Macron Hadapi Tekanan Berat Setelah Kerusuhan akibat Perombakan Pensiun

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Jumat, 17 Maret 2023 17:53 WIB

Demonstran berlindung di balik payung saat mereka berkumpul di Nantes untuk memprotes setelah Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne menggunakan pasal 49.3, klausul khusus dalam Konstitusi Prancis, di Prancis, Maret 16, 2023. REUTERS/Stephane Mahe

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron, Jumat, 17 Maret 2023, menghadapi tantangan terberat terhadap otoritasnya karena apa yang disebut protes-protes Rompi Kuning setelah keputusan pemerintahannya untuk memajukan sebuah perombakan pensiun yang disengketakan tanpa pemungutan suara memicu kerusuhan semalaman.

Mobil-mobil dibakar di Paris dan kota-kota lain di Prancis selama unjuk rasa spontan yang melibatkan ribuan orang. Serikat buruh menyerukan para pekerja untuk mogok kerja, Jumat dan memblokade jalan lingkar Paris.

Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengatakan sekitar 310 orang ditahan oleh polisi dan ia berjanji untuk menindak keras para pembuat kekacauan.

“Oposisi legal, unjuk rasa legal tetapi membuat kekacauan tidak,” katanya kepada radio RTL.

Kerusuhan itu mengingatkan pada protes Rompi Kuning yang meletus pada akhir 2018 karena harga bahan bakar yang tinggi dan memaksa Macron untuk memutarbalikkan sebagian pajak karbon.

Advertising
Advertising

Perombakan pensiun menaikkan usia pensiun Prancis dua tahun menjadi 64, yang dikatakan pemerintah penting untuk memastikan sistem tersebut tidak bangkrut.

Di parlemen, legislator oposisi berjanji untuk mengajukan mosi tidak percaya dan meminta Perdana Menteri Elisabeth Borne untuk mundur.

Namun, peluang yang bisa menyatukan oposisi yang terpecah-pecah ini untuk menjatuhkan pemerintah sangat kecil. Anggota parlemen LR konservatif telah menolak bergabung dengan mosi tidak percaya.

Pemungutan suara di parlemen kemungkinan berlangsung akhir pekan atau Senin.

Menteri Tenaga Kerja Olivier Dussopt mengatakan bahwa jika mosi tidak percaya itu ditolak, rancangan undang-undang perombakan pensiun akan “diberlakukan”, mengabaikan risiko hal ini dapat menyulut kemarahan lebih besar.

“Saya tidak menyangkal kesulitan-kesulitan yang kami hadapi, tetapi pada satu momen ketika semuanya bergerak, kita harus tetap berada di jalur,” tambahnya.

Serikat-serikat buruh menyerukan hari mogok kerja seluruh negeri yang baru dan unjuk rasa pada Kamis, 23 Maret.

REUTERS

Pilihan Editor: Turis Rusia Bikin Ulah di Bali, Dubes Minta RI Tak Cabut Visa on Arrival

Berita terkait

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

1 menit lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Respons Ketua DPW PSI Jawa Tengah soal Mosi Tidak Percaya dari 25 DPD

1 hari lalu

Respons Ketua DPW PSI Jawa Tengah soal Mosi Tidak Percaya dari 25 DPD

Disebutkan 25 DPD PSI di Jawa Tengah melayangkan mosi tidak percaya kepada DPW PSI Jawa Tengah. Begini respons ketua DPW PSI.

Baca Selengkapnya

25 DPD PSI di Jawa Tengah Layangkan Mosi Tidak Percaya, Desak DPP Copot Ketua DPW

1 hari lalu

25 DPD PSI di Jawa Tengah Layangkan Mosi Tidak Percaya, Desak DPP Copot Ketua DPW

25 DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari sejumlah kota/kabupaten di Jawa Tengah melayangkan mosi tidak percaya terhadap DPW PSI Jawa Tengah

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

6 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

10 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

16 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

23 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

24 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

24 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

29 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya