Bekas Penulis Pidato Putin Jadi Buron Rusia Setelah Komentari Ukraina

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 25 Maret 2023 16:27 WIB

Tim penyelamat bekerja di lokasi bangunan yang rusak berat akibat serangan pesawat tak berawak Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di kota Rzhyshchiv, di wilayah Kyiv, Ukraina 22 Maret 2023. Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi di Rusia memburu mantan penulis pidato untuk Presiden Vladimir Putin. Ia masuk dalam daftar buronan tersangka kriminal karena komentarnya tentang perang Rusia Ukraina. Ini merupakan langkah terbaru dalam tindakan keras Moskow terhadap perbedaan pendapat.

Abbas Gallyamov adalah penulis pidato untuk Putin selama masa jabatan pemimpin Rusia itu sebagai perdana menteri pada itu 2008-2012. Gallyamov, 50, kemudian menjadi konsultan dan analis politik yang blak-blakan yang sering dikutip oleh media Rusia dan asing. Dia telah tinggal di luar negeri dalam beberapa tahun terakhir.

Pada Jumat, outlet berita Rusia dan internasional menemukan bahwa Gallyamov telah terdaftar di database Kementerian Dalam Negeri. Data tersebut mengatakan dia dicari "sehubungan dengan pasal KUHP" namun tak jelas hukum yang dituduhkan kepadanya.

Kementerian Kehakiman Rusia mengatakan Gallyamov mendistribusikan materi yang dibuat oleh agen asing ke lingkaran orang yang tidak terbatas, yang menentang operasi militer khusus di Ukraina. Ia juga dituduh berpartisipasi sebagai ahli dan responden pada platform informasi yang disediakan oleh struktur asing.

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Gallyamov mengatakan bahwa pemberontakan di Rusia mungkin terjadi dipicu oleh perang Ukraina. Dia merenungkan waktunya sebagai penulis pidato Putin, dengan mengatakan bahwa hanya sedikit yang dapat meramalkan bahwa Rusia akan berubah menjadi semacam negara fasis seperti sekarang.

Advertising
Advertising

Gallyamov mengatakan kepada Associated Press pada hari Jumat bahwa dia mengetahui masuk dalam daftar orang yang dicari dari media. Tidak ada lembaga penegak hukum yang dihubungi, jadi dia tidak tahu tuduhan apa yang dia hadapi di Rusia. “Saya menganggap bahwa secara formal mendiskreditkan tentara adalah pelanggaran,” kata Gallyamov dalam sebuah wawancara telepon.

“Itu digunakan untuk melawan siapa pun yang menolak untuk memperkuat buku pedoman Kremlin dan mencoba melakukan analisis objektif dan tidak memihak tentang apa yang terjadi,” katanya.

Mendiskreditkan angkatan bersenjata Rusia menjadi kejahatan di Rusia di bawah undang-undang baru yang diadopsi setelah Moskow mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2022. Kritikus Kremlin sering dituntut berdasarkan undang-undang tersebut.

Gallyamov menggambarkan penetapannya sebagai buron adalah bagian dari strategi intimidasi pemerintah Rusia. “Ini bukan upaya untuk mendapatkan saya, itu tidak mungkin. Itu pesan untuk yang lain,” katanya.

Penetapannya sebagai buron agar orang Rusia jangan mengkritik pemerintah. "Jangan berpikir bahwa pandangan independen Anda tentang apa yang terjadi tidak akan dihukum," ujarnya.

AL JAZEERA

Pilihan Editor: AS Berlakukan Sanksi Baru untuk Myanmar Pasca-Serangan Udara ke Pemukiman Sipil

Berita terkait

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

2 jam lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

16 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

16 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

17 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

21 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya