Putin Tempatkan Senjata Nuklir di Belarus, Ukraina Desak Pertemuan Darurat PBB

Reporter

Tempo.co

Senin, 27 Maret 2023 13:59 WIB

Rudal balistik antarbenua Sarmat diluncurkan selama uji coba di kosmodrom Plesetsk di wilayah Arkhangelsk, Rusia, Rabu, 20 April 2022. Rusia mengatakan telah melakukan uji peluncuran pertama rudal balistik antarbenua Sarmat, persenjataan nuklir yang menurut Presiden Vladimir Putin akan membuat musuh mereka ciut. Kementerian Pertahanan Rusia/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Ukraina menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB untuk menggelar pertemuan darurat "melawan pemerasan nuklir Kremlin." Seruan itu setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan rencana menempatkan senjata nuklir taktis di Belarus.

Seorang pejabat Ukraina mengatakan bahwa Rusia menjadikan Belarus sebagai sandera nuklir. Namun Moskow mengatakan langkah itu dilakukan sebagai tanggapan atas dukungan militer Barat yang meningkat untuk Ukraina.

Presiden Putin mengumumkan rencana tersebut dalam sebuah wawancara televisi yang disiarkan pada hari Sabtu. Ia mengatakan bahwa hal itu dipicu oleh keputusan Inggris minggu lalu untuk memberi Ukraina peluru penembus baja yang mengandung depleted uranium.

Putin berpendapat bahwa dengan mengerahkan senjata nuklir taktisnya di Belarus, Rusia mengikuti jejak Amerika Serikat. Dia mencatat bahwa Washington memiliki senjata nuklir yang berbasis di Belgia, Jerman, Italia, Belanda, dan Turki.

“Kami melakukan apa yang telah mereka (Barat) lakukan selama beberapa dekade, menempatkan mereka di negara sekutu tertentu, menyiapkan platform peluncuran dan melatih awak mereka,” katanya.

Advertising
Advertising

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengutuk langkah itu, dalam sebuah pernyataan hari Minggu dan menuntut pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB. “Ukraina mengharapkan tindakan efektif untuk melawan pemerasan nuklir Kremlin oleh Inggris, China, AS, dan Prancis, termasuk sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yang memiliki tanggung jawab khusus untuk mencegah ancaman agresi menggunakan senjata nuklir,” demikian pernyataan dari Ukraina. “Dunia harus bersatu melawan seseorang yang membahayakan masa depan peradaban manusia.”

Salah satu penasihat senior Zelensky pada Minggu mencemooh rencana Putin menempatkan senjata nuklir di Belarus. Dia menyebut pemimpin Rusia itu terlalu mudah ditebak. "Membuat pernyataan tentang senjata nuklir taktis di Belarusia, dia mengakui bahwa dia takut kalah, dan yang bisa dia lakukan hanyalah menakut-nakuti dengan taktik," cuit Mykhailo Podolyak.

Sebaliknya Amerika Seriakt yang merupakan negara adidaya nuklir lainnya di dunia, mengecilkan kekhawatiran tentang pengumuman Putin dan potensi Moskow untuk menggunakan senjata nuklir dalam perang di Ukraina. “Kami belum melihat alasan untuk menyesuaikan postur nuklir strategis kami sendiri atau indikasi apa pun bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir. Kami tetap berkomitmen pada pertahanan kolektif aliansi NATO,” kata seorang pejabat senior pemerintah AS, tanpa disebut namanya dikutip Reuters.

Pejabat itu mencatat bahwa Rusia dan Belarus telah berbicara tentang transfer senjata nuklir selama beberapa waktu.

Analis di Institute for the Study of War (ISW) yang berbasis di Washington mengatakan dalam sebuah catatan pada Sabtu malam bahwa risiko eskalasi perang nuklir sangat rendah. "ISW terus menilai bahwa Putin adalah aktor yang menghindari risiko yang berulang kali mengancam untuk menggunakan senjata nuklir tanpa niat menindaklanjuti untuk mematahkan tekad Barat," tulisnya.

Namun, Kampanye Internasional untuk Menghapuskan Senjata Nuklir (ICAN) menyebut pengumuman Putin sebagai eskalasi yang sangat berbahaya. "Dalam konteks perang di Ukraina, kemungkinan salah perhitungan atau salah tafsir sangat tinggi. Berbagi senjata nuklir membuat situasinya jauh lebih buruk dan berisiko menimbulkan bencana kemanusiaan," katanya di Twitter.

AL ARABIYA | REUTERS

Pilihan Editor: Netanyahu Pecat Menhan, Situasi Politik di Israel Makin Panas

Berita terkait

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

22 jam lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

2 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

2 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

3 hari lalu

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow

Baca Selengkapnya

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

3 hari lalu

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

Menhan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan NATO telah mengerahkan sekitar 300 tank dan lebih dari 800 jenis kendaraan lapis baja dekat perbatasan Rusia.

Baca Selengkapnya

Zelensky Sambut Bantuan Senjata AS untuk Ukraina, Minta Segera Dikirim

4 hari lalu

Zelensky Sambut Bantuan Senjata AS untuk Ukraina, Minta Segera Dikirim

Zelensky menyambut baik pemberian bantuan militer senilai US$60 miliar untuk negaranya oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS.

Baca Selengkapnya

Murid SMA dan SMK di Ukraina Diminta Ikut Latihan Dasar Wajib Militer

5 hari lalu

Murid SMA dan SMK di Ukraina Diminta Ikut Latihan Dasar Wajib Militer

Komite pemuda dan olahraga Ukraina menerbitkan sebuah RUU yang meminta murid SMA dan SMK di penjuru Ukraina mengikuti pelatihan dasar wajib militer.

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

5 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

8 hari lalu

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

Putin menelepon Ebrahim Raisi untuk membahas serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya