Gas Bocor di India Tewaskan 11 Orang, 5 Diantaranya Satu Keluarga

Reporter

Tempo.co

Minggu, 30 April 2023 19:30 WIB

Warga tidur di jalanan setelah mengungsi dari rumah mereka akibat kebocoran gas di pabrik LG Polymers Plant di Visakhapatnam, India, 7 Mei 2020. Pemerintah Andhra Pradesh akan memberikan kompensasi kepada keluarga korban tewas akibat kebocoran gas sebesar 131.900 dollar AS dan akan akan membentuk panel untuk menyelidiki penyebab kebocoran gas ini. REUTERS/R Narendra

TEMPO.CO, Jakarta - Sebelas orang tewas dan empat lainnya dalam kondisi kritis di rumah sakit setelah terjadi kebocoran gas di Ludhiana, Negara Bagian Punjab, India utara, kata anggota dewan setempat Rajinder Pal Kaur Chhina, Minggu 30 April 2023.

Tim Penanggulangan Bencana Nasional tiba di lokasi kejadian bersama tim ahli untuk menentukan penyebab dan sumber kebocoran tersebut, katanya. Dari sebelas korban tewas, sebanyak enam laki-laki, lima perempuan, dengan dua anak berusia 12 serta 9 tahun.

Di antara 11 korban tewas itu terdapat keluarga beranggotakan lima orang, Kabilash Kumar yang berusia 40 tahun dan istrinya, Barsha Devi, bersama tiga anak mereka— Kalpana yang berusia 16 tahun, Abhay Narayan, 12, dan Aryan, 9.

Polisi tampak berpatroli dengan mengenakan masker dan meminta warga setempat untuk menjauhi area tersebut, menurut video dari kantor berita ANI yang diunggah di Twitter.

"Insiden itu terjadi di dekat toko susu dan klinik dokter, meski kami tidak dapat memastikan dari mana sumber kebocoran tersebut," kata Chhina kepada Reuters melalui telepon.

Advertising
Advertising

"Orang-orang yang datang untuk membeli susu pada pagi hari jatuh tak sadarkan diri," katanya.

Kepala Menteri Punjab, Bhagwant Mann, menulis di Twitter bahwa kebocoran itu berasal dari sebuah pabrik.

Tiga jenazah terlihat "membiru", kata warga setempat Anjan Kumar dalam video tersebut.

Kebocoran gas industri karena standar keselamatan yang buruk dan pemeriksaan yang tidak memadai adalah hal biasa di India.

Agustus lalu, setidaknya 112 wanita dirawat di rumah sakit setelah kebocoran gas di sebuah pabrik pakaian jadi di negara bagian selatan Andhra Pradesh.

Itu menyusul kecelakaan serupa pada Juni ketika sekitar 200 wanita jatuh pingsan setelah kebocoran gas di area yang sama, lapor penyiar NDTV.

Pada 2020, setidaknya 15 orang tewas dan ratusan dirawat di rumah sakit setelah kebocoran gas di pabrik kimia di Visakhapatnam, kota pelabuhan industri di negara bagian yang sama.

Hampir 1.000 orang terpapar gas dan lebih dari 500 dirawat di rumah sakit dengan gejala gangguan pernapasan parah dan iritasi kulit dan mata.

Insiden itu memicu ingatan ketika India menyaksikan salah satu bencana industri terburuknya pada 1984.Gas bocor dari pabrik pestisida di Bhopal, sebuah kota di India tengah.

Setidaknya 3.500 orang yang tinggal di sekitar pabrik yang dioperasikan oleh Union Carbide meninggal pada hari-hari setelah kebocoran tersebut.

Orang-orang terus menderita dampaknya hingga hari ini. Anak-anak masih terlahir cacat, dengan kaki dan tangan berselaput, dan pertumbuhan terhambat karena gas yang menyerang ibu mereka.

Pilihan Editor: Kebocoran Gas Pabrik Korea Selatan di India Menewaskan 11 Orang

REUTERS| INDIA TIMES

Berita terkait

Intrik di Rumah Bordil, Sinopsis dan Daftar Pemeran dalam Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar

17 jam lalu

Intrik di Rumah Bordil, Sinopsis dan Daftar Pemeran dalam Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar

Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar yang sudah tayang di Netflix memiliki alur kompleks dan menampilkan aktor serta aktris ternama.

Baca Selengkapnya

Teaser Baru Vivo Y200 Pro Muncul di India, Miliki Desain Ramping dengan Layar Lengkung 3D

18 jam lalu

Teaser Baru Vivo Y200 Pro Muncul di India, Miliki Desain Ramping dengan Layar Lengkung 3D

Teaser menampilkan Vivo Y200 Pro yang memiliki bodi ramping dan layar melengkung.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

3 hari lalu

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

Papan reklame tersebut roboh menimpa beberapa rumah dan sebuah pompa bensin di Mumbai, India akibat angin kencang dan hujan deras

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

3 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

8 hari lalu

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

8 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

8 hari lalu

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

10 hari lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

11 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya