Yakinkan China, Filipina: Pangkalan AS Bukan untuk Menyerang

Reporter

Tempo.co

Senin, 10 April 2023 18:15 WIB

Presiden Filipina Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr. berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam upacara penyambutan di Aula Besar Rakyat di Beijing, Tiongkok, 4 Januari 2023. Kantor Sekretaris Pers/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr meyakinkan China pada Senin 10 April 2023 bahwa akses pangkalan militer yang mereka berikan kepada Amerika Serikat tidak akan digunakan untuk menyerang, tetapi untuk meningkatkan pertahanan Filipina.

Kementerian Luar Negeri China pekan lalu mengatakan bahwa AS sedang meningkatkan pengerahan militer di Filipina. Beijing menegaskan langkah ini bisa menambah ketegangan di kawasan, setelah Manila mengizinkan Washington menggunakan wilayahnya sebagai pangkalan militer.

"Reaksi China tidak mengejutkan. Filipina tidak akan mengizinkan penggunaan pangkalan tersebut untuk melakukan serangan," kata Marcos kepada wartawan.

Pernyataan Marcos tersebut disampaikan menjelang latihan militer terbesar yang pernah ada antara Filipina dan AS, yang mencakup latihan penembakan secara langsung di laut.

Pemerintah Filipina mengizinkan AS untuk menambah lagi empat akses ke pangkalan mereka, sehingga jumlahnya meningkat hampir dua kali lipat dan jumlah sebelumnya, termasuk pangkalan yang berada dalam Perjanjian Peningkatan Kerjasama Pertahanan (EDCA).

Advertising
Advertising

Lokasi pangkalan tersebut sangat strategis, di mana tiga di antaranya menghadap Taiwan di utara dan satu lagi dekat Kepulauan Spratly yang disengketakan di Laut China Selatan, tempat China membangun pulau buatan sebagai landasan sistem peluru kendali.

EDCA menekankan kepentingan strategis Filipina bekerja sama dengan AS yang pernah menjajah mereka dan kerja sama tersebut bersamaan dengan meningkatnya kekhawatiran atas perilaku China di Laut China Selatan serta ketegangan dengan Taiwan.

Kerja sama yang ditandatangani pada 2014 itu membuat AS bisa mengakses pangkalan militer Filpina untuk melakukan kegiatan latihan bersama, persiapan penempatan peralatan dan pembangunan fasilitas seperti landasan, penyimpanan bahan bakar dan perumahan militer.

Namun, keberadaan fasilitas tersebut tidak bersifat permanen.

"Jika tidak ada yang menyerang kami, maka mereka tidak perlu khawatir karena kami juga tidak menyerang mereka. Apa yang kami lakukan adalah memperkuat wilayah pertahanan kami, pertahanan Republik (Filipina)," katanya, menegaskan.

Pilihan Editor: Marcos Jr Tambah 4 Pangkalan Militer Baru AS di Filipina, Lokasinya Tersebar

REUTERS

Berita terkait

Mantan Duta Besar Beri Saran Perwakilan Diplomatik yang Cocok Ditugaskan di Amerika Serikat

42 menit lalu

Mantan Duta Besar Beri Saran Perwakilan Diplomatik yang Cocok Ditugaskan di Amerika Serikat

Mantan Duta besar Amerika Serikat berharap Indonesia segera mengirimkan duta besar yang baru dan yang berpengalaman ke Amerika.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

1 jam lalu

Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

Pengadilan Inggris memutuskan bahwa pendiri WikiLeaks Julian Assange dapat mengajukan banding atas perintah ekstradisinya ke AS atas tuduhan spionase

Baca Selengkapnya

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

2 jam lalu

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

Mantan Dubes AS untuk Indonesia menilai ada tiga isu yang menjadi faktor penentu hasil persaingan Biden dan Trump dalam pilpres AS 2024.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

15 jam lalu

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

Jaksa ICC sedang meminta surat perintah penangkapan bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan PM Israel Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

16 jam lalu

Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

Spesifikasi Bell 212, helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi saat kecelakaan helikopter hingga tewas pada Minggu 19 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Penggunaan TikTok Masih Belum Aman di Amerika Serikat, Sebab...

17 jam lalu

Penggunaan TikTok Masih Belum Aman di Amerika Serikat, Sebab...

Amerika Serikat melarang sementara penggunaan TikTok oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

22 jam lalu

Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

Gelar bergengsi Vermont State University tersebut diberikan karena sang kucing sering bermain di sekitar kampus sehingga memberikan dukungan emosional

Baca Selengkapnya

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

1 hari lalu

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

Berikut alasan negara-negara di Pasifik menolak status anggota penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

1 hari lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

1 hari lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya