Redakan Gelombang Protes di Israel, AS Minta Netanyahu Mau Kompromi

Senin, 27 Maret 2023 14:44 WIB

Demonstran mengambil bagian dalam protes "Day of Shutdown", ketika pemerintah koalisi nasionalis Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melanjutkan pemeriksaan peradilannya, di Tel Aviv, Israel 23 Maret 2023. REUTERS/Ronen Zvulun

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat sangat prihatin dengan kemelut politik di Israel. Gedung Putih mendesak para pemimpin di Tel Aviv untuk berkompromi secepat mungkin. "Kami terus mendesak para pemimpin Israel untuk menemukan kompromi sesegera mungkin. Kami percaya itu adalah jalan terbaik bagi Israel dan semua warganya," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Adrienne Watson dalam sebuah pernyataan pada Minggu, 26 Maret 2023.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant pada Minggu. Satu hari sebelumnya, Gallant memutuskan hubungan dengan pemerintah dan mendesak penghentian rencana merombak sistem peradilan, yang menjadi perdebatan hebat di publik.

Sekitar tiga bulan sejak menjabat, koalisi nasionalis-ekstrem Netanyahu telah terjerumus ke dalam krisis. Perpecahan terjadi menyusul program penyusunan ulang peradilan andalannya.

Paket perombakan akan memperketat kontrol politik atas penunjukan yudisial, memberikan kebebasan yang lebih luas kepada eksekutif untuk mengangkat hakim ke Mahkamah Agung.

"Seperti yang baru-baru ini didiskusikan presiden dengan Perdana Menteri Netanyahu, nilai-nilai demokrasi selalu, dan harus tetap, menjadi ciri khas hubungan AS-Israel," kata Watson.

Advertising
Advertising

"Masyarakat demokratis diperkuat oleh checks and balances, dan perubahan mendasar pada sistem demokrasi harus diupayakan dengan basis dukungan rakyat seluas mungkin."

Kerusuhan Pecah di Tel Aviv

Puluhan ribu orang Israel turun ke jalan sebagai protes setelah pengumuman Netanyahu memecat Gallant. Demonstran memblokir arteri utama Tel Aviv, mengubah jalan raya Ayalon menjadi lautan bendera Israel biru-putih dan menyalakan api unggun besar di tengah jalan.

Gallant, seorang mantan jenderal senior, menyerukan jeda dalam rancangan undang-undang yang kontroversial itu sampai setelah liburan Hari Kemerdekaan bulan depan. Dia menyebut rencana itu menimbulkan gejolak di jajaran militer atas rencana tersebut.

Pemecatan itu menandakan bahwa Netanyahu akan bergerak maju dalam minggu ini dengan rencana peradilannya. Keputusan perdana menteri membuat marah para pemimpin militer dan bisnis, serta menimbulkan kekhawatiran di antara sekutu Israel.

Meskipun awalnya hanya satu arah yang diblokir, rekaman udara kemudian menunjukkan kedua sisi jalan tertutup sepenuhnya oleh orang Israel. Petugas polisi terlihat bentrok dengan pengunjuk rasa dan tampaknya menangkap beberapa dari mereka yang hadir.

Demonstrasi terjadi di Bersyeba, Haifa, dan Yerusalem, di mana ribuan orang berkumpul di luar kediaman pribadi Netanyahu.

Setelah pengunjuk rasa melonjak melewati penghalang di luar rumah Perdana Menteri, meriam air dikerahkan untuk menahan orang Israel. Media lokal melaporkan bahwa universitas di seluruh Israel akan mengadakan pemogokan umum sebagai gerakan menentang rencana Netanyahu.

Kerusuhan itu terjadi pada periode kekacauan bagi Israel, yang telah menyaksikan peningkatan kekerasan yang serius di Tepi Barat dan juga menghadapi ancaman dari kelompok ekstremis dan musuh Iran.

REUTERS

Pilihan Editor: Putin Tempatkan Senjata Nuklir di Belarus, Ukraina Desak Pertemuan Darurat PBB

Berita terkait

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

24 menit lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

2 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

3 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

5 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

13 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

14 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

15 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

16 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

18 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

20 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya