Intelijen AS: Ukraina di Balik Sabotase Kebocoran Pipa Nord Stream

Reporter

Tempo.co

Rabu, 8 Maret 2023 10:11 WIB

Proyek Pipanisasi Nord Stream 2 menghubungkan pasokan gas di Rusia ke pembeli di Jerman. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah laporan intelijen Amerika Serikat menyebutkan bahwa kelompok pro-Ukraina telah menyerang jalur pipa Nord Stream tahun lalu. Jalur pipa Nord Stream itu mengalirkan gas dari Rusia ke Eropa. Sabotase jalur Nord Stream itu membuat bingung para penyelidik di kedua sisi Atlantik selama berbulan-bulan.

Pejabat AS mengatakan bahwa mereka tidak memiliki bukti Presiden Volodymyr Zelensky dari Ukraina atau petinggi militernya terlibat dalam operasi tersebut. AS juga belum bisa membuktikan bahwa para pelaku bertindak atas arahan pejabat pemerintah Ukraina.

Serangan terhadap jaringan pipa gas alam yang menghubungkan Rusia ke Eropa Barat, memicu spekulasi publik tentang siapa yang harus disalahkan. Moskow, Kyiv maupun Washington saling tuding sehingga menjadi salah satu misteri yang belum terpecahkan.

Ukraina dan sekutunya dinilai memiliki motif kuat untuk menyerang jalur pipa. Mereka telah menentang proyek tersebut selama bertahun-tahun, menyebutnya sebagai ancaman keamanan nasional karena memungkinkan Rusia menjual gas dengan lebih mudah ke Eropa.

Pejabat intelijen pemerintah dan militer Ukraina membantah serangan terhadap jalur pipa Nord Stream. Mykhailo Podolyak, penasihat senior Zelensky, memposting di Twitter bahwa Ukraina tidak ada hubungannya dengan kecelakaan Laut Baltik. Dia menambahkan bahwa dia tidak memiliki informasi tentang kelompok sabotase pro-Ukraina.

Advertising
Advertising

Para pejabat AS mengatakan banyak yang tidak mereka ketahui tentang para pelaku penyerang Nord Stream dan afiliasinya. Tinjauan intelijen yang baru dikumpulkan menunjukkan bahwa mereka adalah penentang Presiden Rusia Vladimir Putin tanpa menyebutkan anggota kelompok tersebut atau siapa yang membayar operasi itu. Pejabat AS menolak menjelaskan lebih rinci.

Juru Bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan Washington sedang menunggu penyelidikan di Jerman, Swedia dan Denmark untuk menyimpulkan penyebab kerusakan pipa Nord Stream.

Bulan lalu, Rusia telah menuntut Amerika Serikat membuktikan bahwa mereka tidak berada di balik penghancuran pipa gas Nord Stream. Kedutaan Rusia di Washington pada Kamis, 16 Februari 2023, merujuk pada posting blog oleh jurnalis Seymour Hersh. Unggahan itu mengutip sumber tak dikenal, yang mengatakan bahwa penyelam Angkatan Laut AS telah menghancurkan pipa dengan bahan peledak atas perintah Presiden Joe Biden.

Moskow menganggap penghancuran pipa Nord Stream 1 dan Nord Stream 2 September lalu sebagai tindakan terorisme internasional. Kedutaan menegaskan pihaknya tidak akan membiarkannya ditutup-tutupi.

Namun Gedung Putih telah menolak tuduhan itu. “Adalah informasi yang salah bahwa Amerika Serikat berada di belakang apa yang terjadi dengan Nord Stream,” kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price pada Rabu, 15 Februari 2023.

Penyelidikan dari Swedia dan Denmark mengatakan ledakan pipa gas itu akibat sabotase, tetapi belum mengatakan siapa yang bertanggung jawab. Peristiwa itu terjadi di zona ekonomi eksklusif kedua negara.

NEW YORK TIMES | REUTERS

Pilihan Editor: Pasukan Rusia Pakai Senjata Tua di Ukraina, Mengeluh ke Putin: Kami Bukan Daging

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

11 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

19 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

4 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya