Warga Italia Disarankan Segera Tinggalkan Ukraina

Reporter

Tempo.co

Selasa, 9 Mei 2023 19:30 WIB

Interior bangunan apartemen yang rusak oleh sisa-sisa drone kamikaze buatan Iran Shahed-131/136, setelah ditembak jatuh selama serangan semalam Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di Kyiv , Ukraina 8 Mei 2023. REUTERS/Valentyn Ogirenko

TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Italia di Ukraina menyarankan pada warga negara Italia yang bertahan di Ukraina agar segera angkat kaki dari sana. Sebab serangan rudal berat dari Rusia semakin meningkat. Imbauan ini disampaikan di situs resmi Viaggiare Sicuri, yang dijalankan oleh Crisis Unit of the Farnesina di bawah Kementerian Luar Negeri Italia.

“Ada sejumlah warga negara yang masih berada di Ukraina. Mereka disarankan agar menggunakan sarana yang masih tersedia, seperti kereta, agar meninggalkan negara itu secepatnya atau saat jam malam tidak diberlakukan dengan ketat. Kewaspadaan sangat diminta. Semua perjalanan ke Ukraina dalam kapasitas apapun, sangat tidak dianjurkan,” demikian bunyi imbauan dari Crisis Unit of the Farnesina, yang memperingatkan sejumlah serangan rudal sudah terjadi di Ibu Kota Kiev dan penjuru Ukraina.

Italia pada tahun lalu atau saat operasi militer Rusia dimulai, telah menarik staf yang tidak memegang jabatan terlalu penting di kantor Kedutaan Besar Ukraina. Italia pun mendorong warga negaranya agar menghindari Kota Donetsk, Lugansk dan Krimea.

Advertising
Advertising

Pemerintah Daerah Kota Donetsk dan Lugansk diketahui telah menjadi bagian dari Rusia lewat referendum. Sedangkan Krimea masuk ke Rusia pada 2014, juga melalui referendum.

Ukraina melaporkan ada sejumlah drone yang ditembakkan dari Rusia dan serangan rudal pada Senin pagi, 8 Mei 2023. Dilaporkan Rusia melepaskan 35 unit drone kamikaze dari wilayah langit Kyiv. Bukan hanya itu, dilaporkan pula bom-bom Angkatan Udara Rusia melepaskan delapan rudal ke area Odessa. Sejumlah ledakan terdengar di wilayah Chernigov dan Dnepropetrovsk serta Kota Zaporozhye.

Sementara Ukraina bersiap melancarkan serangan balasan yang banyak digembar-gemborkan, sekutu-sekutu Ukraina dilaporkan waswas soal aksi pembalasan Rusia atas sejumlah serangan ke Krimea. Sejumlah politikus dari negara-negara Barat dilaporkan menyarankan Kyev agar tidak mengutak-atik Krimea setelah sejumlah drone Ukraina dilaporkan menghantam sejumlah sasaran di Krimea dalam seminggu terakhir.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor:Militer Rusia Juga Beli dan Persenjatai Drone Alibaba dari Cina

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

2 hari lalu

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

Tentara Israel baku tembak dengan anggota Hamas di gang-gang sempit di Jabalia pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mengintip Vila Mewah yang Diinapi Taylor Swift dan Travis Kelce di Danau Como

2 hari lalu

Mengintip Vila Mewah yang Diinapi Taylor Swift dan Travis Kelce di Danau Como

Taylor Swift dan Travis Kelce menginap di vila dari abad ke-16 saat liburan singkat di Danau Como Italia

Baca Selengkapnya

Arak-arakan Geng Motor Bawa Celurit Resahkan Warga Tangerang, Polisi Belum Bertindak

2 hari lalu

Arak-arakan Geng Motor Bawa Celurit Resahkan Warga Tangerang, Polisi Belum Bertindak

Arak-arakan geng motor membawa senjata tajam itu melintas di jalan raya tetapi belum ada tindakan kepolisian Tangerang.

Baca Selengkapnya

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

2 hari lalu

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

Sebanyak 13 negara melayangkan surat pernyataan bersama untuk Israel yang berisi peringatan jika nekat menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

4 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

5 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

5 hari lalu

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

Selain teknologi drone, mahasiswa STIK Polri juga mempelajari forensik untuk mencari barang bukti penyebab terjadinya pembunuhan.

Baca Selengkapnya

5 Kota Terindah Menurut Traveler dari Florence hingga Kota Kecil di Portugal

5 hari lalu

5 Kota Terindah Menurut Traveler dari Florence hingga Kota Kecil di Portugal

Jawaban dari pengguna Reddit ini menunjukkan kota yang indah yang menarik dikunjungi

Baca Selengkapnya

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

5 hari lalu

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

Perdana Menteri Qatar mengatakan negaranya akan terus melakukan mediasi antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Tangsel Ajak Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Duduk Bareng, Pastikan Tidak Ada Intoleransi

6 hari lalu

Wali Kota Tangsel Ajak Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Duduk Bareng, Pastikan Tidak Ada Intoleransi

Setelah sempat gaduh soal pembubaran doa rosario yang dilakukan mahasiswa Katolik Unpam, Wali Kota Tangerang Selatan gelar pertemuan.

Baca Selengkapnya