Begini Komentar Para Menlu Uni Eropa Soal Dubes China yang Pertanyakan Kedaulatan Ukraina

Reporter

Tempo.co

Selasa, 25 April 2023 15:15 WIB

Presiden Komisi Eropa Ursula dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menghadiri konferensi pers, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di Kyiv, Ukraina, 8 April 2022. Ketua Komisi Eropa dan diplomat tinggi Uni Eropa bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Kyiv untuk menawarkan dukungan finansial dan moral setelah pasukan Rusia mundur dari pinggirannya. REUTERS/Janis Laizans

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika ditanya mengenai posisi Krimea dalam kaitannya dengan Ukraina, Duta Besar China, Lu Shaye menyatakan bahwa secara historis, wilayah tersebut merupakan bagian dari Rusia. Ia menambahkan bahwa mantan pemimpin Soviet, Nikita Khrushchev, yang telah menawarkan Krimea kepada Ukraina.

"Negara-negara bekas Uni Soviet ini tidak memiliki status sebenarnya dalam hukum internasional karena tidak ada kesepakatan internasional untuk mewujudkan status kedaulatan mereka," kata Shaye dalam sebuah wawancara yang disiarkan di televisi Prancis pada hari Jumat, 21 April 2023.

Prancis hingga negara-negara Baltik kecewa

Prancis, Ukraina, dan negara-negara Baltik seperti Estonia, Latvia, dan Lituania mengungkapkan kekecewaan mereka setelah duta besar China di Paris mempertanyakan kedaulatan negara-negara bekas Soviet. Prancis menanggapi dengan menyatakan "solidaritas penuh" dengan semua negara sekutu yang terkena dampak, yang telah memperoleh kemerdekaan mereka "setelah puluhan tahun ditindas".

"Khususnya di Ukraina, itu diakui secara internasional di dalam perbatasan termasuk Krimea pada tahun 1991 oleh seluruh komunitas internasional, termasuk China," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, Minggu, 23 April 2023.

Ia menambahkan bahwa China harus mengklarifikasi apakah komentar ini mencerminkan posisi negara itu atau tidak.

Advertising
Advertising

Tiga negara Baltik dan Ukraina, semuanya dulunya bagian dari Uni Soviet, bereaksi dengan cara yang sama seperti Prancis. Mereka menyatakan kekecewaan atas komentar Lu selama akhir pekan itu.

"Aneh mendengar versi absurd dari 'sejarah Krimea' dari seorang perwakilan negara yang sangat teliti tentang sejarah seribu tahunnya," tulis Mykhailo Podolyak, asisten presiden senior Ukraina, di Twitter.

"Jika Anda ingin menjadi pemain politik utama, jangan menirukan propaganda Rusia."

Lu telah mendapat reputasi sebagai salah satu diplomat "pejuang serigala" China, yang disebut gaya hawkish dan abrasif mereka. Di Prancis, Lu Shaye telah dipanggil ke kementerian luar negeri beberapa kali, termasuk ketika menyarankan orang Prancis meninggalkan orang tua di panti jompo selama pandemi COVID-19 dan menyebut seorang sarjana Cina yang dihormati di lembaga pemikir Prancis sebagai "hyena gila".<!--more-->

Komentar para Menlu Uni Eropa yang sesalkan pernyataan

Para menteri luar negeri Uni Eropa kompak menyesalkan pernyataan duta besar China untuk Prancis yang mempertanyakan kedaulatan negara-negara bekas Soviet seperti Ukraina dan negara di kawasan Baltik.

"Ini benar-benar tidak dapat diterima," kata Menteri Luar Negeri Ceko Jan Lipavsky menjelang pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Luksemburg, Senin, 24 April 2023. "Saya harap bos duta besar itu akan meluruskan hal ini."

Menteri Luar Negeri Lithuania Gabrielius Landsbergis mengatakan komentar seperti itu "sama sekali tidak dapat diterima" dan mengatakan tiga negara Baltik - semuanya sebelumnya bagian dari Uni Soviet - akan memanggil perwakilan China untuk secara resmi meminta klarifikasi dan memeriksa apakah posisinya telah berubah.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan bahwa blok 27 negara itu, pada pertemuan hari Senin akan "menilai dan mengkalibrasi ulang strategi terhadap China", dan bahwa komentar duta besar China untuk Prancis akan menjadi bagian dari diskusi.

"Kami harus melanjutkan diskusi tentang China, itu adalah salah satu masalah terpenting dari kebijakan luar negeri kami," katanya.

Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengatakan dia tidak setuju dengan komentar Lu, sementara menteri luar negeri Luksemburg Jean Asselborn menyebut pernyataan Lu sebagai "kesalahan" dan mengatakan upaya sedang dilakukan untuk menenangkan keadaan.<!--more-->

Komentar China

Ditanya apakah sikap Lu mewakili posisi resmi China, juru bicara kementerian luar negeri China Mao Ning mengatakan Beijing menghormati kedaulatan, kemerdekaan dan integritas wilayah semua negara dan menjunjung tinggi tujuan dan prinsip Piagam PBB.

China telah "objektif dan tidak memihak" dalam masalah kedaulatan, kata juru bicara itu dalam jumpa pers reguler. Kerja sama China dengan Eropa dan negara-negara lain "tidak terbatas" seperti hubungannya dengan Rusia "tidak terbatas", kata utusan China untuk Uni Eropa. Ia memberikan jaminan tentang netralitas China atas Ukraina dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Senin.

Tidak jelas kapan Fu Cong, duta besar China untuk UE, memberikan wawancara tersebut kepada outlet berita China The Paper. Tetapi penerbitannya menjadi menarik perhatian menyusul pernyataan duta besar China untuk Prancis.

Mao Ning mengatakan bahwa Beijing menghormati status bekas negara anggota Soviet sebagai negara berdaulat setelah runtuhnya Uni Soviet. Mao mengatakan dalam jumpa pers reguler di Beijing, Senin, 24 April 2023, bahwa pernyataannya tentang kedaulatanlah yang mewakili sikap resmi pemerintah China. Pernyataannya tampaknya merupakan upaya untuk menjauhkan Beijing dari komentar Dubes China di Paris Lu Shaye dan meredakan ketegangan dengan Uni Eropa.

YUDONO YANUAR

Pilihan Editor: 7 Fakta Seputar Terungkapnya Aliran Sekte Sesat di Kenya, Presidennya Buka Suara

Berita terkait

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

2 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

20 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

1 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

1 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

1 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

2 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

3 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

4 hari lalu

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow

Baca Selengkapnya