TEMPO.CO, Jakarta - Seorang turis Italia tewas dan lima orang terluka dalam sebuah mobil yang menabrak Tel Aviv, Jumat, yang terjadi beberapa jam setelah dua saudara perempuan Israel tewas dalam serangan penembakan di Tepi Barat yang diduduki.
Serangan-serangan tersebut, setelah satu malam pertempuran lintas perbatasan di Gaza dan Lebanon, meningkatkan ketegangan antara Israel-Palestina, menyusul serbuan polisi Israel di masjid Al-Aqsa Yerusalem pekan ini.
Ketegangan-ketegangan tersebut berpotensi meningkat menjadi konflik yang lebih luas dalam semalam ketika Israel membalas rentetan roket dengan memukul sasaran yang terkait dengan kelompok Islam Hamas di Gaza dan Lebanon selatan, tetapi pertempuran memasuki jeda, Jumat, 7 April 2023.
Namun, kedua serangan tersebut menggarisbawahi betapa bergejolaknya situasi setelah malam-malam penuh masalah yang berturut-turut telah menarik perhatian dunia dan seruan untuk tenang.
Dalam serangan terbaru, sebuah mobil menabrak sekelompok orang di jalan dekat jalur sepeda dan pejalan kaki yang populer di kawasan pejalan kaki Tel Aviv. Pengemudi itu ditembak mati oleh seorang petugas polisi di dekatnya ketika dia mencoba menarik senjata, kata polisi.
Sumber keamanan Israel mengidentifikasi penyerang sebagai warga Arab Israel dari kota Kafr Qassem.
Video Reuters dari momen setelah insiden menunjukkan sebuah mobil putih terbalik di rerumputan sebuah taman. Polisi menutup daerah yang penuh dengan tanggap darurat.
Layanan ambulans Magen David Adom mengatakan para korban semuanya adalah turis asing. Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani membenarkan bahwa seorang Italia telah terbunuh dan orang Italia lainnya mungkin termasuk di antara yang terluka.
Sebelumnya di hari yang sama, dua saudara perempuan Israel, berusia 20 dan 16 tahun dengan kewarganegaraan gabungan Inggris, tewas dan ibu mereka terluka dalam serangan penembakan di mobil mereka di dekat pemukiman Yahudi Hamra di Lembah Yordan.
"Musuh kita menguji kita lagi," kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setelah mengunjungi lokasi serangan bersama Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Saat tentara memburu pria bersenjata itu, Netanyahu memerintahkan cadangan polisi perbatasan dan pasukan militer tambahan untuk dikerahkan untuk menghadapi gelombang serangan.
Departemen Luar Negeri AS mengutuk serangan itu, dengan mengatakan "penargetan warga sipil tak berdosa dari kebangsaan apa pun tidak masuk akal."
REUTERS
Pilihan Editor: Panggil Siswa Transgender dengan Nama Keluarga, Seorang Guru di AS Dipecat