3 hari lalu

'Serius' Bebaskan Sandera Israel, Hamas: Bebaskan Juga Tahanan Palestina

Hamas menekankan empat syaratnya bahkan ketika 18 negara mencoba meningkatkan tekanan pada kelompok tersebut untuk mencapai kesepakatan.

Baca Selengkapnya

18 Negara Ini Desak Hamas Terima Kesepakatan Bebaskan Sandera

3 hari lalu

18 Negara Ini Desak Hamas Terima Kesepakatan Bebaskan Sandera

Sekelompok 18 negara meminta Hamas untuk segera membebaskan sandera dan menerima perjanjian gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

4 hari lalu

Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan "masih banyak yang harus dilakukan" untuk menghentikan protes pro-Palestina di kampus-kampus AS.

Baca Selengkapnya