Donald Trump Ogah Dipidana, Ancam Akan Ada Kematian dan Kehancuran

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 25 Maret 2023 19:48 WIB

Presiden Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan potensi kematian dan kehancuran jika dia dipidana. Ancaman itu diungkapkan Trump beberapa jam setelah jaksa New York menyelidiki pembayaran uang suap oleh dirinya kepada bintang porno Stormy Daniels.

Unggahan Donald Trump pada Jumat pagi, 24 Maret 2023 di situs media Trump's Truth Social, merupakan yang terbaru dari serangkaian serangan verbal terhadap Jaksa Wilayah Manhattan Alvin Bragg sejak Sabtu lalu. Pekan lalu Trump mengatakan akan ditangkap pada Selasa.

Stormy Daniels, seorang aktris dan sutradara film dewasa yang nama aslinya adalah Stephanie Clifford, mengatakan dia menerima uang sebagai imbalan agar tetap diam tentang hubungan seksualnya dengan Trump pada 2006. Trump membantah pernah berselingkuh dengan Daniels. Dia menyebut pembayaran itu sebagai transaksi pribadi yang sederhana.

Dia mengatakan tidak melakukan kejahatan dan menyebut penyelidikan itu bermotivasi politik. Dewan juri Manhattan yang menyelidiki Trump tidak akan berkumpul kembali sampai minggu depan.

"Orang macam apa yang dapat menagih orang lain, dalam hal ini mantan Presiden Amerika Serikat, yang mendapat lebih banyak suara daripada Presiden mana pun dalam sejarah, dan kandidat utama (sejauh ini!) untuk pencalonan Partai Republik, dengan Kejahatan, ketika semua orang mengetahui bahwa TIDAK ADA Kejahatan yang telah dilakukan, & juga diketahui bahwa potensi kematian & kehancuran dalam tuduhan palsu semacam itu dapat menjadi bencana besar bagi Negara kita?" tulis Trump di media sosialnya, pada Juamat, 24 Maret 2023. Ia mengincar nominasi presiden dari Partai Republik 2024.

Advertising
Advertising

Trump mengklaim kekalahannya dalam pemilu presiden AS pada 2020 adalah hasil dari penipuan. Klaim itu menginspirasi para pengikutnya untuk melancarkan serangan mematikan pada 6 Januari 2021, di Capitol AS dalam upaya untuk menghentikan Kongres mengesahkan Joe Biden sebagai presiden AS. Biden mengalahkan Trump dari Partai Republik dengan lebih dari 7 juta suara.

Dalam kasus lain, jaksa Georgia sedang menyelidiki upaya Trump untuk membatalkan kekalahannya dalam pemilihan di sana. Penasihat khusus federal sedang menyelidiki upaya untuk membatalkan kekalahannya dan penghapusan dokumen rahasia dari Gedung Putih setelah Trump meninggalkan jabatannya.

REUTERS

Pilihan Editor: Katedral Spanyol Gelar Misa untuk Korban Pelecehan Seksual oleh Pastor

Berita terkait

Dosen Hukum Pidana UGM Sanggah Nurul Ghufron yang Sebut Kaesang Tak Wajib Laporkan Terima Gratifikasi

17 menit lalu

Dosen Hukum Pidana UGM Sanggah Nurul Ghufron yang Sebut Kaesang Tak Wajib Laporkan Terima Gratifikasi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyebut Kaesang tidak perlu melaporkan gratifikasi. Dosen Hukum Pidana UGM bilang tidak boleh dibebaskan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Ingatkan Rusia dan Iran Jangan Memperkeruh Perang Ukraina

12 jam lalu

Amerika Serikat Ingatkan Rusia dan Iran Jangan Memperkeruh Perang Ukraina

Amerika Serikat mengancam setiap rudal balistik yang dikirimkan Iran ke Rusia sama dengan memantik naiknya ketegangan dalam perang Ukraina

Baca Selengkapnya

Waswas Berdampak ke Pilpres, Hakim Tunda Pembacaan Putusan Kasus Hukum Donald Trump

16 jam lalu

Waswas Berdampak ke Pilpres, Hakim Tunda Pembacaan Putusan Kasus Hukum Donald Trump

Putusan yang seharusnya dibacakan pada 18 September 2024, ditunda sampai pemilu 5 November 2024 terlaksana agar tak berdampak pada Donald Trump

Baca Selengkapnya

Gedung Putih: Putin Harus Berhenti Bicara soal Pilpres AS

1 hari lalu

Gedung Putih: Putin Harus Berhenti Bicara soal Pilpres AS

Gedung Putih menegaskan residen Rusia Vladimir Putin harus berhenti berbicara tentang pemilihan presiden Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Diduga Terima Suap, Bupati Labuhanbatu Dituntut 6 Tahun Penjara dan Dicabut Hak Politiknya

1 hari lalu

Diduga Terima Suap, Bupati Labuhanbatu Dituntut 6 Tahun Penjara dan Dicabut Hak Politiknya

Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga diduga menerima suap Rp 4,9 miliar dari sejumlah kontraktor untuk berbagai proyek di kabupaten tersebut.

Baca Selengkapnya

Senat AS akan Selidiki Penggunaan Semikonduktor Amerika pada Senjata Rusia

2 hari lalu

Senat AS akan Selidiki Penggunaan Semikonduktor Amerika pada Senjata Rusia

Senat Amerika Serikat akan mengadakan dengar pendapat mengenai penggunaan semikonduktor buatan Amerika dalam senjata Rusia

Baca Selengkapnya

Andrii Sybiha Menjadi Menlu Ukraina Gantikan Dmytro Kuleba

2 hari lalu

Andrii Sybiha Menjadi Menlu Ukraina Gantikan Dmytro Kuleba

Andrii Sybiha, calon menlu yang ditunjuk Presiden Volodymyr Zelensky diterima oleh parlemen Ukraina.

Baca Selengkapnya

Keluarga Sandera Desak Amerika Serikat buat Kesepakatan Sepihak dengan Hamas

2 hari lalu

Keluarga Sandera Desak Amerika Serikat buat Kesepakatan Sepihak dengan Hamas

Keluarga sandera Amerika Serikat yang ditawan Hamas mendesak Gedung Putih untuk membuat kesepakatan sepihak dengan Hamas dan mengabaikan Israel

Baca Selengkapnya

Kamala Harris: Dukungan Putin hingga Sindiran dari Trump

2 hari lalu

Kamala Harris: Dukungan Putin hingga Sindiran dari Trump

Putin mengatakan pada Kamis, 5 September 2024 dia mendukung Kamala Harris dalam persaingan Pemilihan Presiden Amerika

Baca Selengkapnya

Pilpres AS, Putin Ternyata Dukung Kamala Harris Ketimbang Donald Trump

2 hari lalu

Pilpres AS, Putin Ternyata Dukung Kamala Harris Ketimbang Donald Trump

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan mendukung Kamala Harris dalam pemilihan presiden AS

Baca Selengkapnya