Israel Serang Gaza Besar-besaran, Netanyahu: Musuh Harus Membayar

Reporter

Tempo.co

Jumat, 7 April 2023 08:43 WIB

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Gil Cohen-Magen/Pool via REUTERS/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah bahwa musuh Israel akan membayar harga atas tembakan roket lintas-perbatasan dari Lebanon pada Kamis, 6 April 2023. "Kami akan menyerang musuh kami dan mereka akan membayar harga untuk setiap tindakan agresi," kata Netanyahu dalam rapat kabinet, Kamis, 6 April 2023.

Israel menuduh kelompok-kelompok Palestina menembakkan rentetan roket dari Lebanon. Penembakan itu terjadi lebih dari sehari setelah bentrokan antara polisi Israel dan warga Palestina di dalam Masjid Al Aqsa.

Tentara Israel mengatakan telah mengidentifikasi 34 roket yang ditembakkan dari wilayah Lebanon ke Israel. Ini merupakan eskalasi terbesar di sepanjang perbatasan sejak Israel dan Hizbullah berperang selama 34 hari pada 2006.

Dua puluh lima roket dicegat oleh pertahanan udara Israel, sementara lima roket mendarat di wilayah Israel, menurut pernyataan militer. Tidak ada kelompok yang mengklaim serangan itu.

Sebagai balasan atas serangan itu, jet-jet Israel menghantam lokasi-lokasi di Gaza pada dini hari Jumat, 7 April 2023. Ledakan mengguncang berbagai wilayah di Gaza, ketika Israel mengatakan jetnya mencapai sasaran termasuk terowongan dan lokasi pembuatan senjata Hamas.

Advertising
Advertising

"Tanggapan Israel, malam ini dan nanti, akan menuntut harga yang signifikan dari musuh kita," kata Netanyahu.

Saat jet Israel menyerang di Gaza, roket ditembakkan sebagai tanggapan dan sirene terdengar di kota-kota Israel di daerah perbatasan. Serangan lintas batas terjadi di tengah konfrontasi yang meningkat atas penggerebekan polisi Israel di kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem selama bulan suci Ramadhan, yang tahun ini bertepatan dengan hari raya Paskah Yahudi.

"Kami menganggap pendudukan Zionis bertanggung jawab penuh atas eskalasi yang parah dan agresi terang-terangan terhadap Jalur Gaza dan atas konsekuensi yang akan terjadi di kawasan itu," kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

Meskipun Israel menyalahkan Hamas atas serangan hari Kamis, pakar keamanan mengatakan Hizbullah, pasti telah memberikan izin atas penembakan tersebut. "Ini bukan penembakan Hizbullah, tapi sulit dipercaya bahwa Hizbullah tidak mengetahuinya," kata Tamir Hayman, mantan kepala intelijen militer Israel, di Twitter.

Perdana Menteri Libanon Najib Mikati mengutuk setiap operasi militer dari wilayahnya yang mengancam stabilitas. Belum ada komentar dari Hizbullah.

Sebelumnya pada hari Kamis, sebelum roket ditembakkan, pejabat senior Hizbullah Hashem Safieddine mengatakan setiap pelanggaran terhadap Al-Aqsa akan mengobarkan seluruh wilayah.

Departemen Luar Negeri AS telah mengutuk peluncuran roket dari Lebanon dan serangan sebelumnya dari Gaza. Namun AS mengatakan Israel memiliki hak untuk membela diri.

AL JAZEERA | NDTV

Pilihan Editor: Stormy Daniels Sebut Trump Tak Layak Masuk Penjara, Ini Alasannya

Berita terkait

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

1 jam lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

9 jam lalu

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

Presiden Palestina Mahmoud Abbas khawatir, setelah menghancurkan Gaza, Israel mungkin mengusir warga Palestina di Tepi Barat ke Yordania.

Baca Selengkapnya

Civitas Academica Universitas di Iran Adakan Unjuk Rasa Pro-Palestina

9 jam lalu

Civitas Academica Universitas di Iran Adakan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Para mahasiswa, dosen dan staf di berbagai universitas di Iran mengadakan unjuk rasa pro-Palestina di masing-masing kampus.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken kepada Hamas: Terima Saja Proposal Israel yang 'Luar Biasa Murah Hati'

10 jam lalu

Antony Blinken kepada Hamas: Terima Saja Proposal Israel yang 'Luar Biasa Murah Hati'

Menlu AS Antony Blinken mendesak Hamas untuk segera menerima proposal Israel yang terbaru dan "sangat murah hati" untuk melakukan gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas Memperparah Penderitaan di Gaza, Pengungsi Minum Kurang dari 1 Liter Air per Hari

11 jam lalu

Suhu Panas Memperparah Penderitaan di Gaza, Pengungsi Minum Kurang dari 1 Liter Air per Hari

Suhu musim panas yang kian meningkat semakin memperburuk penderitaan warga Gaza di tengah krisis kemanusiaan dan serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

12 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

13 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

15 jam lalu

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel sedang menyiapkan skenario ihwal ICC yang dikabarkan berencana menangkap Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

16 jam lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

17 jam lalu

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

Sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya