AS Transfer Jutaan Dolar Milik Taipan Rusia ke Ukraina, Kremlin Sebut Jadi Bumerang

Reporter

Tempo.co

Kamis, 11 Mei 2023 19:23 WIB

Artileri Ukraina menembak ke arah garis depan selama pertempuran sengit dengan militer Rusia di dekat Bakhmut, Ukraina, 13 April 2023. Pasukan Ukraina terpaksa mundur dari beberapa wilayah di kota medan perang Bakhmut saat Rusia melancarkan serangan baru. REUTERS/Kai Pfaffenbach

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat untuk pertama kalinya mentransfer dana jutaan dolar yang disita dari oligarki Rusia ke Ukraina. Dana itu untuk pembangunan kembali Ukraina yang hancur akibat perang dengan Rusia.

Dana yang disita sebesar US$ 5,4 juta itu disita dari taipan Rusia Konstantin Malofeyev yang diserahkan ke Departemen Luar Negeri. "Dana itu digunakan untuk memulihkan kerugian perang Rusia yang tidak adil," kata Jaksa Agung Merrick Garland dalam sebuah pernyataan.

Malofeyev adalah taipan di bidang bidang perbankan, telekomunikasi, dan media. Amerika Serikat mengatakan Malofeyev adalah sumber utama pendanaan bagi separatis pro-Rusia di Ukraina timur.

Ia didakwa oleh Amerika Serikat pada 2022 atas pengambilalihan wilayah Krimea oleh Rusia. Bersamaan dengan dakwaan itu, pemerintah AS mengambil alih aset Malofeyev sebesar US$ 5,4 juta, terutama investasi yang dilakukan di bank Texas.

"Meskipun ini merupakan transfer pertama Amerika Serikat dari dana Rusia yang hangus untuk pembangunan kembali Ukraina, itu tidak akan menjadi yang terakhir," kata Garland.

Advertising
Advertising

Ihwal transfer dana dari taipan Rusia itu, Kremlin mengungkapkan kritik pedas. Kremlin mengatakan itu penyitaan dana oligarki Rusia tersebut adalah ilegal dan akan menjadi bumerang bagi Washington.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Amerika Serikat telah mencuri itu. "Keputusan tersebut akan menghantamnya seperti bumerang," ujar Peskov.

"Ini merusak kepercayaan investor dan pemilik aset yang entah bagaimana terhubung dengan Amerika, dan ini tentu saja tidak dapat dibiarkan tanpa konsekuensi bagi Amerika Serikat," katanya.

Peskov mengatakan Amerika Serikat harus menjelaskan langkah yang telah dilakukannya itu. Namun dia tidak mengungkapkan langkah apa yang akan diambil oleh Rusia.

Menurut Peskov, tidak mungkin Rusia menggugat Amerika Serikat di negeri Abang Sam itu. "Kami tidak memiliki kesempatan untuk membela hak kami di pengadilan," katanya.

REUTERS | THE MOSCOW TIMES

Pilihan Editor: Kecam Jatuhnya Korban Jiwa Sipil di Gaza, Sekjen PBB: Tidak Dapat Diterima!

Berita terkait

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

4 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

7 jam lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

9 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

9 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

10 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

13 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

15 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

16 jam lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

1 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

1 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya