Juri New York Batal Dengarkan Skandal Uang Tutup Mulut Donald Trump, Ada Apa?

Kamis, 23 Maret 2023 10:40 WIB

Petugas polisi mendirikan barikade di luar pengadilan kriminal Manhattan saat Jaksa Wilayah Manhattan Alvin Bragg melanjutkan penyelidikannya terhadap mantan Presiden AS Donald Trump, di New York City, AS, 20 Maret 2023. REUTERS/David Dee Delgado

TEMPO.CO, Jakarta -Dewan juri di pengadilan negara bagian New York, Amerika Serikat, batal mendengarkan kesaksian dalam penyelidikan tertutup pada Rabu. Penyelidikan ini untuk menentukan apakah mantan presiden Donald Trump melanggar hukum dalam skandal pemberian uang tutup mulut untuk seorang bintang film dewasa.

Penyelidikan tersebut dapat berujung pada dakwaan hukum pertama melawan seorang mantan presiden. Kendati demikian seperti dilansir Al Arabiya, juri diminta bersiap pada Kamis 23 Maret 2023, kata tiga orang.

Alasan penundaan itu belum jelas, tetapi menunjukkan bahwa pemungutan suara tentang apakah akan mendakwa Trump, untuk sementara ditunda.

Panel juri tersebut telah mengadakan pertemuan rutin setiap Senin dan Rabu untuk mempertimbangkan bukti-bukti yang ada, pada satu dari beberapa masalah hukum yang dapat menjegal Trump dalam usahanya mencalonkan lagi sebagai Presiden AS tahun 2024.

Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bagg tengah menyelidiki dana sebesar US$130 ribu atau sekitar Rp2,01 miliar yang dibayarkan sebagai uang tutup mulut kepada bintang film dewasa Stormy Daniels menjelang pemilu presiden 2016.

Advertising
Advertising

Mantan pengacara Trump, Michael Cohen, sebelumnya menyatakan bahwa pembayaran tersebut ia buat atas arahan Trump untuk menutupi perselingkuhannya dengan Daniels. Namun, Trump membantah adanya perselingkuhan tersebut, dan orang-orang dekat Trump juga menyatakan Cohen bergerak sendiri.

Sekitar setengah warga AS percaya penyelidikan yang dilakukan pengadilan New York memiliki tujuan politis. Namun, sebagian besar warga juga yakin bahwa Trump telah membayar uang tutup mulut kepada bintang film dewasa itu, sebagaimana hasil jajak pendapat Reuters/Ipsos pada Selasa.

Cohen telah dipenjara setelah mengaku bersalah atas tindak pidana federal karena uang tutup mulut itu, tetapi jaksa di sidang kasus tersebut tidak melayangkan dakwaan pada Trump.

Apabila juri pengadilan sepakat mendakwa Trump, sang mantan presiden harus pergi ke New York dari rumahnya di Florida untuk mendaftarkan sidik jari dan foto identifikasi wajah (mug shot).

Petugas keamanan juga bersiap menghadapi potensi bentrokan, terutama setelah Trump menyerukan protes atas tindakan hukum terhadapnya, namun saat ini tidak banyak pendukungnya yang mengindahkan seruan Trump.

Pada Senin, juri pengadilan mendengarkan testimoni seorang saksi, pengacara Robert Costello, yang menyatakan Cohen bergerak sendiri. Cohen sebelumnya telah hadir di muka juri dua kali terkait kasus uang tutup mulut tersebut.

Sementara itu, rekan separtai Trump dari Partai Republik mengecam penyelidikan yang dilakukan Bragg, yang merupakan anggota Partai Demokrat, sebagai tindakan politis.

Anggota DPR AS dari Partai Republik juga telah memulai penyelidikan terhadap Bragg pada Senin, dan surat-surat yang meminta komunikasi, dokumen, dan testimoni untuk tujuan tersebut telah disebarkan.

Bragg menegaskan tindakan anggota DPR AS tersebut tidak akan mempengaruhi kerjanya.

<!--more-->

Saat ini, Trump dan sekutu politiknya tengah menghadapi dua tuntutan kriminal di negara bagian Georgia dan dari pemerintah federal akibat usaha mereka membatalkan hasil pemilu 2020, yang dimenangi Joe Biden.

Selain itu, Trump juga menghadapi penyelidikan federal terhadap dugaan pelanggaran hukum terkait penanganan dokumen rahasia setelah tidak lagi menjadi presiden, dua penyelidikan di New York terkait kegiatan bisnisnya, dan sebuah kasus pencemaran nama baik oleh seorang wanita yang mengklaim diperkosa Trump pada dasawarsa 1990-an.

Bahkan ketika menjabat presiden, Trump menghadapi penyelidikan bertahun-tahun atas hubungan dengan Rusia dalam kampanye presidennya pada 2016 dan telah dimakzulkan dua kali oleh Kongres AS.

Trump dan sekutunya berupaya memanfaatkan kabar penyelidikan itu untuk membuat sebuah penggalangan dana dan membujuk pendukung menyumbang untuknya.

Salah satu surel bujukan tersebut berjudul "Barikade didatangkan ke Mahkamah Pidana Manhattan" dan menyisipkan gambar pagar besi yang sedang diturunkan dari truk polisi New York.

Walau demikian, belum diketahui berapa jumlah dana yang berhasil dihimpun dari penggalangan dana tersebut.

Sementara itu, beberapa anggota Partai Demokrat mengkhawatirkan pendakwaan terhadap Trump berisiko secara politis.

Senator Joe Manchin dari Partai Demokrat menyatakan bahwa kasus tersebut harus ditangani dengan hati-hati supaya tidak muncul persepsi sistem pengadilan terlibat dalam suatu proses politis.

"Saya pikir (pendakwaan ini) justru punya efek berlawanan dari yang dipikirkan orang-orang. Hal itu justru akan membuatnya semangat. Maksud saya, Trump adalah tipe orang yang semakin semangat ketika menghadapi hal-hal yang menghinanya," kata Manchin.

Pilihan Editor: Donald Trump Klaim Bakal Ditangkap Selasa, Terkait Kasus Uang Tutup Mulut Bintang Porno

AL ARABIYA

Berita terkait

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

5 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

7 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

12 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

16 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

19 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

23 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

25 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

27 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

28 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

28 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya