Legislator Rusia Usulkan Hukuman Lebih Berat untuk Pengkhianat dan Teroris

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Sabtu, 8 April 2023 13:31 WIB

Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin menyampaikan pidato selama sesi Duma Negara, majelis rendah parlemen, di Moskow, Rusia, 23 Maret 2023. Sputnik/Dmitry Astakhov/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota parlemen Rusia, Jumat, 7 April 2023, mengusulkan hukuman yang lebih keras bagi mereka yang dihukum karena terorisme, pengkhianatan tingkat tinggi dan sabotase, demikian dilansir kantor berita domestik, sebuah tindakan yang dikutip oleh para pejabat yang dikatakan didorong oleh perang di Ukraina.

Hukuman maksimal untuk melakukan "aksi teroris" - didefinisikan sebagai tindakan yang membahayakan nyawa dan ditujukan untuk mengacaukan Rusia - akan dinaikkan menjadi 20 tahun, dari 15 tahun saat ini.

Mereka yang dinyatakan bersalah atas sabotase juga dapat dipenjara selama 20 tahun, naik dari 15 tahun, sementara orang yang dihukum karena "terorisme internasional" diancam hukuman seumur hidup, naik dari 12 tahun.

Perubahan yang diusulkan diuraikan oleh Vasily Piskaryov, kepala komisi keamanan dan anti-korupsi di Duma Negara atau majelis rendah parlemen.

"Kami mengusulkan untuk menetapkan hukuman penjara seumur hidup untuk pengkhianatan tingkat tinggi," kata kantor berita tersebut mengutipnya, tetapi tidak memberikan rincian. Hukuman maksimum saat ini untuk pengkhianatan adalah 20 tahun.

Advertising
Advertising

Awal pekan ini, kantor berita Tass mengutip Piskaryov yang mengatakan tindakan lebih keras diperlukan untuk perlindungan terhadap apa yang disebutnya ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dihadapi Rusia dari Ukraina dan sponsor Baratnya.

Presiden Vladimir Putin dan pejabat senior lainnya sering menuduh Ukraina dan Barat ingin merusak dan memecah-belah Rusia. Pihak berwenang telah menindak perbedaan pendapat sejak perang dimulai pada Februari 2022.

Bulan lalu, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menandatangani undang-undang yang mengizinkan penggunaan hukuman mati terhadap pejabat dan prajurit militer yang dihukum karena pengkhianatan tingkat tinggi.

Belarusia, tetangga dan sekutu dekat Rusia, adalah satu-satunya negara di Eropa yang masih menerapkan hukuman mati.

REUTERS

Pilihan Editor: Ketegangan Israel-Palestina Meninggi setelah Dua Serangan Maut

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

WNI Terasosiasi FTF Serta Keterlibatan Perempuan dan Anak dalam Terorisme Jadi Fokus BNPT

1 hari lalu

WNI Terasosiasi FTF Serta Keterlibatan Perempuan dan Anak dalam Terorisme Jadi Fokus BNPT

Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Ibnu Suhaendra mengatakan, negara harus hadir melindungi WNI dari terorisme.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

1 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

2 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

2 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

4 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

4 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

5 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya