Berkunjung ke AS, Presiden Tsai Ing-wen Tak Gentar dengan Ancaman China

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 29 Maret 2023 15:11 WIB

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen melihat demonstrasi pertempuran jarak dekat saat mengunjungi pangkalan militer di Chiayi, Taiwan 25 Maret 2023. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins

TEMPO.CO, Jakarta - Tekanan eksternal tidak akan menghentikan Taiwan berhubungan dengan dunia, kata Presiden Tsai Ing-wen, Rabu, 29 Maret 2023, ketika dia berangkat ke Amerika Serikat, seolah menantang setelah China mengancam pembalasan jika dia bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy.

China, yang mengklaim Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya, telah berulang-ulang memperingatkan pejabat AS untuk tidak bertemu Tsai, memandangnya sebagai dukungan untuk keinginan pulau tersebut sebagai sebuah negara terpisah.

China menggelar latihan perang di sekitar Taiwan Agustus lalu ketika AS Ketua DPR AS saat itu, Nancy Pelosi mengunjungi Taipei, dan angkatan bersenjata Taiwan mengatakan mereka mengawasi setiap gerakan China ketika Tsai berada di luar negeri.

Tsai akan pergi ke Guatemala dan Belize, transit melalui New York terlebih dulu dan kemudian Los Angeles dalam perjalanan pulang. Meskipun belum dipastikan secara resmi, ia diperkirakan bertemu McCarthy ketika di California.

“Tekanan eksternal tidak akan menghalangi tekad kami untuk mendunia,” katanya di bandara internasional utama Taiwan di Taoyuan, dalam rujukan tersamar ke China.

Advertising
Advertising

“Kami akan tenang dan percaya diri, tidak akan menyerah ataupun memprovokasi. Taiwan akan melangkah di atas jalan kebebasan dan demokrasi dengan tegas dan memasuki dunia. Meskipun jalan ini sulit, Taiwan tidak sendiri.”

Berbicara di Beijing tak lama sebelum Tsai pergi, Zhu Fenglian, juru bicara Kantor Urusan Taiwan China, mengatakan Tsai "singgah" di Amerika Serikat bukan hanya menunggu di bandara atau hotel, tetapi juga untuk bertemu dengan pejabat dan anggota parlemen AS.

"Jika dia melakukan kontak dengan Ketua DPR AS McCarthy, itu akan menjadi provokasi lain yang secara serius melanggar prinsip satu-China, merusak kedaulatan dan integritas teritorial China, serta menghancurkan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," katanya.

“Kami menentang keras hal ini dan tentu akan mengambil tindakan untuk membalasnya,” kata Zhu tanpa memberi rincian.

Persinggahan Tsai akan terjadi pada saat hubungan AS dengan China berada pada apa yang dilihat beberapa analis sebagai tingkat terburuk sejak Washington menormalisasi hubungan dengan Beijing pada 1979 dan mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taipei.

Taiwan adalah masalah teritorial China yang paling sensitif dan rebutan utama dengan Washington, yang, seperti kebanyakan negara, hanya mempertahankan hubungan tidak resmi dengan Taipei. Namun, pemerintah Amerika Serikat diharuskan oleh undang-undang AS untuk memberikan pulau itu sarana untuk mempertahankan diri.

REUTERS

Pilihan Editor: Raja Charles Menuju Jerman, Perjalanan Luar Negeri Pertama Sebagai Raja

Berita terkait

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

5 jam lalu

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

China meraih gelar ke-16 Piala Uber setelah mengalahkan tim putri bulu tangkis Indonesia dengan skor telak 3-0. Mengatasi tekanan adalah kunci.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

4 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

6 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

7 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

11 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

11 hari lalu

Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

Tsai Ing-wen gembira Kongres Amerika Serikat meloloskan paket bantuan asing, di mana Taiwan masuk dalam daftar yang berhak mendapat bantuan

Baca Selengkapnya

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

12 hari lalu

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

Menhan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan NATO telah mengerahkan sekitar 300 tank dan lebih dari 800 jenis kendaraan lapis baja dekat perbatasan Rusia.

Baca Selengkapnya

Zelensky Sambut Bantuan Senjata AS untuk Ukraina, Minta Segera Dikirim

13 hari lalu

Zelensky Sambut Bantuan Senjata AS untuk Ukraina, Minta Segera Dikirim

Zelensky menyambut baik pemberian bantuan militer senilai US$60 miliar untuk negaranya oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS.

Baca Selengkapnya

TikTok Sebut RUU Pelarangan di DPR AS Langgar Kebebasan Berpendapat

13 hari lalu

TikTok Sebut RUU Pelarangan di DPR AS Langgar Kebebasan Berpendapat

TikTok kembali menyuarakan kekhawatiran atas pelanggaran kebebasan berpendapat setelah DPR AS meloloskan RUU yang dapat melarang aplikasi tersebut.

Baca Selengkapnya

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

14 hari lalu

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya